"haerin, kang haerin"
"Apakah kau anggota osis? Aku pernah melihatmu dengan anggota osis lainnya didepan kelasku" balas hanni yang penasaran.
"Benar, tapi aku tidak pernah melihatmu" jawab haerin lalu memakan tteokbokki nya.
Haerin mencoba memakan tteokbokki milik ibu hanni, betapa terkejutnya haerin saat merasakan betapa enaknya tteokbokki itu.
"Hey kang, kau ketagihan?" Hanni tersenyum.
"Aku menyukai ini, boleh berikan aku nomor ibumu?" Tanya haerin.
"Ibuku tidak memiliki ponsel, hubungi nomorku saja jika kau ingin menghubungi ku" hanni memberi haerin kertas berisi nomor telfon nya.
"Ngomong ngomong marga mu mirip dengan marga tetangga ku, kang gyuvin" hanni memilih topik secara acak.
"Oh kang gyuvin, aku mengingatnya" balas haerin.
"Hm, sudah dulu ya aku mau menghampiri teman temanku" ucap hanni lalu berjalan menuju teman temannya berada.
Hanni melihat bahwa wonyoung sudah mendekati adiknya, dang hong hai.
"Hey jang wonyoung, jangan ganggu adikku!" Hanni memeluk adiknya.
"Aku tidak apa apa, kak" dang hong hai tersenyum lebar.
"Yak hong, kau seharusnya membantu ibu sana pergi" usir hanni.
Hanni melihat bahwa dang hong hai berjalan menuju ibunya yang sedang kerepotan.
"Ssttt sstt" bae melirikkan matanya ke arah meja sebelah beberapa kali.
Hanni melihat kursi sebelah berisikan sung hanbin dan yujin yang sedang makan bersama, tak paham dengan bae dia bertanya dengan wonyoung.
"Hey apa maksudnya" bisik hanni ke arah telinga wonyoung.
"Mereka berkencan, pham bodoh hanni" balas wonyoung sambil berbisik tentunya.
"Kau serius? Bukannya kak hanbin sangat mesra dengan kak hao?" Bisik hanni lagi.
"Tentu saja bodoh perhatikan dengan baik makanya" bisik wonyoung.
"Tidak usah mengurus bisnis orang lain, kau lihat bae sudah berlinang air mata karena gebetannya patah hati" hanni tidak berbisik lagi.
"Nasibku lebih baik daripada kau, pham. Gebetan ku patah hati dan sekarang hatinya kosong dan bisa ku isi sedangkan kau? Kak haruto kan sudah jadian dengan kak mphhh" mulut bae ditutup dengan kimchi siapa pelakunya? Tentu saja, kim minji.
"Hanni, gebetan ku dengan gebetanmu berkencan" ucap minji dengan malas.
"Ohh siapa pihak bawahnya?" Hanni bersemangat.
"Tentu saja watanabe haruto" minji kembali menelan tteokbokki nya.
"INI YANG KU TUNGGU HAHAHAHAHAHAHA" bae tertawa sambil berdiri seperti monster yang jahat.
"Kak hanni, temanmu mu sehat?" Dang hong hai bingung.
"Aku tidak tau" hanni kembali duduk.
"Aku selesai!" Ucap sullyoon lalu membereskan tas nya.
"Aku juga!" Balas bae.
"Aku sudah selesai dari tadi" ucap minji.
"Tungguu" wonyoung masih mengunyah makanan nya.
"Kim minji, kau yang bayar" Sullyoon, bae, dan wonyoung berlari keluar restoran.
"Ini uangnya hanni, bilang ke ibumu kami pamit pulang" ucap minji sambil mengeluarkan uang.
"Terimakasih, hati hati dijalan!" Hanni tersenyum.
Teman teman nya sudah pulang, apa yang harus hanni lakukan sekarang?
"Eh kang haerin?" Hanni menoleh ke meja tempat haerin berada dan tidak ada siapa siapa lagi di sana.
"Huh, lebih baik aku beres beres dan pulang" gumam hanni sambil membereskan piring piring kotor yang ditinggalkan pelanggan restoran nya.
Hanni mengambil piring, gelas, dan botol soda yang ada di meja.
"Huh, selesai juga" hanni lega karena restoran nya mulai bersih.
"Hong, apakah kau ingin ke apartemen?" Tanya hanni.
"Iya, tunggu sebentar" balas dang hong hai.
"Ibu, aku dan kak hanni akan pulang jadi izinkan aku membawa sedikit tteokbokki dan kimchinya sedikit bu" ucap dang hong hai kepada ibunya.
"Ambil saja ibu juga tidak masak hari ini" balas ibunya.
Hanni dan dang hong hai berjalan ke halte bus dan menaikki bus itu, jarak apartemen dan restoran ini agak jauh jadi mereka menggunakan bus.
"Berhenti disitu, pak supir" ucap hanni.
"Terimakasih, pak supir" ucap dang hong hai.
Perjalanan belum selesai, mereka harus berjalan sampai ke elevator karena apartemen mereka berada di lantai lima, belum lagi kamar mereka yang berada agak jauh dari elevator tadi.
Ceklek!
"Akhirnya sampai juga" ucap dang hong hai.
"Hong, apakah kau lapar?" Tanya hanni sambil membuka plastik berisi tteokbokki dan kimchi.
"Tentu saja, aku sangat laparr" ucap dang hong hai kepada sang kakak.
"Tunggu sebentar, akan ku panaskan supaya enak di makan" hanni pun mengambil pan dan menaruh tteokbokki nya disana dengan api menyala.
"Kak boleh pinjam ponselmu? Ponsel ku ada di restoran" ucap honghai yang bosan.
"Tentu, ambilah" jawab hanni sambil memberi ponsel nya.
Saat honghai sedang memainkan ponsel hanni, hanni memanaskan makanan.
Sampai 7 menit berlalu dan hanni menyelesaikan tugas nya.
"Ini honghai, makanlah duluan aku akan membuang sampah dulu" hanni pun mengangkut plastik sampah sampai ke luar, tapi dia menemukan gyuvin yang sedang murung.
"Hey kang, kau terlihat sangat murung ayo mampir dulu" ajak hanni tapi gyuvin tetap saja menunduk.
"Tentang han yujin kan? Aishh dia sudah bahagia dengan kak hanbin sudah jangan murung" hanni mengelus bahu teman masa kecilnya itu.
"Jangan paksakan orang itu bersamamu, kang. Coba kau bayangkan jika dia terus menerus bersama kau tapi dia tidak bahagia, lebih baik kau relakan saja" ucap hanni sambil tersenyum kecil.
"Dari pengalaman mu, ya?" Gyuvin terkekeh.
"Iya, hatiku agak terluka saat mendengar haruto berkencan dengan jeongwoo tapi aku berpikir jika haruto bersama ku maka dia tidak akan bahagia jadi lebih baik dia bersama jeongwoo saja" hanni tersenyum lebar.
"Terimakasih, pham hanni" gyuvin kembali tersenyum.
"Sudah jangan murung, ngomong ngomong kita benar benar sahabat yang kompak ya bahkan patah hati pun kompak!" Hanni tertawa begitu pula dengan gyuvin.
- tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/337871959-288-k285566.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐢𝐬 𝐠𝐥𝐨𝐰𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐩 「 Kittyz 」
Romance"Jika aku adalah kegelapan malam, maka kau lah yang menjadi cahaya nya" [END ON 17.05.23] Written by diejvu, 2023