enam ; sakit

457 38 0
                                        

𖠿
selamat membaca
𖠿

udah dua hari akio jatuh sakit yang bikin yasa terus kepikiran sama pemuda kecil itu.

yasa tau gimana manjanya akio kalau udah sakit. mana sekarang akio harus ditinggal sendirian di rumah sebab mama-nya yang pergi kerumah nenek selama seminggu.

makanya habis kelas selesai yasa buru-buru beresin barangnya dan segera melajukan mobilnya kerumah akio.

ya sesuai perkiraan, rumah tingkat dua itu sepi. yasa pun mengunci pintu utama setelah tadi dengan baik memarkirkan mobilnya.

kakinya ia bawa menuju dapur untuk menaruh bubur yang sempat ia beli tadi pada mangkuk, tidak lupa juga segelas air putih.

setelah merasa tidak ada yang kurang, yasa pun membawa nampan tersebut menuju lantai dua di mana kamar akio berada.

di atas ranjang, akio mengulung seluruh tubuhnya pada selimut berwarna coklat yang mana bikin dia malah menggemaskan.

yasa pun meletakkan nampan tadi keatas meja di samping tempat tidur akio terus mendudukkan dirinya pada pinggiran kasur.

tangan yasa memegang jidat akio yang udah penuh keringat, panasnya udah lumayan turun. udah nggak sepanas malam tadi atau pagi tadi saat yasa mau berangkat kuliah.

"ay,"

"akio," yasa sedikit mengguncangkan badan akio bikin akio mulai membuka matanya.

sebenarnya yasa juga gak tega buat bangunin pacarnya tapi mau gimana lagi akio-nya harus makan dan minum obat.

"kayas .." akio dengan suara paraunya bikin yasa mengelus pipi akio.

"makan dulu, ya?" bujuk yasa karena dia tau dari kemarin akio menolak untuk makan.

katanya makanan yang masuk gak ada rasanya.

akio mau dengan pelan mengangguk kan kepalanya bikin yasa tersenyum senang. maka dengan telaten yasa pun membantu akio untuk bersandar pada punggung ranjang dan mulai menyuapi bubur yang ia beli tadi.

"udah kenyang," ucap akio sambil mendorong jauh sendok bubur yang yasa pegang.

"baru tiga suapan, ay," kata yasa. "sekali lagi, ya?"

akio menggeleng kemudian menutup kedua mulutnya tanda ia sudah tidak mau makan lagi. yasa pun tidak ada pilihan lain, ia pun meletakkan kembali mangkuk bubur itu pada meja di samping kasur akio.

"yaudah tapi minum obat, ya?"

untungnya akio mau untuk minum obatnya bikin yasa sedikit merasa tenang. setelah meminum obatnya akio kembali berbaring karena ia mengeluh sakit kepala.

yasa masih setia menemani akio-nya. bahkan sekarang yasa juga ikut berbaring di samping akio dan memeluk tubuh akio.

"kayas maaf .." kata akio dengan pelan. "maaf ngerepotin kayas terus." sambungnya bikin yasa mengeleng.

"kamu ngomong apaan sih, ay" jawab yasa. "aku gak pernah keberatan buat jaga kamu atau bahkan ngerawat kamu saat sakit."

yasa itu penuh dengan perhatian. bikin akio kadang berpikir, hal apa yang akio lakuin di masa lalu sampai-sampai bisa jadi pacarnya seorang liham abyasa.

"jangan ngomong gitu lagi atau kamu aku gigit," ancam yasa sambil memperagakan ingin mengigit akio.

akio cuma bisa senyum karena tingkah pacarnya.

"makasih kayas," akio merapatkan tubuhnya pada pelukan mereka. "akio sayang kayas." gumam akio yang kini mulai memejamkan matanya untuk tidur.

"kayas juga sayang akio."

yasa tersenyum kemudian mencium kening akio-nya.

"cepat sembuh, ay."

daily life ; yosahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang