"Seharusnya gue tau seberapa buruk kondisinya waktu itu."
Sebuah kejadian aneh tiba-tiba terjadi di sebuah sekolah menengah atas. Dimana beberapa siswa-siswi mengalami hal aneh dan satu demi satu dari mereka kehilangan nyawanya.
Baca selengkapnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mereka punya mulut dan lo punya telinga. Jangan perduli omongan mereka."
🍀🍀
Berikan Vote komen!
••
💕 Jum'at, 26 Mei 2023 💕
Di sebuah sekolah menengah atas yang berada di Surabaya. Sekolah swasta yang terkenal berisikan anak-anak orang kaya dan memiliki kecerdasan yang baik.
Pagi ini satu demi satu siswa-siswi mulai berdatangan memasuki halaman sekolah yang besar itu. Sekolah itu memiliki lebih dari ribuan murid.
Bagaimana pagi ini Pratama berjalan bersama dengan Ratu. Seorang siswi perempuan yang menjadi teman sekelasnya sekaligus sahabat di hidupnya.
Keduanya berjalan bersama dan beriringan sebelum sebuah bola di lempar ke arah keduanya dan dengan sigap Pratama menangkapnya.
"Tama, main bola, yuk?" Ajak seorang remaja laki-laki yang sudah cukup berkeringat itu.
Pratama masih diam. Namun dengan cepat bola itu di rampas oleh Ratu.
"Woi! Ini masih pagi! Masuk kelas aja belum. Lo mau ngajak Tama main bola terus banyak keringat kayak lo gitu? Hah?" ucapnya sembari melempar kembali bola itu.
"Marah-marah aja lo!" ucapnya yang memilih untuk kembali bermain.
"Biarin!"
Pratama tidak perduli dan remaja laki-laki itu kembali melanjutkan jalannya memasuki sekolah yang bertingkat-tingkat itu.
"Tama, nanti beli es krim mixui, yuk?" ajak Ratu.
"Nggak. Gue mau jalan-jalan sama Ayah gue setelah pulang sekolah." Keduanya mulai memasuki kelas yang cukup berisik itu.
Keduanya duduk di bangku belakang. Meski tidak duduk di bangku yang sama.
"Gue ikutan dong! Gue bosen banget tau." ucap Ratu.
"Enak aja ikutan. Gue mau habisin momen sama ayah gue. Ya kali ajak lo!"
Ratu merajuk kesal. Perempuan itu duduk menghadap depan dan mengacuhkan Pratama.
Seorang siswa laki-laki yang membawa handuk di tangannya itu segera berlari mendekati Pratama.
"Woi! Berita besar!" ucapnya dengan berapi-api. Membuat Pratama yang sedang membaca buku itu terkejut.
