Cerita ini full cacat logika...
•••📌•••
Di dalam mobil Sasaka terus memberontak sambil ketakutan.
"Tolong, jangan makan gue!" ucapnya.
"Diem lo!" Suara itu berasal dari seseorang yang duduk tepat di sampingnya. Itu adalah Bisma.
Sasaka melihat isi di dalam mobil yang hanya ada dirinya, Bisma dan Dylan yang duduk di kursi pengemudi.
"Gue kira di tinggal." ucap Sasaka.
"Maunya gitu, tapi Pratama bilang jangan ninggalin siapapun yang masih hidup." ucap Dylan. Remaja laki-laki itu sebenarnya cukup kesal. Dirinya masih ingin menghantam Sasaka tapi saat ini bukan waktunya.
Bisma melepaskan ikatan tangan Sasaka. "Saat ini kita harus pergi dari sini dulu, kita juga nggak tau kita udah terinfeksi belum. Mungkin virus ini punya banyak varian dan seperti yang dibilang Pelangi, kalo mungkin udah nggak ada hari esok." ucap Bisma.
Dylan mengebrak dasbor mobil dengan keras. "Apa ini akhir dunia? Bukan ini ciri-ciri kiamat." ucap Dylan.
"Sekarang kita harus gimana kalo gitu?" tanya Sasaka.
Tiba-tiba ada yang membuat suara keras di kaca. Satu Siswi perempuan yang sudah terinfeksi virus Zombie.
"Ahhh...." Sasaka nampak terkejut dan mundur, membuat Bisma sampai terpojok.
"Apaan si lo!" ucap Bisma.
"Kaget gue. Kita harus pergi dari sini. Mereka mungkin gigit kita." ucap Sasaka.
"Pergi? Lo kata gue bisa naik mobil gitu?" ujar Dylan.
"Lo duduk di depan,"
"Gue cuma duduk!"
Bisma hanya bisa menggeleng. Remaja laki-laki itu melihat arah luar yang nampak cukup mengerikan itu. "Kira-kira yang lainnya gimana, ya?" pikir Bisma.
"Apa kita turun dan cari yang lain?" Tanya Dylan.
"Turun? Sama aja mati!" ucap Sasaka.
"Terus lo pikir kita nggak bakal mati gitu? Udara yang kita hirup mengandung virus mematikan. Mungkin kita semua udah terinfeksi dan cuma butuh waktu buat tau." Jelas Dylan.
"Kunci mobilnya ada, kan?" tanya Sasaka.
"Ada, kenapa memang?"
"Sekarang lo geser, biar gue yang nyetir."
"Lo bisa?" Dylan bergeser ke bangku satunya dan Sasaka maju.
"Bisa. Lo nggak tau gue atlet balap?" ucap Sasaka.
"Hilih, mungkin balapan liar." ujar Bisma.
"Sekate-kate! Gue pernah menang balapan se-provinsi!" jelas Sasaka.
"Emang sekarang lo mau kemana?"
"Kita cari anak kelas 12 yang namanya Pratama." ujar Sasaka.
"Ngapain lo cari Pratama?"
"Lo berdua nggak menyadari sesuatu apa? Orang itu kayak tau sesuatu." Terang Sasaka.
"Dia emang kayak gitu, lo nggak kenal Pratama ternyata."
Sasaka melihat Dylan dengan mata terbuka lebar. "Justru itu gue kenal dia. Bapaknya ilmuwan, kan?"
"Kok lo tau?"
"Ada deh."
"Sialan lo!"
"Intinya, hal kayak gini pasti di buat oleh ilmuwan. Mungkin pusat penelitian mereka bocor atau apa." terang Sasaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
UDARA || TREASURE ft SECRET NUMBER✅
Fantasi"Seharusnya gue tau seberapa buruk kondisinya waktu itu." Sebuah kejadian aneh tiba-tiba terjadi di sebuah sekolah menengah atas. Dimana beberapa siswa-siswi mengalami hal aneh dan satu demi satu dari mereka kehilangan nyawanya. Baca selengkapnya...