Edeline menghentikan langkah setelah dirinya melewati portal malam itu, setelah dengan sedikit enggan menyapa seorang petugas keamanan yang berjaga.
Menoleh kebelakang sejenak, memastikan bis terakhir yang ditumpanginya untuk pulang malam itu pergi.
Selanjutnya Edeline melanjutkan langkah, dengan tas yang sedari seharian tadi hanya diselempangkan disebelah bahu kini bertengger digendongnya dibelakang.
Gadis itu melangkah dengan besar menuju rumah tempat yang sangat ingin ditemuinya setelah seharian diluar dan mengalami banyak hal aneh adalah kamar pribadi dan mami.
Langkah gadis itu terhenti saat dirinya sampai didepan gerbang, nafasnya lega karena dirinya sudah masuk pekarangan rumah.
Namun saat dirinya berbalik seseorang yang dilihatnya sebelum pulang tadi malah sudah berdiri menyambutnya mendahului.
Gallaxy, melihat wajah Edeline yang tampak muram dan berantakan, batinnya.
Dengan percaya diri kaki Gallaxy mendekati tempat berdirinya Edeline sekarang, tepat dipekarangan rumah didepan gerbang pintu masuk utama.
Edeline memejamkan mata menyambut Gallaxy yang sedang mendekati dirinya.
"Rosse . . .
"Give me congratulation first before anything . . .
"Ros . . . .
"Gall rasanya lega dan lapang setelah hari ini . . .
Edeline tersenyum seraya membalikan diri membelakangi Gallaxy yang kini sudah berada didekatnya.
"Dengan cepat gue bisa melupakan Lilac yang gue sukai sejak kecil . . .
Edeline tersenyum dengan semburat merah di pipinya
"Dengan mudah gue juga bisa ganti rasa ice cream yang gue gilai setiap hari . . . .
Edeline menambahkan senyum lebih lebar diakhir kata nya yang belum mendapat timpalan dari Gallaxy si satu-satunya lawan bicara.
"Don't you proud of me? . . .
Edeline masih menghadap kejalan depan rumah yang sepi, lalu Gallaxy maju berdiri tepat disamping kanan sejajar ditempat yang sama.
"Gue harap musim yang loo suka masih sama . . .
Edeline melirik Gallaxy sepersekian detik mendengar kalimat singkat yang keluar dari bibir Gallaxy setelah cukup lama diam.
"Itu juga akan berangsur berubah . . .
"Kenapa tadi langsung pergi? . . .
Gallaxy kini menghadap kearah Edeline mencari wajahnya.
"Ceritain sesuatu yang bermutu saat ketemu sama Aireen tadi . . .
"Rosse . . .
"Jangan bikin apa yang udah gue lakuin sia-sia untuk yang kesekian kali . . .