part8

85 12 0
                                    

"Sebenarnya Da.......",belum sempat Dina mengutarakan apa yang ingin ia sampaikan tiba-tiba suara teriak yang berasal dari pintu kelas mengalihkan perhatian mereka.

"CLARA!!", Teriak Darrel yang sudah menunggunya di depan pintu kelasnya.

"Gue pergi dulu, besok aja ya", Clara pergi berjalan menuju Darrel yang tengah menunggunya.

"Tap.......", Dina ingin mencegah Clara namun Clara sudah berada di depan Darrel.

"Maaf lama", kata Clara, Darrel mengangguk sebagai jawaban, sebelum berbalik pergi, Darrel menatap tajam ke arah Dina seakan berkata "AWAS Lo!", Sorot matanya mengancam.

Dina diam mematung ia kecolongan"sial, gimana ini!?, Gue gamau pulang ke rumah", batinya panik, Dina mengambil benda perseginya lalu menelpon seseorang.

"Gue nginep di rumah Lo, yah, please", Dina memohon setelah seseorang itu mengiyakan ia langsung pergi meninggalkan sekolah menuju rumah temannya.











Clara yang telah sampai di rumahnya langsung menuju kamar, ia menganti baju sekolahnya dengan pakaian santai, baru saja ia ingin duduk santai di atas kasurnya, tak sengaja tatapan melihat ke arah jendela kamarnya, disana secarik kertas terselip di sela-sela jendela.

Clara bangkit dari duduknya, ia mengambil kertas itu lalu membacanya,
"Siapa sih, iseng banget", Clara merobek Kertas itu dengan kesal.

Tiba-tiba Dering handphone berbunyi, membuat Clara langsung mengeceknya, pupil mata Clara melebar saat melihat pesan itu.

       

           62+xxxxxxxxxxxxx.

"Balas surat ku baby bukannya
Merobeknya".

Clara terkejut bagaimana bisa dia mengetahui jika ia merobek kertas itu?.
Clara melihat sekeliling kamarnya, apa mungkin ada kamera tersembunyi? Batinya, Clara mengecek seluruh sudut kamarnya  namun ia tidak menemukan apa-apa" cuman Venus yang pernah masuk kamar gue", Clara menaruh curiga pada sahabat itu" tapi nggak mungkin deh, untuk apa Venus lakuin itu?"Molognya.

            62+xxxxxxxxxxxxxx

"Kenapa baby kau terlihat panik?".

                "Sialan, jangan menggangguku!!"

Clara mematikan handphonenya kesal, perasaan tak karuan, ia takut" apa jangan-jangan...", Clara memasuki kamar mandinya ia melihat sekeliling takut-takut disana terpasang sebuah kamera, Clara Mulai mencari ke sudut ruang kamar mandi Hingga ia melihat ke atas cermin, disana terlihat sebuah benda kecil.

Clara mengambil kursi,ia menaikinya lalu mengambil benda itu dan benar saja itu adalah kamera.

"Brengsek, !?", Clara mengepalkan tangan marah ia langsung menginjak-injak kamera itu hingga hancur.

"Sudah menemukannya teryata", ucapnya terseyum smirik  saat salah satu layar monitornya menunjukkan layar abu-abu.

"Tidak apa-apa, masih banyak kamera yang tersembunyi", ucap lelaki itu menatap layar yang menunjukkan Clara yang tengah  melihat sekeliling kamarnya berusaha mencari kamera  itu.

"Suruh mereka untuk mempercepat ujiannya", perintahnya yang langsung di angguki oleh lelaki yang sejak tadi berada di belakangnya.

"Baik tuan", ucapnya lalu pergi meninggalkan ruang gelap itu.










Siang berganti malam Clara yang tengah menonton Drakor harus ia hentikan saat melihat sebuah pesan dari Grup kelasnya yang mengatakan bahwa ujian akan di selenggarakan hari Senin dekat ini.

Clara mengerut kan dahinya heran, bukanya masih lamanya batinnya namun karna tidak ingin memusingkan ia memilih belajar.

Di saat Clara yang mulai fokus, tiba-tiba suara pintu balkonnya terdengar ada yang berusaha membukanya, Clara membalikkan badannya, perasaan takut menyerang tubuhnya, badan mulai gemetaran.

"SIAPA!!", Ucap Clara teriak ia  mengambil buku berukuran besar untuk berjaga jika orang itu masuk ia akan memukul kepalanya.

Clara berjalan mengendap-endap, ia bersandar di dekat pintu kamarnya,
Pintu balkon itu mulai di gendor-gendor dan dibuka dengan paksa.

Clara berlari menuju lantai Satu saat pintu balkon berhasil di bobol, dengan panik Clara menelepon Venus.

"V-Ee-nus t-ol-ongin gue..", panik Clara saat mendengar derap kaki di lantai atas dan tiba-tiba saja lampu padam.

"Tetap tenang gue otw", kata venus di sebrang sana.

Clara berbunyi di balik sofa, keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya hingga tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Aakhhh", teriak Clara saat seseorang menepuk pundaknya.

"Ini gue, Venus", bersamaan dengan Venus yang berbicara lampu yang tadi mati kini hidup dan derap langkah yang perlahan mendekat tiba-tiba menghilang.

"Venus, gue takut", Clara memeluk tubuh kekar Venus, perasaan takut Masih menyelimuti dirinya.

"Udah aman, sekarang Lo tidur", Venus mengusap Surai Clara lembur dan membalas pelukannya.

"Temanin, gue masih takut", kata Clara mengeratkan pelukannya.

Venus mengangguk, ia mengalihkan pandangan ke atas, disana sosok baju hitam tengah melihat mereka lalu berjalan pergi menuju balkon yang telah ia buka dan menutup kembali dengan sempurna.

"Gue tidur sama Lo gitu?", Tanya Venus, Clara mengangguk.

"Gendong", kata Clara, Venus lalu membungkuk dan Clara pun naik ke punggungnya.

Sesampainya di kamar Venus menurunkan clara lalu menyelimuti seluruh tubuh Clara dan ikut tidur di samping tak lupa ia memeluk tubuh Clara untuk menenangkan.

"Jangan macam-macam Lo, disaat gue tidur", kata Clara mengingatkan lalu memejamkan matanya.

"Tapi kalau 1 macam,bisa lah", karna dirasa Clara sudah terlelap Venus tidak membuang kesempatan itu ia mencium bibir Clara lama, setelah merasa puas ia menyudahinya.






















Pagi harinya seperti biasa Clara akan berangkat bersama Darrel ke sekolah dan kini Clara tengah berjalan di karidor sekolah sedangkan Darrel sudah lebih dulu pergi ke kelasnya katanya ia ada urusan sebentar, Clara tidak mempermasalahkannya namun di saat ia melihat ke sekeliling, tak sengaja tatapan terpaku pada salah satu objek yang mempunyai jiwa penasarannya meronta.

Clara berjalan mengendap-endap mengikuti mereka namun di tengah jalannya ia malah di panggil oleh mika yang baru saja sampai, Clara melihat ke depan dan ia tidak lagi melihat mereka, ia kehilangan jejak.

"Gara-gara mika anj", kesal menatap tajam ke arah mika yang malah cengengesan.



_________________________________________

Vote.
Komen.

See you next time.

My Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang