Kini rain dkk sedang makan di kantin sekolah, bakso adalah makanan favorite rain. Entah kenapa walaupun dulu rain kecil sempat di takut-takuti oleh bundanya , ia tidak trauma ataupun takut dengan baso malahan ia semakin suka dan memasukan bakso ke dalam makanan favoritenya."Rain,kalau makan bakso terus nanti kepalanya kaya bakso mau? ",Ucap Laras pada rain kecil yang kini di hadapannya bermain dengan boneka Barbie. Hanya itu yang rain ingat tentang bundanya yang selalu menakut-nakuti agar rain tidak memakan bakso setiap hari.
Rain yang sedang sibuk memakan bakso pun terhenti karena adanya panggilan dari handphoneny,dan nama yang tertera adalah sella teman kelas X di MIPA 1."Hallo sel ada apa?" Tanya rain.
"Rain bisa bantu gue gak,gue butuh personil buat acara demo adik kelas yang mau daftar tahun depan. Dan Lo masuk ke eskul dance ya ",ucap sella sebagai ketua OSIS.
"Loh loh.. bukannya aku nolak tapi aku gak bisa dance", ucap rain gelisah. Sahabat-sahabatnya yang melihat itu pun melayangkan tatapan bertanya,rain yang mengerti tatapan mereka pun menyalakan speaker di handphonenya.
"Jadi gini, biasanya ada leader kan di eskul itu. Leadernya itu kakinya mengalami kerusakan di bagian ibu jari, jadi anak buahnya sepakat kalau lo bantu mereka buat di posisi Grace. Grace juga percaya karena dia sering liat video Lo suka dance di tiktok,gimana? ",Ucap sella dengan rasa permohonan dan rain yang mendengar itu pun merasa tak enak hati.
"Oke,aku akan coba tapi maaf kalau aku tak secantik dan selihai Grace",ucap rain pelan.
"It's oke rain,sekali lagi thank you udah bantu. Gue tutup teleponnya ya soalnya banyak hal yang harus gue urusin,and satu hal lagi waktu Lo cuman 2 Minggu rain . Jadi nanti hari Selasa buldep kita demo",ucap sella kegirangan.
"Lohloh cepet banget sell, kenapa harus ada demo duluan si.kan mereka belum jadi siswa siswi di sekolah kita",ucap rain dengan mukanya yang kini sudah tertekuk.
"Maaf kalau gue ngasih taunya dadakan,karena jujur gue baru inget maaf ya rain. Dan untuk masalah itu,Lo bisa tanya kepala sekolah hehe",ucap sella dan langsung izin mematikan panggilann. Rain yang sudah mendapatkan panggilan itu pun tak selera makan, dan ia pamit untuk menuju kelas.
"Udah lah,aku ga selera makan,Aku ke kelas duluan",ucap rain lalu melenggang pergi meninggalkan raut wajah sahabat-sahabatnya yang sudah tersenyum iblis.
"Apaan tu tadi ..gak selera makan,tapi mangkoknya udah kosong",ucap Lina lalu melanjutkan memakan makanannya.
Di sisi lain rain yang sedang menuju kelasnya pun terhenti di saat melewati kelas XII MIPA 1 ,rain hanya melihat sekilas lalu pergi menuju kelasnya. Jadi kelas rain itu paling pojok dan di sebelah kanannya itu kelas XII MIPA 1,tak heran jika rain harus melewati kelas itu. Rain yang kini sedang mendengarkan lagu di dalam kelas pun terhenti karena ada seseorang yang memanggil namanya sebut saja Anisa.
"Rain,ada yang mau ketemu sama Lo!",ucapnya sedikit berteriak,rain yang merasa terpanggil pun mendekatinya. Di saat melihat siapa yang memanggilnya,ia terdiam lalu masuk kedalam kelas. Dengan cepat cowo itu menahan lengan rain dan menekannya secara dengan tida sadar.
"Dengerin aku dulu rain",ucapnya memelas.
"Apa lagi si,jangan buat keributan di kelas aku! Kamu bisa gak..gausah tekan lengan aku? Ini sakit Abi",ucap rain dengan nada sedikit keras karena ia sudah tak tahan jika mantannya itu mengganggunya terus. Apalagi posisinya ia sudah melupakannya,dan ia hanya ingin berteman saja jika dia mau.
"O-oke aku minta maaf"ucapnya dengan melepaskan genggamannya,ia hanya tak ingin menyakiti rain kembali..
"Apa yang kamu mau?",tanya rain.
"Aku mau kita balikan,apa kamu secepat itu ngelupain aku?atau kamu udah punya cowo yang baru? ",tanyanya bertubi-tubi.
"Apa aku gak berhak untuk melupakan seseorang yang sudah menyakiti hati aku? Dan satu hal lagi,aku gak dekat dengan siapapun",ucap rain dengan tajam dan tidak lupa menekan setiap kata yang keluar dari mulutnya.
"Aku hanya ingin dekat dengan kamu,apa itu salah?",tanyanya.
"Kalau gitu kita berteman,gausah ngebahas hubungan kita lagi dan aku akan maafin kamu",ucap rain memberikan negoisasi pada Abi. Abi pun berfikir,lalu menganggukan kepalanya.
"Oke,kita berteman. Janji jangan hindari aku lagi",ucapnya dan menjulurkan jari kelingking untuk di tautkan pada jari rain.
"Teman",ucap rain dengan menautkan jarinya.
"Kalau gitu aku masuk kelas dulu,dan kalau ada apaa-apa hubungi aku ya rain",ucap Abi dengan memberikan senyum terbaiknya. Rain yang melihat itu pun sontak tersenyum sebentar lalu membuang tatapannya agar tidak menatap Abi. Ia sudah tidak mau jatuh dalam pesona Abi shameed Anas, ia hanya murni ingin berteman. Dan ia melangkahkan kakinya menuju tempat duduk yang ia duduki,lalu menunggu sahabat-sahabatnya dan memulai jam pelajaran.
1 jam kemudian
Rain dkk melangkahkan kakinya menuju keluar kelas,raya yang sedari tadi mengomel pun tak ada capenya untuk menghujat guru yang masuk ke kelas mereka. Entahlah Lina fikir raya adalah manusia robot yang tak kenal dengan lelah.
"Gue kesel ya,apa-apaan tu tadi ngasih pertanyaan kaya gitu. Gue juga kalau gak lemot pasti gue jawab,segala pake marah malesin ",ucap raya bersungut-sungut.
"Ya Lo lagi,guru lagi nerangin malah ngobrol",ucap Bilqis.
"Aahh,udah lah ngomong sama kalian malah makin kesel. Gue balik duluan lah,bye guys",ucap raya lalu melangkah kan kakinya menuju parkiran.
"Guys kayanya aku ke ruangan eskul dance deh,jadi kalian pulang aja",ucap rain.
"Yauda deh rain gue sama lina balik duluan ya,bye"ucap Bilqis dan Lina hanya melambaikan tangannya. Rain pun melangkah kan kakinya menuju ruangan dance,dan ia belum tau jika masa depannya akan di mulai sejak hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA TRIANGGALA
Teen Fiction"AKU BENCI SAMA KAMU ! ",teriak seorang gadis yang kini matanya menatap lautan yang luas,secara tidak sadar cairan bening di matanya muncul tanpa di minta. 'kenapa disini aku yang salah? padahal dia yang membuat aku kecewa' gumamnya pelan. Hatinya...