Prolog

74 14 1
                                    


Kita tak bisa memilih untuk terlahir menjadi jahat atau baik. Jahat baik itu takdir yang sudah ditentukan.
_Bruce Davis_

Sejak kecil Davis sudah merasa dirinya berbeda diantara anggota keluarganya yang lain. Karena saat mereka tertawa dalam romansa hangatnya keluarga, Davis bingung apa yang menyebabkan mereka tertawa.

Psikopat adalah istilah yang dulunya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, dan hati nurani, meskipun demikian, istilah medis yang tepat untuk kondisi ini bukanlah psikopat. Melainkan gangguan kepribadian atau antisosial.

Ya! Jadi bisa didefinisikan bahawa Bruce davis adalah seorang psikopat. Hal ini bermula saat ia berusia 6 tahun, karena kedua orangtuanya dan adik perempuannya yang baru berusia 2 tahun mati terbunuh secara tragis. Saat kejadian itu terjadi Davis sedang berada di dalam kamarnya, sementara ketiga anggota keluarganya tersebut berada di ruang tamu.

"Dor!!!" Suara letupan senjata api mengelegar ditelinga Davis dan diiringi dengan jeritan dari ibunya.

"Aa!!!" Melengking hingga ketelinga Davis.

Davis hanya terdiam. Saat setelahnya tersa sangat hening, Davis membuka pintu kamarnya.

"Ngeat," suara pintu terbuka.

"Plek," kakinya menginjak cairan yang sedikit kental berbauh amis.

Bukannya merasa jijik. Ketika Davis melihat darah mengalir dari kepala ibu dan ayahnya, ia malah merasakan gejolak aneh pada hatinya. Sementara itu sang adik meninggal dengan cara dicekik.

"Kelihatannya enak," ujar Davis sembari melihat ke arah mayat-mayat tersebut.

Dengan tenang ia berfikir apa yang harus ia lakukan. Pada awalnya ia ingin mengubur mayat mereka bertiga. Karena badanya yang kecil ia membatalkan niatnya tersebut.

Davis menghubungi kepolisian melalui telefon rumah dengan nomor yang tercantum dibuku telefon.

"Halo?" Davis memulai percakapan.

"Iya, kantor polisi disini. Apa ada yang bisa kami bantu?" Balas polisi.

"Pak! Keluarga saya meninggal dibunuh," jelas Davis pada polisi.

"Saya mendengar suara letupan seperti kembang api saat saya berada di dalam kamar. Jadi saya tidak tau apa yang sebenarnya terjadi," beber Davis menjelaskan.

"Baiklah kami akan segera kesana," ujar polisi tersebut.

Sesampainya di sana polisi langsung mengamankan ketiga mayat tersebut, kemudian Davis dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi.

Setelah itu Davis dihantar kerumah nenek angkatnya yang berjarak lumayan jauh dari rumah orangtuanya.

Selain itu Davis juga dipantau selama beberapa bulan untuk pendampingan kejiwaan.

Bersambung.

THE LITTLE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang