e

146 32 1
                                    

"mommy, sepatu Jay yang satu lagi dimana?!"

"mommy, dasi Jay ilang!! aaaaaa!!"

"tas Jay dimana?! aaaa― oh disitu..."

mommy Chang pening sekali pagi ini. teriakan anak tunggalnya cukup membuat mommy Chang pusing kepala, seperti biasa, Jay akan terlambat, ditambah beberapa barangnya entah tak tau dimana.

"Jay sayang, coba tenang. cari yang betul, jangan teriak teriak, mommy ikutan panik jadinya"

Jay yang awalnya naik turun tangga untuk melaporkan barangnya, seketika mendadak diam dan kelem, dipikir pikir, dirinya heboh sekali pagi ini, padahal bukanya hari Senin juga.

"hehe, mommy maaf ya, Jay cari dulu."

Jay kembali ke kamarnya yang sudah tak berbentuk lagi, semuanya gara gara dasi dan sepatunya yang entah dimana. dengan kesabarannya, Jay mencari dasi terlebih dahulu, entah bagaimana dasi tersebut ada di bawah kolong kasur, dan sepatunya ketemu di ranjang kotor baju.

"siapa ini yang taruh disini?? gak ada aturan banget"

jangan dicontoh ya kawan kawan.

Jay tak tau, dia yang terlalu terlambat atau memang Jongwoo sudah berangkat duluan. Jay sengaja tidak berlari ke sekolah seperti biasanya karena ingin berpas-pasan dengan kakak kelasnya tersebut. tapi, disaat Jay sudah sampai depan gerbang sekolah, Jongwoo pun tak terlihat oleh mata Jay.

"gak sekolah, ya?" pikir Jay.

Jay terus memikirkan kakak kelasnya tersebut, sampai matanya menangkap sosok yang ia kenal― Zhang Hao, teman sekelas Jongwoo.

"kak hao!!"

Hao yang mendengar namanya disebut, memberhentikan jalannya dan menoleh ke Jay dengan wajah bingung.

"oh, Jay? kenapa? tumben?"

"hayoo tebak, kenapa...?"

"oh, yaudah gue tinggal"

"ah, kak Hao nih baperan banget"

Jay menahan tangan Hao saat ia berniat berbalik badan dan menuju ke kelasnya. dan sebelum membuat kakak kelasnya itu semakin kesal, Jay langsung bertanya tentang Jongwoo.

"kak Hao, kak Jongwoo hari ini sekolah??"

"Jongwoo? nggak kayanya, sakit dia"

Jay membulatkan mata. apa apaan sakit? kok gak ngomong?? padahal semalem masih bantuin dia nugas, pikir Jay. yang membuat Jay kesal, itu kakak kelas sama sekali gak ngasih tau ke Jay, minimal kalau ngerasa udah sakit, pas malem ngebantuin Jay nugas kan bisa bilang, kalau gini kan Jay ngerasa bersalah.

"kenapa emangnya Jay?? nyariin? kangen ya??" ledek Hao.

"hahh? apaan kak? haduh, gak denger," elak jay dengan senyum konyolnya, "yaudah ya kak, makasih infonya"

"okee, sama sama"

"oh ya kak, dicariin shanbin tuh"

"hah?! emang iyaa?!"

"boongan!! hahaha"

"sialan nih bule"

Jay segera lagi sebelum sepatu Hao melayang ke dirinya. sekarang Jay memikirkan apa yang akan dia bawa ke rumah Jongwoo, buah? kue? atau jajanan? Jay gak kepikiran apa apa, mungkin nanti ia akan tanya ke mommy.

――


a. woojay [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang