Guardian Of . . .

76 5 2
                                    

Benjamin Rakhshan Spark sesekali menyentuhi hidung yang dipaksa mencium bau menyengat, kaki kanan dan kirinya juga tidak pernah tenang selama beberapa menit dirinya berada disebuah ruang dengan granit putih ber lebel Ruang Observasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benjamin Rakhshan Spark sesekali menyentuhi hidung yang dipaksa mencium bau menyengat, kaki kanan dan kirinya juga tidak pernah tenang selama beberapa menit dirinya berada disebuah ruang dengan granit putih ber lebel Ruang Observasi.

Manik mata nya melihat seorang gadis yang beberapa jam lalu berada dalam rengkuhannya, masih tertidur pulas dengan nafas naik turun teratur.

"Silahkan . . .

Dua orang yang sepertinya merupakan pasangan masuk tergesa-gesa, keduanya masih menggunakan setelan kerja tampak dari laki-laki hampir paruh baya yang menggnakan setelan lengkap berdasi.

Kedua orang tersebut masuk kedalam ruang observasi dipersilahkan oleh seorang perawat saat itu, membuat Rakhshan mundur perlahan memberi jalan yang besar.

Rakhshan menghangat, melihat bagaimana gadis yang sejak tadi ditungguinya diperlakukan mesra, wajah, bibir, mata, hidung tidak hentinya disentuhi suami istri dengan penuh cinta dan lembut.

Rakhshan maju memberanikan diri mendekati, dirinya mengatakan bahwa permintaan maaf kepada si yang terbentur bola saja belum cukup.

"Hei bro . . . .

Papi menyadari keberadaan seorang asing disekitarnya, membuatnya menoleh dan menyapa nya dalam ketidak konsentrasian karena melihat putrinya yang terbaring tertidur.

"Perkenalkan Om saya Benjamin Rakhshan Spark, saya yang bertanggung jawab atas insiden bola basket yang mengenai kepala Edeline . . ." Jabar Rakhshan

"Oh jadi itu kamu . . . . " Papi mendekat memutari bed pasien yang ditiduri putrinya

"Saya minta maaf walaupun tidak pernah cukup, tapi saya sungguh-sungguh tidak dengan sengaja memukul kepala Edeline dengan bola . . .

"Apa disekitar lapangan itu ada jalan setapak untuk kita lewati? . . .

"Tentu Om, diluar lapangan, saat itu Edeline tiba-tiba masuk lapangan berlari kebelakang ring dan saya . . .

"Cerobohnya mirip Mami ya Mi . . .

Mami menyernyitkan dahi mendengar pernyataan Papi sang suami, menyamakan ibu dan anak namun tidak dalam hal yang terlalu baik sekarang.

"Anak Papi hanya ceroboh dan kamu tidak sengaja kan, terimakih sudah sangat bertanggung jawab yaa siapa . . .

"Ben . . .

"Ah iya Ben . . . .

Huaciwwwwwwwwwww Ohoooook Ohooooooook

"Papi muali deh . . .

"Mih . . .

"Om dan tante baru aja sampe dari perjalanan jauh kan . . .

"Iya nak, kami baru aja menginjakkan kaki dirumah dapet kabar Edeline adu kepala sama bola, gini nih Papi, yuu cari teh hangat . .

Guardian Of . . .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang