9. Impian Hanya Mimpi

28 3 5
                                    

📌 Selamat Membaca 📌

••🍇🍇••

"Harapan itu hanya impian yang bisa diraih hanya melalui mimpi."

•••🌻•••


Malam yang terasa dingin dan gelap itu membangunkan Arya yang merasa bahwa tubuhnya kesakitan.

Remaja itu melihat bahwa kepala Nova mengenai setir mobil. Remaja laki-laki itu segera mengecek kondisi Nova yang dirinya lihat tidak mengalami luka yang serius.

"Nova, bangun!" panggil remaja itu. Arya mengguncang bahu Nova agar perempuan itu bangun.

Arya juga mencoba untuk menyadarkan teman-temannya yang juga pingsan.

"Guys."

"Hei, Bangun!"

Arya merasakan sakit di lengannya. Namun remaja itu tidak gentar untuk membangunkan teman-temannya. Bagaimana tiba-tiba Nova oleng dan mereka harus menabrak sebuah tiang listrik.

"Nggak ada yang bangun? Apa sebenarnya gue yang mati dan ini halusinasi?" pikir remaja itu. Mata Arya terasa begitu berat dan remaja laki-laki itu kembali tidak sadarkan diri.

"Arya!"

"Arya!"

Remaja itu kembali membuka matanya dan menemukan bagaimana wajah-wajah teman-temannya yang terlihat khawatir.

"Lo nggak apa-apa?" Tanya Shiwa.

Remaja itu bangun dan melihat bahwa teman-temannya terluka.

"Apa gue halusinasi atau mimpi?" Tanya Arya dengan polosnya.

Brama tersenyum menyeringai. "Jangan mimpi! Kita masih di kehidupan sebelumnya." ucap Brama.

"Kak, gue minta maaf karena gara-gara gue, kita nabrak dan mobil gue rusak." ucap Nova.

Ario yang duduk menyender di bangun dengan tangan terikat itu terlihat oleh Arya.

"Ario kenapa?"

"Tangan dia patah." ucap Shiwa.

Arya mencoba untuk berdiri namun kepalanya terasa pening dan dirinya kembali tergeletak.

"Astaga. Lo mau khawatir ke Ario? Lo nggak lihat kondisi lo? Lo pingsan selama sejam! Kita kira lo mati." ujar Brama.

"Sekarang kita harus gimana? Apa nggak apa-apa disini aja?" tanya Arya.

Brama mengangguk. "Kita udah cek, nggak ada apa-apa disini. Kayaknya yang lainnya udah nyelesain masalah di sini." terang Brama.

Nova berdiri dan mendekati Ario. Perempuan itu memberikan satu botol air mineral untuk Ario. "Setelah semua baik-baik aja. Lo bisa obati tangan lo." Nova bahkan membukakan air mineral itu dan meletakkannya di samping Ario yang hanya diam itu. Kacamata remaja itu sudah patah dan pecah.

Nova kembali pergi mendekat ke Arya.

Senyum tipis terukir di bibir Ario. "Nova memang lebih cocok sama kak Arya, daripada gue." ucapnya.

UDARA || TREASURE ft SECRET NUMBER✅ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang