Pagi hari di kota seoul, ini bulan september, daun daun mulai menguning lalu berubah menjadi merah dan jatuh ke permukaan.Seorang gadis cantik turun dari bus nya dengan seorang gadis lainnya disebelah nya, gadis itu membantu nya berjalan.
"Turun perlahan saja, aku tidak ingin kau jatuh seperti kemarin" ucap gadis cantik itu.
"Aku bisa melakukannya, Hanni" gadis itu perlahan turun dari bus.
Gadis lainnya hanya tersenyum memandangi hanni dari dekat, mata besarnya, bibir indahnya, dan pipi yang sedikit berisi.
Hanni membawa gadis itu ke kelasnya, membantu gadis itu duduk di bangku nya.
"Tetap disini saat bell pulang, aku akan mengantarmu, Haerin" hanni tersenyum kecil.
Haerin mengangguk perlahan.
"Hati hati, sayang" haerin tersenyum.
Pipi hanni merona dan berlari keluar dari kelas haerin.
Apa aku tak menceritakan sesuatu? Mendekatlah!
Di hari kecelakaan itu ricky menelfon gyuvin dan mengatakan bahwa haerin akan ia bawa ke rumah sakit terdekat.
"Gyu, aku menemukan haerin tak sadarkan diri karena mobil kencang menabraknya aku akan membawa nya ke rumah sakit terdekat" ucap ricky.
"APA?! TIDAK MUNGKIN!" Mulai terdengar isakan di sebrang sana.
"Kau baik baik saja? Mau aku jemput?" Jawab ricky.
"Aku akan pergi dengan mogu dan ayah" telfon itu terputus.
Disisi lain, saat gyuvin, mogu, dan minhee sedang bergegas ke rumah sakit mereka berpapasan dengan hanni dan mengatakan segalanya.
Hanni langsung pergi ke rumah sakit bersama gyuvin dan keluarga nya.
Di rumah sakit, luka haerin cukup parah, kemungkinan selamat hanya 40%. Dokter dokter di sana berusaha semaksimal mungkin, operasi berlangsung lama.
Di ruang tunggu, gyuvin dan minhee mencoba menenangkan mogu yang masih terkejut dengan apa yang terjadi dengan haerin, hanni? Ia berdoa, memohon kepada yang Maha kuasa agar jantung haerin tetap berdetak.
Pintu terbuka tampak dokter itu mulai membuka masker di wajahnya, jungmo dan minhee mulai mendekat.
"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya jungmo.
"Ada kabar baik dan buruk, kabar baik nya dia berhasil melewati masa kritis nya, kabar buruk nya kita tidak tau sampai kapan dia akan koma. Saya permisi" dokter itu berjalan menjauh.
Jungmo terdiam sejenak dan menengok haerin yang terbaring dengan perban di beberapa bagian di tubuhnya.
"Mogu akan mengurusnya" ucap jungmo kepada minhee.
"Kita rawat dia bersama" minhee tersenyum lalu mengecup dahi pasangan hidup nya.
Satu bulan berlalu, hanni terdiam di bangku kelas nya bersama teman temannya yang sedang bergosip.
"Benarkah?! Aigoo yujin yang malang" ucap bae.
"Benar! Aku memergoki yujin yang meminta putus tau!" Ucap minji.
"Hey! Sudah jam pulang, kalian tidak ingin pulang ke rumah?" Wonyoung tiba tiba mendekati mereka.
"Benarkah? Aduh aku tidak sadar kim ssaem sudah keluar dari tadi" sullyoon membereskan tas nya.
"Hanni, ada gyuvin di luar" ucap wonyoung.
Hanni mulai bangun, menatap gyuvin lalu mengambil tas nya.
"Ada restoran dengan tteokbokki lezat di seberang sekolah, mau kesana?!" Ucap minji antusias.
"Benarkah? Sudah kesana kita akan ke tempat karaoke di sebelah nya! Aku mau ikut!" Ucap bae sambil meloncatkan badan nya.
"Aku ikut" ucap hanni.
Bae, minji, wonyoung, dan sullyoon langsung menatap hanni dan menganga.
"Tapi kau tidak ikut gyuvin? Dia sudah menunggu mu tadi" tanya sullyoon.
Hanni menggeleng dan mengikuti langkah teman temannya tanpa menatap gyuvin.
Hanni berpapasan dengan gyuvin, gyuvin langsung menarik tangan hanni, oh tidak tangan itu dihempas dengan kasar.
"Ini sudah satu bulan, jika dia tidak bangun sore nanti maka dia dinyatakan meninggal dunia. Aku ingin bersenang senang sebelum bersedih" bisik hanni lalu berjalan cepat mengikuti teman temannya.
Gyuvin diam, lalu mulai bergerak menjauh dari hanni.
Di sisi lain, teman temannya hanni mulai memakan tteokbokki sambil bergosip ria.
Hanni diam saja, antara marah dan sedih.
"Sudah selesai kan? Ayo ke tempat karaoke!" Ajak bae dan di angguki oleh ke empatnya termasuk hanni.
Mereka menyebrang jalan raya dan mulai masuk ke ruang karaoke.
"Siapa yang ingin bernyanyi?!" Ucap wonyoung.
"AKU AKU" sullyoon dan bae langsung mengambil mic itu dan menyanyikan lagu shine with me dari ive.
"Pergilah" ucap minji.
Hanni langsung menengok ke arah minji sambil memasang ekspresi bingung.
"Aku tahu, kamu pasti ingin sekali ke rumah sakit tapi kau merasa bersalah kan?" Lanjut minji lalu menepuk pundak hanni.
"Pergilah sebelum kau menyesal, hanni" ucap minji sambil menganggukkan kepalanya, meyakinkan hanni.
Hanni langsung berdiri dan berlari menuju halte bus di dekat sekolah, untung saja ada bus yang berhenti disana, hanni langsung naik dan membayar nya, berharap ia tidak terlambat.
Bus itu berhenti di depan rumah sakit hanni langsung berlari ke ruang inap haerin.
Apa ini? Haerin membuka matanya perlahan dan mulai menggerakkan tangannya.
Air mata yang terbendung mulai menetes, betapa senangnya sang pujaan hatinya bangun dari koma.
Dengan mengumpulkan segenap keberanian nya hanni membuka pintu dan langsung memeluk haerin dengan erat.
"Maaf..." Ucap hanni.
Haerin tersenyum kecil dan memeluk tubuh mungil hanni sambil mengelus surai hitam hanni.
"Eumm, aku akan pergi hehe ayo ricky!" Ucap gyuvin lalu menarik tangan sang kekasih untuk keluar dari ruang inap itu.
"Aku tau kondisi nya tidak kondusif tapi maukah kau menjadi kekasihku, pham hanni?" Ucap haerin lalu tersenyum lebar.
Hanni membalasnya dengan mengangguk lalu kembali memeluk haerin dengan erat.
"Jika aku adalah kegelapan malam, maka kau lah yang menjadi cahaya nya" ucap haerin.
Hanni tersenyum lebar lalu mengeratkan pelukannya.
Semua cerita bisa berakhir, maka cerita ini juga dapat berakhir.
Finally, the end.
Note : terima kasih karena sudah mau baca cerita yang alur nya terbelit belit ☹️ makasih readers nim 😻💗 sampa jumpa di book berikut nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐢𝐬 𝐠𝐥𝐨𝐰𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐩 「 Kittyz 」
Romance"Jika aku adalah kegelapan malam, maka kau lah yang menjadi cahaya nya" [END ON 17.05.23] Written by diejvu, 2023