16. [Fool]

8 2 0
                                    

"Pintar tak di lihat dari perkataan, kan?"

°•°•°•°•°


Anna sedang belajar di dalam kamarnya. Akhir akhir ini, ia tak pernah meninggalkan pelajaran, karena ia ingin sekolah di luar negri.

"Anjir! Baru aja ngeliat angka satu udah pusing aja ni pala" Keluh Anna saat membuka buku matematikanya.

Brakk

Dengan tiba tiba pintu kamar Anna terbuka begitu saja membuat Anna mngerjap dan terkejut apalagi saat melihat Akainu sudah ada di sampingnya dengan tatapan kesal dan tajam pada Anna.

"Kenapa bang?" Heran Anna.

"Lo ikutan Olimpiade?!" Tanya Akainu menggelegar.

"Terus? Kenapa emangnya?" Tanya Anna.

"Ish! Ngapain ikutan Olimpiade? Ntar pala lo ngebul" Ujar William.

"Dih! Kagak lah" Balas Anna. "Lagian gue di tawarin terus ya gue mau lah" Jelas Anna.

"Gue gak nyangka adik gue ternyata pinter ya" Ujar Kiki bangga.

"Baru nyadar lo?!" Sinis Anna.

"Oke! Karena lo ikutan Olimpiade, gak akan gue latih taekwondo" Ujar Akainu.

"Lah? Napa bang?" Tanya Anna tak terima.

"Karena gue yang ngajarin lo Olimpiade anjir!" Kesal Akainu.

"Sopan kah begitu?" Tanya Anna.

"Ya menurut lo aja sih" Ujar Kiki lalu tertawa bersama William.

Akainu membawa sebuah kursi lain dan mengajari Anna saat itu juga. Akainu tau bagaimana susahnya Olimpiade sains, apalagi untuk Anna yang bodoh, pikirnya.

"Bang!" Panggil Anna tiba tiba di tengah belajarnya.

"Oy!" Balas Kiki yang sedang bercermin di depan meja rias Anna dan sesekali memerhatikan skincare Anna begitu juga William.

"Gue laper, makan yuk!" Ajak Anna.

"Makan mulu otak lo" Sindir Akainu.

"Dari pada otak lo cewek mulu bang" Balas Anna dan mendapatkan pukulan dari pulpen yang di egang oleh Akainu.

"Aw! Sakit tau!" Kesal Anna.

"Gitu doang lo bilang sakit?" Tanya Akainu tak percaya.

"Bentar lagi aja Na, tanggung" Ujar William yang menatap jam di handphonenya. "Lima menit lagi juga makan malem" Lanjutnya.

"Emang di sini lo gak ada camilan?" Tanya Kiki lalu membuka kulkas Anna dan benar saja, tidak ada camilan satupun disana.

Anna tiba tiba bingung harus menjawab apa karena Melly yang selalu membawa camilan nya.

"Eh? Kok kosong?" Bingung Kiki.

"I-iya, gue kan ngemil mulu" Kata Anna beralasan.

"Perasaan tong sampah lo kosong bet dah" Monolog Kiki.

"Ya.. Gue kan sampahnya langsung di buang ke luar" Jelas Anna.

"Tapi, bukannya kemarin baru di isi kulkasnya?" Tanya William.

"Iya, tapi gue bawa ke sekolah buat ngemil bareng Shion, soalnya kalo di sini terlalu kesepian ngemil sendiri" Jelas Anna.

"Dih! Lebay amat lo" Sinis William.

"ANNA!" Teriak Benjamin yang tiba tiba datang dengan micnya yang sudah terhubung dengan speaker kecil.

"Aiyaya hatiku tergoda~" Nyanyi Benjamin lalu mengarahkan micnya kepada Anna.

𝐇𝐎𝐏𝐄 [𝙷𝚘𝚕𝚍 𝙾𝚗 𝙿𝚊𝚒𝚗 𝙴𝚗𝚍] | ᴇɴʜʏᴘᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang