"Semua orang bisa melakukan apapun ketika dirinya sakit. Entah mengobatinya, ataupun membiarkannya"
°•°•°•°•°
Lima hari sebelum Olimpiade datang, membuat Anna memutuskan untuk belajar lebih keras daripada biasanya.
Anna bahkan lebih sering melakukan kegiatan di perpustakaan, karena hanya disinilah ia tak akan pernah mendapatkan cibiran dari semua orang karena masalah sebelumnya.
"Kali ini, lo belajarnya terlalu keras her" Cicit Shion di samping Anna.
"Hm? Emangnya kenapa?" Tanya Anna yang matanya masih fokus pada buku buku nya di balik kacamata yang bertengger di hidungnya.
"Gak cape apa?" Tanya Shion kecil.
"Gak, gue gak lari lari kok, jadi gak cape" Jelas Anna membuat Shion berdecih.
"Lo tau kan, bukan itu yang gue maksud?" Sinis Shion.
Tiba tiba, telepon masuk ke dalam handphone Shion, dan membuat Shion harus meninggalkan Anna, karena ia harus pergi ke ruang musik.
Lima menit lagi, bel masuk akan datang, Anna pun segera bergegas menuju keluar perpustakaan, dan saat di luar ia bertemu dengan Bima dan Kaisar.
"Hai, Na. Beres belajar?" Sapa Bima.
"Eh, iya" Balas Anna.
"Ohh, ok- eh?!" Kaget Kaisar saat melihat cairan merah kembali muncul dari hidung Anna.
"Kenapa?" Tanya Anna bingung.
"Hidung lo na" Ujar Kaisar berbisik.
Lengan Anna dengan segera menyentuh bawah hidungnya yang mengalirkan darah segar yang terus saja keluar.
"Bentar bentar, gue beli tisu dulu ya" Ujar Kaisar lalu berlari pergi meninggalkan Anna dan Bima yang sedang duduk di kursi di depan perpustakaan.
"Heran deh, ni idung keluar darah mulu. Kali kali keluar saham kek" Kesal Anna namun di sambut tawa rendah Bima.
Darah dari hidung Anna sudah tak bisa di tahan lagi, bahkan beberapa tetesan sudah terkena seragam Anna.
Tak lama, Kaisar pun datang dengan sekotak tisu berukuran besar dan ia segera membukanya dan memberikannya pada Anna.
Bel masuk pun berbunyi. Anna pun membersihkan darahnya dengan cepat karena ia tak ingin bolos di jam elaharan terakhir.
"Umm.. Kak, udah. Uhh, kalian bisa pergi kok, gue gak papa" Jelas Anna bingung.
"Gak papa gimana?" Tanya Kaisar. "Darah lo banyak gitu. Lo pusing?" Lanjutnya dengan begitu khawatir.
"Gue gak papa kok" Balas Anna.
Semua orang yang melewati perpustakaan, beberapa menatap Anna sedikit dengan tatapan yang tidak mengenakkan bagi Anna.
"Seriusan?" Tanya Bima memastikan.
"Iya kak, gue juga mau ke kelas kok" Ujar Anna.
Bima menatap seragam Anna yang penuh dengan darah. Apa Anna akan pergi begitu saja dengan darah yang mengotori bajunya?
Lelaki tinggi dan putih itu membuka almamaternya dan memakaikannya pada Anna membuat Anna dan Kaisar kebingungan.
"Kenapa?" Heran Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐎𝐏𝐄 [𝙷𝚘𝚕𝚍 𝙾𝚗 𝙿𝚊𝚒𝚗 𝙴𝚗𝚍] | ᴇɴʜʏᴘᴇɴ
Humor#CERITA NYA DI BOOK BARU Hanya cerita seorang gadis yang terlahir normal namun harus mengalami penyakit yang dapat merenggut nyawanya. Anna si gadis ceria ini hanya berharap bisa mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah dengan tulus, namun semuan...