Bab 9

4 1 0
                                    

Sudah 1 minggu rain berlatih untuk demo nanti, ia sangat senang karena membayangkan dirinya tampil di depan banyak orang . Dan sudah 1 minggu ini Abi terus menghubunginya, terkadang rain berbaik hati menawarkan tumpangan. Ia tau jika abi tidak bisa menggunakan motor, setiap hari dia selalu di antar jemput oleh pak supir. Bukan,bukan karena insident yang membuat Abi trauma,namun ibunya yang selalu melarangnya.




Rain kala itu menjadi pacarny pun geram, Rey yang dulu masih di kelas 7 pun ingin belajar masa Abi tidak ada kemauan sama sekali ,fikirnya. Bukan karena rain malu,tapi setiap mereka ngedate rain yang selalu mengemudi dan belum lagi menggunakan motor rain,sungguh mengesalkan bukan?



Dan setiap malam minggu ia tidak pernah mengajak rain keluar,kalian pasti tau alasannya. Sungguh rain juga ingin merasakan  indahnya kota pada malam hari bersama pujaan hatinya.Kini hubungan mereka kandas,ada sikap yang membuat rain membenci Abi bukan hanya ia selingkuh ,namun sikap yang semua orang tak tau  bagaimana Abi memperlakukan rain. Dan itu cukup dirinya dan tuhan saja yang tau.






"Rain mau nambah gak baksonya?" Tanya Abi.




"Gak deh makasi".




"Aku yang traktir",ucap Abi dengan seulas senyum.





"Udah kenyang bi,aku masuk kelas dulu ya udah di spam nih sama Bilqis",ucap rain dengan nada sedikit meninggi. Bagaimana ia tidak marah,sedari tadi abi hanya membicarakan masalalu mereka. Ia tau Abi memang orang yang baik,namun perilakunya itu membuat rekam jejak yang jelek di hatinya.
Dan ia tidak mau membuka luka masalalunya,yang ia obati dengan waktu yang lama.





"Yaudah,kamu ga bawa motor kan? Nanti pulangnya sama aku aja" tawarnya.




"Nanti aku naik angkot aja,makasi bi tawarannya ",ucap rain yang kini mulai menghilang dari pandangannya.




'kamu berubah ajaa aku makin suka rain' gumamnya dengan senyuman dan tatapan yang teduh. Ia ikut meninggalkan kantin dan menuju kelasnya.


Kedua pasang mata menelusuri buku-buku di hadapannya,mencari sesuatu yang harusnya ia dapati di dalam tas.Tangannya dengan lihai mencari-cari buku tulis biologi, di rasa ia tak menemukan sesuatu yang di cari,matanya pun terpejam dan menghembuskan nafas kasar.




"Bisa-bisanya aku lupa bawa bukunya",ucap rain


"Masa sih rain,ini kita ada pr loh",ucap Bilqis sedikit gelisah.


"Yah,yauda lah pasrah aja. Paling ketinggalan di rumah,sumpah ya hari ini penuh dengan sesuatu yang menguras emosi aku aja",ucap rain mengomel.


"Lo yakin rain gamau nyalin,pake buku lain aja dulu",usul Lina.


"Gak deh capek aku, di hukum ya udah di maafin ya Alhamdulillah"ucap rain dan benar saja setelah itu rain di suruh menuliskan kata 'saya tidak akan mengulanginya lagi' di sebuah kertas sebanyak 50 lembar.


Ia rasa tangannya seperti ingin patah,ingin menyerah namun ia harus mengumpulkannya hari ini juga dari pada hukumannya menjadi 2X lipat. Gila,bayangkan saja jam 13.30 sampai 16.00 ia baru menyelesaikannya. Ia ingin cepat-cepat pulang ,namun kewajiban yang kini ia emban harus terlaksanakan. Langkah kaki yang gontai menuju ruangan yang kini sudah berdentum suara musik yang bersaut-sautan.





"Maaf telat,tadi habis di hukum",ucap rain.





"Gapapa rain,ayo latihan",ucap yang lainnya dan rain hanya menganggukkan kepala lalu bergabung bersama mereka hingga latihan selesai.




Rain lupa,hari kini mulai sore mana ada angkot berkeliaran di jam segini. Dengan terpaksa ia menelfon Rey untuk menjemputnya,setelah beberapa lama rey sudah sampai di tempat. ia sungguh lelah,di jalan pun sampai membayangkan kasur yang begitu empuk untuk ia tiduri.
Dan sampai di rumah dengan cepat rain membersihkan diri,makan malam lalu pergi untuk tidur. Namun seketika matanya terbuka kembali,ia hampir melupakan sesuatu.




"Aaaa.. mamah rain lupa ngerjain pr",pekik rain bangun dari tempat tidurnya. Cukup bergulat dengan fikirannya,kini sudah menunjukan pukul 02.22. Bagi otak rain soal yang di beri gurunya itu susah-susah gampang walaupun kebanyakan susahnya.





"Asli gak kuat,tapi ini buat besok",ucap rain uring-uringan. Setelah mengomel sendiri dan merutuki kebodohannya,kini ia sudah masuk ke alam mimpinya. Jam menunjukan pukul 03.30,rain tipikal manusia yang memiliki otak yang standard jadi tidak bodoh dan tidak pintar.




Ini adalah pengalaman pertamanya begadang hingga jam 03.30,ia selalu tidur di jam 20.00 kalau tidak 21.15 jadi jangan di tanya jika rain memiliki kulit yang sehat.








        _____________________________________


Hai gaes,aku baru up lagi.
Soalnya akhir-akhir ini aku lagi sibuk,jadi doain ya semoga bisa menyelesaikan cerita ini:)













































SAMUDERA TRIANGGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang