Part 06 : Takut kesurupan

135 14 0
                                    

Seharian ini aku hanya berbaring di kasurku, makan makanan rumah sakit yang hambar, minum obat yang tidak cuma satu tablet tapi banyak macam, dan bermain berbagai game.

Aku mulai bosan.

Ibu sedang mengurus boutique miliknya yang ramai dan ayah sudah kembali keluar kota untuk melanjutkan pekerjaannya setelah menjengukku.

Kak Fattar bilang akan datang kesini bersama Irgi yang ingin sekali bertemu denganku. Dasar anak kecil itu.

Oh iya, sekarang aku memiliki hobi baru yaitu memandangi laki-laki manis yang suka duduk di taman sendirian.

Laki-laki itu biasa datang di jam 9 pagi hanya untuk duduk di bangku taman sambil melihat langit. Aku sampai hafal karena memergoki dirinya yang selalu duduk di jam yang sama setiap hari. Eh, pernah sekali dia datang di jam 3 sore.

Saat ini aku membuka jendela kamarku lebar-lebar, menatap bangku yang sering laki-laki manis itu duduki. Untung dia belum pergi.

Laki-laki itu mendongakkan kepalanya ke atas menghadap langit yang berwarna biru.  Kemudian tersenyum.

Wajahnya begitu manis, semanis permen kapas yang pernah ku makan. Eh bukan, wajahnya lebih manis dari permen kapas.

Ku pikir Tuhan terlalu banyak membubuhkan gula padanya.

Aku tertawa geli karena ucapanku. Konyol.

Menatap wajahnya tidak membuatku bosan, malah ia sering membuatku tersenyum.

Memang bisa begitu ya, cuma melihat laki-laki manis itu tersenyum, senyumnya bisa nular.

"Kamu ngapain senyum-senyum?"

Kaget, tentu saja. Kak Fattar tiba-tiba berbicara di sampingku.

"Emangnya nggak boleh" sahutku

Aku mendorongnya pelan untuk duduk di sofa.

"Ya aneh aja gitu kamu senyum-senyum sendiri, ngeri, takutnya kamu kesurupan"

"Kak Fattar tuh ada-ada aja sih"

Aku menepuk lengan laki-laki yang lebih pendek dariku itu pelan, tersenyum tipis mendengar ucapan tidak masuk akalnya.

"Kak Galan" Irgi sedikit berteriak memanggil namaku.

"Jangan teriak-teriak Gi"

"Maaf kak" Irgi duduk di sebelah kak Fattar yang mengupas jeruk.

Aku melihat sekilas ke jendela, laki-laki manis itu sudah tidak ada disana. Kemana dia?






****

Sunshine [Geminifourth ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang