Edeline menoleh kearah kiri dimana seseorang dengan serius memperhatikan dirinya ah bukan seseorang melainkan dua orang disana. Edeline menghadap kearah Bagaskara dan satu teman yang dibawanya tepat berdiri dibelakang Bagaskara tepatnya, tidak sama sekali menatap Edeline sebagai lawan bicara, seseorang yang sepertinya dilihat Edeline bahkan belum lama ini, bahkan mungkin hanya beberapa jam yang lalu tapi . . .
"Edeline, Loo gapapa? . . . " Bagaskara menatap Edeline yang melamunkan melihat kedatangan Bagaskara dan . . . lamunan Edeline buyar.
"Im okey . . . "Edeline kemudian melempar pandang menatap tanah
"Gue kesini sama Benjamin, kita punya bantuan untuk datangin Leon . .
"Datangin Leon lagi? Loo lupa tangan ini melayang kesiapa tadi dan gue gak dapet apa-apa . . .
"Beda-beda, gue sama Ben punya cara lain supaya kita bisa bikin Leon buka mulut . . .
"Kenapa Loo yakin sama . . .
"Karena Ben denger percakapan Leon dan temen-temennya di camp basket kemaren mungkin sesaat setelah Leon ketemu Rania . . .
Edeline yang mendengar perkataan Bagas seketika melirik Ben hanya melirik, jika Ben adalah orang yang dikenalnya mungkin sekarang Edeline sudah mendekat dan meminta tahu cerita awal hingga Bagas bisa bicara seperti apa yang baru didengar Edeline baru saja,
"Who is he? Sampe kita harus . . . .
"Gue udah bilang kita berdua aja, shes complicated . . .
Edeline melebarkan mata siap marah sepertinya namun tidak sekarang, Edeline yang mendengar satu kalimat dari mulut Ben tersenyum kecut dan mendengus kesal.
"Ben satu olahraga sama L . . .
"Gue anak basket . . .
Edeline menelan saliva, iya basket katanya
"Gue punya akses masuk camp basket setiap hari semau gue termasuk kemarin malem dikampus ini dan gue denger percakapan yang gue rasa sangat dirahasiain Leon sepupu Loo . . .
"Buktinya? . .
"Kita akan cari hari ini . . .
"Gak gam . . .
"Bukan berarti gak bisa . . .
"El gini sekarang tugas Loo telpon Papi, karena papi kartu AS kita di Rumah Sakit . . .
"For what . .
"Sorry El, tapi kita harus periksa Rania . . .
"What do you mean? What a check? . . .
Edeline kemudian memanggil sang Papi melalui layanan telpone yang sedari tadi berada digenggamannya, ponsel panas itu menempel ditelinga kanan Edeline sekarang sesuai dengan apa yan dikatakan Bagaskara, Edeline dengan ragu sedikit meminta ayahnya untuk melakukan sesuatu tanpa diketahui Rania dan memastikan Aireen dan Gallaxy yang ada disana tetap merahasiakannya dari Rania sampai waktu yang mereka tentukan.
"Done . . .
"Berapa lama pemeriksaan nya? . . .
"Papi akan hubungin setelah hasilnya ada . .
"Sekarang apa? . . .
"Ikut gue . . .