part1

260 15 0
                                    

Tampak seorang gadis berjalan di karidor sekolah yang masih terbilang cukup sepi.

Dia CLARA CLEO seorang gadis cantik ia juga cukup pintar dalam pelajaran, Di sela-sela langkah ia mengedarkan pandangan melihat lihat sekitar.Tanpa sadar Clara tak sengaja bertatap dengan mata tajam seorang lelaki di sebrang sana.

Buru-buru Clara memutuskan kontak mata dan masuk ke dalam kelas dengan perasaan deg-degan.

"Jantung gw. " Ucapnya mengelus dadanya ia terlalu gugup ditatap tajam seperti itu.

Clara yang masih berdiri diam tidak menyadari satu sosok yang masuk sedalam kelas

"Puk"

Seseorang itu menepuk pundak Clara , membuat Clara memekik kaget.

"ASTAGA." Teriak Clara kaget lalu menatap dalang yang membuatnya hampir serangan jantung .

"Eh-h sorry. " Ucapnya mengaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali , ia merasa bersalah pada Clara karna telah mengagetkannya.

" Ngangetin aja Lo, kalau jantung gw copot gimana?, Mau tangung jawab Lo?."
Kesal Clara menatap Venus yang tersenyum bodoh di depannya.

"Lebay Lo , gitu aja kaget." VENUS berjalan kearah bangkunya,  duduk dengan tenang tanpa menghiraukan coletehan Clara.

" Cla pr Seni-budaya Lo udah ngak?."

" Tak tau dan ta'na tau." Clara menirukan bahasa kartun botak itu dengan wajah songongnya di depan Venus yg mendengus kesal.

" Gw serius ogeb, malah di becandain."

" Dih gitu aja marah." Clara melempar buku bersampul biru itu tepat di wajah Venus.

" Ngak sopan Lo, gw aduin ke Tante Sinta  ntar. " VENUS menatap kesal ke arah Clara. " Aduin aja , gw kagak takut, wleeee." Clara meleletkan lidah kemudian keluar dari kelas dengan wajah menahan tawa , melihat wajah kesal Venus.

VENUS menatap Clara yang menghilang dari balik pintu dengan tatapan sulit untuk di artikan.

" Lo pengecut Venus." Ucapannya pada diri sendiri, menatap luar jendela dengan terseyum kencut .

                      










Clara berjalan memasuki kelas yang sudah ramai karna bel sudah berbunyi.

Clara berjalan pelan ke arah bangkunya , disana tampak Venus sedang asik bermain game , ide jahil muncul di otak Clara membayangkannya saja sudah membuat Clara terkikis.

Berjalan pelan sangat amat pelan,
Menghitung tanpa suara.

Satu

Dua

Tig.........

" Gw tau , lu  mau ngagetin qw kan." Todongnya menghadap ke belakang melihat wajah Clara.

" Ngak tuhh, gw lagi cari nyamuk." Bantah Clara , dengan pura pura mencari nyamuk di udara.

" Halah, basi Lo."

Tak berselang lama gurupun masuk , hari ini adalah MAPEl matematika ilmu yang mematikan . Yang amat sangat dibenci oleh murid namun berbeda dengan Venus ia malah sebaliknya.

"Ekhem." Ibu Rahma Wati berdehem kemudian melanjutkan ucapannya yang tertunda, " jadi anak-anak ibu , yg ibu sayangi hari ini ibu tidak sempat mengajar kalian karna ada urusan mendadak."

Tampak wajah bahagia tercetak jelas di wajah para murid kecuali Venus yang tampak lesu.

"YUHU jam kosong kita guys!!"

Sorak mereka dengan gembira.

"Bu, semoga besok urusan ibu kagak kelar-kelar biar kita pada kagak usah belajar , iya ngak ges." Ucap Dika dengan santai.

"Yoiiiiii."

"Eitss, jangan senang dulu , ibu kasih tugas , kerjakan halaman 159-162 kumpul hari ini di meja saya, yang tidak kumpul ibu anggap boloss!!."Ucap ibu Rahma Wati puas melihat wajah muridnya yg tertekan, kemudian keluar dengan wajah bak iblis
" Rasain, guru matematika Kok dilawan."

" MBl , MBl , malas banget Lo."

"Akhhh!, Belum apa² pala gw udah pusing cuman liat angka 1 doang."

"Gw sumpain tuh guru , urusanya kagak kelar²."

"Anjing, anjing."

"Setan."

" Babi, anak konda".

Berbagai umpatan yang keluar dari mulut tidak berakhlak para murid itu , bahkan di antara mereka ada yang kayanglah,planga plogo lah, cosplay jadi Anya malah jadi anj.

VENUS hanya diam ia fokus mengerjakan tugas dari guru Rahma Wati dengan lihai tanpa kesusahan sedikitpun.

Clara melirik Venus yang amat sangat rajin itu.

" Nus boleh nyontek ngak." Dengan wajah di buat seimut mungkin Clara menghadap pada Venus.

Venus tetap diam.

" Yah boleh yah yah yah yah".

Tak ada jawaban

"Venus mah gitu ,Lo jahat banget sama calon masa depan Lo ini." Ucap Clara sedramatis mungkin.

Venus menghentikan aksi tulis nya mendengar ucapan Clara , dia tidak salah dengar kan?.

"Lo bilang apa tadi?, Coba ulangin." Pinta h Venus menahan seyumm, mungkinkh ini lampu hijau untuk nya.

"Lo jelek mirip monyet."

Venus mendatar kan wajahnya, dengan kesal ia melanjutkan mengerjakan tugas itu dengan perasaan  kesal.

"Lo kesal nya?." Pertanyaan bodoh Clara tak di hiraukan oleh Venus yang terlanjur kesal.

Tidak peka kah Clara bawah Venus mempunyai rasa padanya melebihi sahabat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~££££££££
                    

Jangan lupa.

  Vote.

  Komen.

    See you next time.

My Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang