02. LOVE LANGUAGE

50 10 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


02. LOVE LANGUAGE.

Reygan dan Sagara berdiri di depan gerbang sembari menunggu Esther yang belum juga memunculkan batang hidungnya di sekolah.

"Tuh anak bener-bener yah!" Gerutu Reygan kesal.

"Rey, jangan terlalu keras sama Thania," ujar Sagara. "Kasihan dia."

"Dia kapan bisa berubah kalau gitu Gar?" Tanya Reygan membuat Sagara terdiam.

"Maksud gue, jangan terlalu keras Rey, kasihan dia. Udah tertekan di rumah karena papanya, lo lupa?" Tanya Sagara membuat Reygan menatapnya, "dia bilang rumah dia adalah kita berdua."

"Tanyain baik-baik alasan dia telat, jangan marahin dia. Gue masih harus latihan."

Sagara pergi meninggalkan Reygan setelah menepuk pelan bahu Reygan. Bertepatan dengan Sagara pergi, Esther datang dengan nafas tersengal-sengal.

"Loh kok pagarnya belum tutup?" Tanya Esther.

"Kenapa lo telat?" Tanya Reygan dengan tatapan intimidasinya.

Esther menyengir. "Semalam gue belajar sampe jam 3 pagi Rey."

"Bohong."

"Enggak! Lo bisa tanya papa, ponsel gue aja di sita sama beliau," keluh Esther.

"Yaudah, sana masuk!" Perintah Reygan

Bukannya pergi, Esther malah menunggu Reygan yang sedang menarik pagar. Keduanya berjalan bersama menuju kelas, yang memang gurunya belum masuk.

"Kata pak Dirga, kita semua di suruh ganti baju terus langsung ke lapangan," kata ketua kelas 12 IPS1.

"Gantian sana gue tungguin di kelas nanti gue jagain," kata Reygan lalu berdiri dari duduknya.

"Kalian bisa gantian, gue sama lain jagain di luar," kata Reygan pada murid perempuan di kelasnya.

"Nggak bakal ngintip kan lo pada?" Tanya Naya penuh selidik.

"Dikit doang!" Kelakar Reygan lalu berlari keluar saat Naya akan melayangkan pukulannya pada Reygan.

"Esther, temen lo nyebelin banget!" Adu Naya kesal, membuat Esther tertawa.

"Dari masih jadi embrio juga tuh anak udah nyebelin," sahut Esther yang mulai mengganti seragamnya dengan seragam olahraga khusus SMA Trisatya.

"Gue masih denger lo omongin apa yah Thania!" Teriak Reygan dari luar membuat Esther kembali tergelak.

Para siswi yang ada di dalam kelas pun ikut tertawa mendengar teriakan Reygan yang terdengar kesal. Terkadang mereka iri kepada sosok Esther yang bisa dengan santainya melayangkan tangannya untuk memukul Reygan, Esther juga bisa bercanda dengan sosok Sagara yang di kenal sangat dingin walaupun memiliki wajah yang imut.

TRUE FRIENDSHIP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang