sixth

218 26 2
                                    

* * *

"Hanni, kau tau tidak aku pernah dilempar sepatu oleh gyuvin?" Ucap haerin.

Hanni yang sedang meneguk minuman nya langsung tersedak detik itu juga.

"UHUK! APA?!" Hanni menepuk nepuk dadanya agar dia berhenti tersedak.

"Maafkan aku, dulu aku dekat dengan mogu jadi aku dilempar sepatu oleh nya" haerin membantu hanni dengan cara menepuk nepuk punggungnya.

"Huh? Se dekat apa memangnya?" Hanni berhenti tersedak dan menoleh kearah haerin.

"Orang tua ku dulu sangat gila dalam bekerja, mereka berangkat di pagi hari dan pulang di tengah malam. Sebenarnya aku tidak takut sendirian Sampai sekarang pun aku tinggal di apartemen sendiri, tapi mogu sangat khawatir jadi dia membawaku ke apartemen nya, merasa lega orang tua ku malah tidak pernah pulang. Saat aku berumur 7 tahun, ibuku meninggal dunia beberapa bulan kemudian ayahku menikah dengan seorang wanita penghibur, aku sering dimarahi oleh wanita itu, ditampar. Suatu hari mogu melihat kejadian itu dan mogu mengadopsi ku, aku dan mogu memiliki banyak persamaan jadi kami cepat akrab, dan saat ini aku ingin tinggal di apartemen sendiri dan tidak lagi menyusahkan mogu, gyuvin tidak tau kalau bibinya sudah meninggal" haerin menjelaskan.

"Aku mengerti, kita sama sama orang yang terluka, haerin" hanni tersenyum tipis.

"Itu benar" haerin mengangguk.

"Eh sudah jam 5 sore, aku pulang dulu ya haerin aku takut ibu mencemaskan ku" hanni berdiri dan berjalan keluar toko sambil melambaikan tangannya ke arah haerin.

* * *

Hanni berjalan ke arah elevator itu tapi dia melihat seseorang yang tidak asing.

"Honghai? Kau habis dari mana?" Tanya hanni.

"Aku pergi belajar bersama dengan jay dan seungeon" balas honghai.

Hanni mengangguk dan menekan tombol, setelah sampai mereka berjalan bersama ke apartemen.

"Ibu! Kami pulang!" Honghai berlari untuk memeluk ibunya.

"Selamat datang!" Ibu menyambut mereka.

"Hanni, boleh ibu bertanya tentang sesuatu?" Tanya ibu.

"Silahkan" hanni berjalan kesofa dan membaringkan dirinya ke sofa.

"Kau tau gyuvin dimana? Tadi jungmo bertanya kepada ibu dimana gyuvin, karena ibu tau gyuvin dan kau pergi bersama, tapi melihatmu pulang dengan honghai bukannya gyuvin ibu jadi bingung" ucap ibu hanni membereskan meja di depan sofa.

Hanni terduduk seketika dan mengambil ponselnya dari tas kecil nya.

*ASTAGA TAK MUNGKIN AKU BILANG DIA PERGI DENGAN RICKY KAN* gumam hanni sambil mencari kontak gyuvin.

Kang menyebalkan gyuvin 💀

| Pham hanni ✌️|
[Kang gyuvin kau ada dimana? Mogu mencarimu, mustahil jika aku bilang kau pergi dengan ricky]

| kang gyuvin |
[ ASTAGA AKU AKAN SEGERA PULANG ]

"Ibu aku akan pergi ke apartemen mogu" hanni berjalan ke pintu keluar dan membuka nya, hanni langsung berlari dan mengetuk pintu apartemen keluarga kang.

"Oh hanni! Kau pergi bersamanya kan tadi di mana gyu sekarang?" Jungmo langsung memegang tangan hanni.

Hanni mematung, apa yang harus dia jawab?

"Ah itu, eh sebenarnya, eh" hanni bingung.

"MOGUU" gyuvin berlari memeluk mogu yang ada di depan pintu.

"Anak nakal! Kau dari mana saja? Mogu khawatir gyu" jungmo langsung memeluk gyuvin dengan erat.

"Tadi aku pergi membeli minuman dulu mogu" gyuvin terkekeh.

Hanni menendang kecil paha gyuvin, seketika gyuvin menoleh.

"Aku hampir saja mati sialan" ucap hanni tanpa suara.

"Maaf" ucap gyuvin tanpa suara dan bibirnya mengerucut.

"Hanni ingin mampir dulu? Sudah lama kan tidak mampir?" Jungmo meraih tangan hanni.

"Aku baru saja dari luar, mogu. Aku mau mandi dulu" hanni tersenyum.

"Bagaimana jika hanni makan malam bersama kami?" Jungmo tersenyum lebar.

"Baiklah mogu" hanni melepas tangan jungmo.

Hanni membungkuk dan berjalan ke apartemen nya.

"Aku pulang" hanni membuka pintu.

"Bagaimana? Gyuvin sudah pulang?" Ibu hanni menghampiri hanni.

"Sudah ibu, ibu boleh aku makan malam bersama keluarga gyuvin? Mogu tadi menawari ku" tanya hanni.

"Tentu saja, sudah hanni kau mandi dulu" ibu hanni mendorong hanni ke kamar mandi.
* * *

Tok! Tok! Tok!

Pintu terbuka dam menampilkan mogu yang langsung menarik tangan hanni pergi ke meja makan.

"Hallo paman" hanni membungkukkan badannya.

"Tidak usah terlalu formal hanni, aku sudah seperti ayah mu" jawab minhee.

"Mogu hari ini masak apa?" Tanya hanni.

"Apakah kau mengenal ini?" Mogu membuka tudung dan menampilkan makanan yang beragam.

"Wahh aku suka ini" hanni menepuk tangannya.

"Ayo kita makan!" Gyuvin bersemangat.

Hanni dan keluarga gyuvin makan malam bersama dengan candaan dan tawa.

"Gyuvin, tadi kau pergi ke mana saja? Kenapa lama sekali" pertanyaan ini keluar dari mulut sang ayah.

"tadi aku bertemu dengan temanku ayah" jawan gyuvin sambil mengunyah makanan nya.

"Lalu hanni mengikuti mu berkencan?" Mogu bertanya.

"Ayah dan mogu tau tidak? Tadi hanni meninggalkan ku duluan tau untuk menghampiri haerin" gyuvin tersenyum lebar.

Hanni tersedak, lagi.

𝐌𝐲 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐢𝐬 𝐠𝐥𝐨𝐰𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐩 「 Kittyz 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang