#04 Teman Baru?

6 0 0
                                    

Dia baik, tapi apa aku yakin menjadikannya teman baru?

Adira Tishabriella

Adira dan Resta sudah sampai di depan pintu kelas yang bertuliskan 11 IPS 4. Mata Adira melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, pukul 07.25. Telat 25 menit. Adira belum mau masuk ke dalam kelasnya, karena dia masih ingin mengumpulkan energi agar dia siap menerima hukuman dari Bu Syifa.

"Lo tenang aja, gak usah gugup. Kan yang dapet hukuman nanti gue."

Adira melirik Resta dari sudut matanya, "ya bisa aja aku juga ikut kena, kan Bu Syifa lagi ngajar kelas aku."

"Gue yang minta kompensasi, biar gue yang dapet hukuman double." ucap Resta bersungguh-sungguh, dapat terlihat jelas dari raut mukanya.

Adira menatap Resta, dari matanya terlihat kalau Resta beneran tulus mengucapkan itu.

"Yaudah ayo masuk." sebelum itu Adira sudah mengetok-ngetok pintu kelasnya, dan mengintip sebentar, benar saja ada Bu Syifa di sana tengah mengajar. Namun Bu Syifa langsung menoleh ke arah pintu kelas disertai tatapan tak bersahabat. Adira berjalan memasuki kelasnya hingga berhadapan langsung dengan Bu Syifa, disusul dengan Resta di belakangnya.

"Pagi bu," sapa Adira sambil tersenyum manis.

Namun atensi Bu Syifa langsung terambil sepenuhnya karena melihat Resta yang berada di samping Adira.

"Ngapain kamu ikut ke sini? Kamu kan anak 11 Ipa 1." tanya Bu Syifa kepada Resta.

Resta tersenyum canggung, "saya mau nganter Adira bu, sebelumnya saya dan Adira mau minta maaf karena Adira telat masuk ke kelasnya. Sebab kaki kanan dia tadi terkilir karena ada lubang di deket gerbang sekolah, jadi saya bawa dia ke UKS dulu bu, buat di obatin lukanya." jelas Resta panjang lebar, Adira yang berada di sampingnya hanya bisa membelalakkan matanya, terkejut dengan penjelasan Resta.

Refleks Bu Syifa menoleh ke arah kaki kanan Adira, benar saja kaki kanan Adira masih terlihat jelas bekas merah karena jatuh.

Bu Syifa menghela napasnya, "oke hari ini saya lepaskan Adira dari hukuman, tapi nggak untuk kamu Resta! Meskipun hari ini gak ada pelajaran saya di kelas kamu, tapi tetap saja kamu terlambat. Dan ada konsekuensi yang harus di tanggung." Bu Syifa ini memang guru Bahasa Indonesia untuk semua kelas 11, mau jurusan ipa atau ips. Tapi Bu Syifa sering kali cosplay jadi guru bk. Marahnya beliau lebih dari marahnya guru-guru bk.

Resta mengangguk pasrah, menerima nasibnya. Yang terpenting baginya, Adira tak ikut kena hukuman. "Ikut saya!" perintah Bu Syifa, "dan kamu Adira, duduk di tempat kamu." Adira mengangguk lemah dan segera berjalan duduk di samping Lisya yang masih dalam ekspresi shocknya.

"Selama saya memberi hukuman ke Resta, kelas ini harus tertib! Tidak boleh ada keributan, kerjakan tugas yang saya kasih barusan." perintah Bu Syifa.

"Baik bu." jawab kompak sekelas.

Mata sendu Adira memandang nanar punggung Resta yang lama kelamaan mulai menghilang. Entahlah Bu Syifa akan memberi hukuman apa kepada Resta, Adira harap Resta bisa sabar dan kuat menjalani hukumannya. ‘Semoga hukumannya masih ringan’ batin Adira berharap.

———

Adira’s POV

"Dir, kok bisa sampe begini?" tanya Lisya yang membuatku tersadar akan lamunanku.

Rasanya malas sekali cerita tentang kejadian pagi tadi, omong-omong sekarang sudah waktunya istirahat. Namun aku tidak nafsu untuk makan siang, sedangkan saat ini Lisya sudah bersiap menyendok bekal yang berada di hadapannya.

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang