sembilan ; netflix and cuddle

409 37 0
                                    

𖠿
selamat membaca
𖠿

malam senin kelabu yang diguyur hujan sejak pukul empat sore sampai sekarang jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.

dengan cuaca seperti ini tentu saja enaknya memakan semangkuk mie kuah dengan tambahan telur di atasnya.

namun sayangnya akio dan yasa tidak melakukan hal yang di atasnya sebab rasa malas yang menyerang.

maka di sinilah mereka. berpelukan di atas ranjang sambil menonton serial drama korea yang akhir-akhir ini akio tonton.

akio duduk diantara kedua kaki yasa yang terbuka sedangkan yasa memeluk akio-nya dari belakang. di hadapan mereka terdapat meja lipat dan laptop yang sudah menampilkan drama korea twenty five twenty one.

akio nampak fokus mengikuti setiap adegan demi adegan pada drama tersebut membuat yasa sedikit tertawa pelan karena merasa lucu terhadap akio yang sesekali mengeryitkan dahinya atau saat akio-nya tertawa karena adegan lucu.

"serius banget sih, ay," yasa mencolek pipi akio membuat akio menoleh kearah pemuda itu.

"iseng banget sih, kayas," akio mengikuti nada bicara yasa membuat ia menjadi diserang oleh  ciuman-ciuman yang yasa layangkan.

"gemes bangeeet, mau kayas makan." kata yasa membuat akio bergidik ngeri.

"diam deh. aku tuh mau nonton dengan tenang," balas akio kemudian kembali memfokuskan dirinya pada drama yang ia tonton.

sedangkan yasa kini juga ikut menonton sambil sesekali menekan pipi akio dengan jari telunjuknya.

"kayas geli!" protes akio sebab napas yasa mengenai lehernya.

"biarin," jawab yasa yang kini malah mengeratkan pelukannya sambil menumpukan dagunya pada bahu milik akio yang terekspos sebab kaos yang akio pakai sedikit kebesaran.

akio pun memutuskan untuk bersandar pada dada yasa dan mengelus tangan sang pacar yang melingkar pada perutnya.

yasa sesekali mencium leher akio sambil menghirup wangi khas akio-nya.

"kayas sayang banget sama akio."

"tiba-tiba?" akio sedikit mendongak untuk melihat yasa.

yasa terkekeh kemudian menggesek hidungnya pada hidung akio lalu  mengecup pelan bibir milik akio-nya.

"kayas benar-benar bersyukur banget karena punya kamu di sini," yasa mengaitkan jari-jarinya dengan jari-jari milik akio. "jangan tinggalin kayas, ya?"

adalah ucapan yasa yang tentunya akio anggukki dengan senang hati.

"akio gak bakal ninggalin kayas, kecuali kayas sendiri yang mau ninggalin akio atau tuhan yang mau ngambil salah satu dari kita." kata akio sambil memberikan satu senyuman.

yasa membalikkan tubuh akio untuk menghadapnya kemudian segera memeluk tubuh kecil itu.

"aku selalu berharap kita sama-sama terus untuk besok dan selamanya" yasa mengusap punggung akio.

"akio juga selalu berharap untuk menghabiskan waktu sampai tua sama kayas." akio sedikit menjauhi wajahnya kemudian tangannya ia bawa untuk mengusap rahang tajam yasa.

akio mulai mencium bibir yasa dengan pelan yang tentunya dibalas dengan yasa.

ciuman itu berjalan dengan lembut. tidak ada nafsu di dalamnya, dan akio benar-benar menikmati ciuman mereka.

sampai akhirnya akio melepaskan ciuman mereka membuat yasa membuka matanya dan langsung berhadapan dengan manik indah milik akio.

"terima kasih, kayas. akio mencintai kayas selalu."

kata akio,

yang tentunya dibalas oleh yasa.

"terima kasih juga, akio. kayas juga mencintai akio lebih dari siapapun."

akio selalu mengamini setiap perkataan yasa. akio pun berharap mereka akan menghabiskan waktu yang panjang bersama-sama.

akio bersyukur memiliki yasa di dalam hidupnya. begitu pun dengan yasa yang juga selalu bersyukur karena kehadiran akio di dalam hidupnya.

daily life ; yosahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang