warning! 🔞, dirty talk, mature content. panjang bangeeet.
𖠿
selamat membaca
𖠿"kayas!"
akio membuka pintu kamar yasa dan memanggil pemuda kelahiran bulan mei itu dengan penuh semangat membuat yasa sedikit terkejut kemudian menolehkan kepalanya kearah akio yang kini berjalan masuk kedalam kamar tersebut.
fyi mereka lagi ada di apartemen milik yasa. rencananya hari ini akio mau ngajak yasa untuk nonton kalau aja yasa nggak bilang kalau dia harus ngerjain presentasi skripsinya.
"kamu ngagetin, ay." kata yasa kemudian melepaskan kacamatanya kemudian meletakkannya pada samping laptop yang masih menampilkan bahan presentasinya.
"ehehhe~" akio hanya tertawa kemudian memeluk yasa sebentar sebelum merebahkan dirinya pada kasur pemuda itu.
"akio punya hadiah." katanya sambil mendudukkan dirinya kembali kemudian melipat kedua kakinya untuk bersila.
"hadiah?" tanya yasa.
"hng umh!" akio mengangguk semangat kemudian segera menggulung lengan bajunya sampai siku.
kemudian menunjukkan sesuatu yang membuat beo yasa membulat dengan sempurna.
"tatto???!!"
dengan bangga akio mengangguk dan tidak memperdulikan wajah terkejut sang kekasih.
"bagus, kan?" bahkan dengan wajah polosnya akio bertanya bagus atau tidak.
"eh siapa yang ngijinin kamu buat tattoan?" yasa bangkit dari duduknya untuk pindah duduk dihadapan akio guna melihat lebih dekat lagi sebuah tatto kecil yang kini menghiasai lengan akio-nya.
dahi akio berkerut.
"loh kan kayas bilang aku boleh tattoan!" sergah akio membuat yasa kembali mengingat-ingat ucapannya.
dan yeah sesuai dugaan yasa pun ingat tentang permintaan akio sebulan lalu yang ingin menatto tubuhnya.
"kalau aku bikin tatto boleh, nggak?"
"terserah kamu, ay. aku nggak ngelarang, kamu berhak ngelakuin apapun asalkan jangan ngelukain diri kamu sendiri."
"ehehehe sayang kayas banyak-banyak."
"oh!" respon yasa kemudian menatap akio dengan tatapan tajam bikin akio siap untuk menjulid.
"apa?" tanya akio.
"nggak papa," jawab yasa. "padahal aku bisa bikin tatto lebih baik dari ini."
"oh ya?" tanya akio nggak percaya.
yasa mengangguk dengan penuh percaya diri.
"mau nyoba?" tawarnya dan dibalas anggukan oleh akio.
maka dengan cepat yasa mendorong tubuh akio pada kasur dan segera menindihnya bikin akio nge-lag.
"eh ngapain?!"
"bikin tatto," jawab yasa sambil menampilkan senyuman yang bikin akio ngerasa dalam bahaya.
"ta—akh!"
akio menjerit karena dengan tidak ber-peri-akioan, yasa menggigit lehernya dan menciptakan sebuah tanda berwarna kemerahan
yasa menghisap tanda itu kemudian menjauhkan wajahnya dari leher putih akio.
"tuhkan lebih bagus tatto yang aku buat," katanya dengan bangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
daily life ; yosahi
Short Storyselesai. buku ini berisikan daily life pacaran yasa dan akio. bxb. lowercase area, non baku. fluffy, cringe, kiss scene.