Gadis itu berjalan gontai menuju rumah yang kini ia tinggali, tidak habis fikir ia akan pulang selarut ini dan Ia khawatir bundanya itu akan mencarinya.Ia melihat rumah di hadapannya,rumah minimalis dan sederhana yang sudah bersamanya hingga 17 tahun lamanya masih berdiri dengan kuat.
"Assalamualaikum bunda..ayah, rain pulang ",ucap rain mendekati ruang keluarga. Di sana wanita sekitar 53 tahun mendekati rain, wanita yang selalu menemani rain di setiap hari-harinya. Rain pun tidak tau harus berkata apa,wanita di depannya ini adalah bunda ter special di dalam hidupnya, ia akan selalu memberikan apapun untuk bunda tercinta.
LARAS ABIGAIL
"Waalaikumsallam,rain darimana aja kamu? Pantai lagi ya,ga bosan apa? " ,ucap bunda Laras pada rain.
"Tidak bunda, rain suka sama pantai karena disana rain merasa tenang.Bunda tau aja rain lagi mau jelly matcha ",ucap rain excited. Tangannya ter ulur mengambil sepotong jelly yang sudah di siapkan bunda Laras untuknya, sungguh luar biasa matcha sangat enak.
"Haha..bunda punya firasat untuk buatin jelly ini untuk kamu",ucap bunda Laras sambil mengusap puncak kepala rain.
"Dih..makan rumput! ",Ucap seorang cowo yang kini ikut duduk di antara bunda Laras dan rain.
"Berisik! Udah ah rain mau ke kamar",ucap rain pada Laras yang kini sedang mencubiti perut dari adik rain, sebut saja Reylandi Abigail. Rain yang kini di dalam kamarnya pun terdiam,matanya melihat sebuah bingkai kecil di samping kasurnya. Tangannya ter ulur untuk mengambil bingkai kecil itu, lalu ia tersenyum getir melihatnya.
"Andai saja kamu ga selingkuhin aku,pasti kita masih bersama kan? dan sekarang bodohnya aku yang masih mengharapkan kamu ", gumam rain, sungguh ia tidak ada energi untuk berlama-lama memikirkan yang seharusnya rain tidak fikirkan. Dengan cepat rain mengambil handuk lalu pergi membersihkan tubuhnya,lalu tidak lupa merawat wajahnya menggunakan skincare.
Duk..Duk..Duk..
Pintu kamar rain terketuk beberapa kali, di saat rain membuka pintu ia mendapati ayah rain yang bernama Arya Abigail. Seorang cowo yang terlihat umur 56 itu tersenyum melihat putri kecilnya semakin hari semakin tinggi melebihi dirinya.
"Sayang, makan yu. Ayah bawa makanan, dan ayah ga suka kalau kamu bilang nanti ! ",ucap ayah Arya yang terdengar lembut namun tegas di pendengaran rain.
"Ayah..rain tadi sudah makan jelly buatan bunda,dan rain tidak lapar ", ucap rain mengeluarkan puppy eyes andalannya.
"Tidak ada penolakan! Ayo makan sekarang,ayah gamau magh kamu kambuh ! ", ucap Arya tegas memperingati putrinya.
"Okey ayah,rain makan sekarang" ucap rain ogah-ogahan menuju dapur. Rain yang tadinya lemas seketika kedua matanya berbinar melihat makanan yang di hadapannya itu, Rey yang melihat rain seperti itu pun memasang muka jijik.
"Biasa aja dong mukanya kak, kurang makan ya? " ucap rey tak luput dari ekspresi mukanya yang menunjukan ke jijian.
"Bunda..ayah, dengar sesuatu tidak? " ucap rain pada kedua orang tuanya itu,tak lupa ekspresinya di buat seolah-olah tengah kebingungan. Arya dan Laras pun hanya tertawa melihat kekonyolan dua anaknya itu.
"sialan, kagak di anggep gue!",ucap rey.
"REYLANDI JAGA UCAPAN MU!" ucap Arya
memperingati."Maaf ayah,Kaka menyebalkan sekali" ucap rey. Rain yang melihat rey dimarahi pun tersenyum kemenangan,belum tau saja walaupun Rey anak bungsu tapi tetap saja rain adalah anak kesayangan ARYA ABIGAIL.
Setelah perdebatan itu,hanya suara dentingan sendok yang bertubrukan. Tidak ada yang berani bicara saat makan,walaupun tidak terlahir menjadi anak yang kaya namun rain cukup bersyukur untuk kehidupannya saat ini.
Rumah minimalis yg terdapat 3 kamar,dapur,ruang tamu , ruang keluarga,WC 2,gudang dan teras yang cukup untuk kendaraan keluarga Abigail.1 hal yang rain harapkan adalah cinta, tidak masalah dengan harta yang kini mereka punya,yang terpenting adalah cinta yang kini meliputi keluarga mereka dan rain selalu berdoa agar keluarganya akan terus seperti ini selamanya.
Setelah makan malam,rain menuju kamar lalu merebahkan tubuhnya. Fikirannya bergulat dengan hatinya,setelah cukup lama rain tertidur dengan posisi terlentang tanpa menggunakan selimut yang selalu ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDERA TRIANGGALA
Fiksi Remaja"AKU BENCI SAMA KAMU ! ",teriak seorang gadis yang kini matanya menatap lautan yang luas,secara tidak sadar cairan bening di matanya muncul tanpa di minta. 'kenapa disini aku yang salah? padahal dia yang membuat aku kecewa' gumamnya pelan. Hatinya...