003 - Cinderella dan sepasang mata Emas

261 28 18
                                    

"Jangan panggil aku Cinderella!!"

.

.

_Alternative universe_
Assassination classroom by Yusei Matsui

[KaruShuu Fanfiction]
Seme! Prince! Akabane Karma x Uke! Cinderella! Asano Gakushuu

Warning!
BxB, Karushuu, Male-Cinderella, OOC, dll

.

.

Cinderella?

.

.

Waktu berjalan begitu cepat, hamparan angkasa yang tadinya berwarna biru cerah kini berubah menjadi remang-remang kemerahan. Hari sudah mulai berganti malam, dan segerombolan remaja didalam Cafe itu pun memilih untuk kembali ke tempat tinggal mereka.

Hanya saja, dua diantara mereka masih bertahan disana. Dipojokan tempat untuk mengucilkan diri dengan beberapa buku di rak dinding.

"Ha? Kau ingin tetap tinggal?" Hiroto bertanya dengan raut tidak percaya saat menatap Asano. Baru saja, adik bungsunya itu berkata ingin tetap tinggal di Cafe untuk menyelesaikan bacaannya.

"Yang benar saja, Cinderella!"

"Berhenti memanggilku Cinderella, Hiroto! Aku laki-laki!" Asano mengamuk karena panggilan aneh Hiroto padanya, mengabaikan kekhawatiran pemuda pirang itu atas perkataannya beberapa menit yang lalu.

"Diam lah! Itu tidak penting sekarang. Kenapa kau ingin menetap disini?"

"Sudah kubilang kan? Aku ingin membaca buku."

Asano mengendik acuh. Dia kembali pada bacaannya, mengabaikan Hiroto yang mengusap wajah kasar. Kecintaan Asano terhadap buku sangat mengerikan, dia tak berani membayangkan.

"Jangan khawatir. Aku akan kembali sebelum tengah malam. Janji."

Satu helaan napas lelah keluar dari mulut Hiroto. Dia pasrah, adik bungsunya kalau sudah memutuskan, tidak akan ada yang mampu melawannya. Keras kepala. Begitulah Hiroto menyebut Asano.

Tapi dia masih tak tenang. Hiroto mendapat tanggungjawab untuk menjaga sang adik sampai pulang oleh sang ayah, meski sempat bingung mengapa dirinya harus melakukan hal itu karena sang adik bahkan lebih kuat dari dirinya dan Rio. Lalu bagaimana jika keduanya pulang tanpa Asano bersama mereka? Alasan apa yang harus dibuat? Mengingat sifat protektif berlebihan dari sang ayah kepada adik kecilnya itu membuat hatinya semakin risau.

"Aku sudah memberitahu pak tua itu kalau pulang terlambat."

Seakan tahu apa yang Hiroto pikirkan, Asano menjawabnya dengan tanpa mengalihkan perhatiannya.

Sayangnya, jawaban Asano tak memuaskan. Hiroto memicing, "Pulang telat karena apa?"

Kali ini Asano mendongak, dia menatap Hiroto dengan muka flat-nya, lalu menjawab dengan tanpa beban dosa. "Kerja kelompok."

Sekali lagi Hiroto mengusap wajah kasar. Wajahnya gelap dengan suatu alasan yang lain, "Darimana kau belajar berbohong, Cinderella?"

"Dari dirimu yang suka menyembunyikan video dewasa tapi bilangnya tidak pernah puny—" Asano tak sempat menyelesaikan perkataannya karena Hiroto tiba-tiba membungkam mulutnya.

Cinderella? [BL][Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang