28. [Go Home]

7 3 0
                                    


"Tidak semua rumah itu baik"

°•°•°•°•°

"Anna masih gak sekolah, bang" Jawab Shion lesu pada Akainu.

Sudah selama tiga hari ini, Anna tak sekolah, bahkan seluruh sekolah tau permasalahan yang Anna alami karena di sebarkan oleh Melly.

Akainu menghela nafas. Ia bingung, harus mencari Anna kemana lagi, pasalnya Anna tak ada di rumah nya sendiri, pak Joko pun bahkan tak tau Anna kemana.

"Bukannya lebih baik kita bongkar aja bang?" Usul Shion.

Akainu dan Shion memang sedang berbicara berdua di ruang musik. Tanpa ada siapapun mereka membicarakan rahasia yang selama ini mereka simpan berdua.

"Gue mau nunggu sampe Anna balik. Semuanya butuh waktu" Jelas Akainu.

Shion sedikit menghela nafasnya. "Kali ini lo dimana, her.." Gumamnya.

°•°•°•°•°

Angin berhembus begitu kencang, suara ombak yang menenangkan pendengaran pun membuat jiwa nya tenang.

Pasir pantai di campur air laut begitu menyejukkan kaki tanpa alas itu. Pantai umum ini tidak banyak yang mengunjunginya, apalagi tengah malam seperti ini.

"Gak ada yang lebih indah dari lautan" Gumam Anna.

"Apa gue harus disini biar ikut mengalir dan lebih indah kayak lautan ini" Lanjutnya dengan senyumnya yang tulus.

Semua masalah Anna hilang kala udara lautan menerpanya, apalagi keadaan rambut Anna kali ini pendek. Anna memotong rambutnya menjadi gaya wolf cut.

Masih di tempat yang sama, Anna tersenyum bermain air sendiri tanpa ada seseorang pun yang mengganggunya.

Berharap, semuanya hirap begitu angin membawanya dengan seruan ombak yang mengikuti arah angin.

Hari ke empat di tempat ini, membuat Anna begitu tenang. Ingin pulang, tapi tak ingin hilang dari tempat ini.

Semua kebahagiaan Anna rasanya hilang, kala dejavu menghadang dirinya. Semua memori itu kembali datang ke dalam pikiran Anna hingga air mata yang ia tahan itu kembali terjatuh.

"Lia jadi kangen bunda.." Ujar Anna lirih dan terduduk di atas pasir dengan keadaan yang basah.

"Lia.." Gumam Anna.

Rasanya, Anna tak mungkin mengucapkan ini. Dirinya benar benar telah bersalah besar pada sang ibunda.

"Lia.. Pengen di peluk bunda.." Monolog Anna.

"Lia.." Jeda Anna sakit. "Lupa suara bunda.."

Tak ada suara lagi di sana, hanya suara ombak dan terpaan angin saja yang terdengar. Hingga, seseorang berteriak pada nya.

"BEHERR?!" teriak seseorang dan Anna berakhir menoleh ke arah belakang.

Ia melihat Shion yang berlari menuju Anna dengan perasaan yang begitu kalut. Bahagia, kesal, marah, dan bersyukur, semuanya bersatu.

Dengan tanpa aba aba, Shion memeluk Anna dengan erat membuat Anna terkejut dan beberapa detik kemudian membalas pelukannya dengan hangat.

"Lo kemana aja, anjing?! Gue nyariin lo kemana mana!" Kesal Shion.

𝐇𝐎𝐏𝐄 [𝙷𝚘𝚕𝚍 𝙾𝚗 𝙿𝚊𝚒𝚗 𝙴𝚗𝚍] | ᴇɴʜʏᴘᴇɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang