ninth

171 22 3
                                    

Pagi hari, hanni bertemu dengan haerin di bus.

Hanni awalnya tidak sadar tapi gadis itu seperti cahaya di kegelapan, hanni tersenyum lebar dan berlari menuju gadis itu.

"Haerinn, ini aku!" Hanni membuka tangannya haerin hanya menatap tajam ke arah hanni.

Bus itu berhenti mendadak, melihat hanni yang akan jatuh ke lantai haerin menyampingkan ego nya dan menangkap hanni menuju pelukannya.

Hanni yang awalnya menutup matanya sekarang mata itu di buka perlahan, gadis bermata kucing yang lebih tinggi darinya itu sedang memeluk tubuh mungilnya.

"Haerin, jangan dilepaskan, ini nyaman" hanni mengeratkan pelukannya saat haerin mulai melonggarkan pelukan itu.

Haerin hanya diam, mata nya menatap ke sudut yang lain dan matanya terlihat sayu.

"Kau menangis?" Hanni meletakan tangannya di wajah haerin, mata gadis itu memerah.

"Tidak, hanya debu" haerin mengusap matanya.

"Biar ku bantu" hanni meniup pelan mata haerin.

"Jangan sering sering di dekat jendela, walau pagi hari tetap saja masih ada polusi" hanni tersenyum kecil.

Haerin mengangguk perlahan.

"Aku cemburu" haerin menundukkan kepalanya.

Hanni hanya memasang wajah bingung.

"Yang kemarin" haerin langsung berlari keluar bus.

Hanni langsung teringat pada sore hari saat minji memeluk nya.

"Aku akan berbicara dengan nya nanti" melihat bus sudah sampai di sekolah hanni bergegas berlari menuju sekolah.

                                 * * *

Hanni dan gyuvin sedang duduk bersama di kantin, tentu saja hanni yang mengajaknya.

"Minji adalah temanku dari sekolah menengah pertama, kami seringkali berpelukan dan mencium pipi aku jadi merasa bersalah karena telah melakukan itu di depan haerin" hanni menundukkan kepalanya.

"Dasar bodoh, tentu saja dia cemburu, beri dia waktu dia tidak ingin diganggu saat dia sedang cemburu" gyuvin meminum es teh nya.

"Aku tidak peduli, aku harus mengatakan ini" hanni berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menjauh dari gyuvin.

"Dasar keras kepala" gyuvin memutar bola matanya.
                                  * * *

Hanni menunggu haerin tepat di depan pintu kelas haerin, 11-3.

Haerin tampak murung, itu lah yang di lihat hanni. Saat mata mereka bertemu, haerin bergegas melarikan diri dari hanni, tentu saja hanni mengejar nya.

"Haerin, dengarkan aku!" Teriak hanni.

Haerin menutup telinga nya dan masuk ke gang kecil di luar sekolah.

Hanni yang kelelahan dia berhenti dari sana, dan tidak melihat keberadaan haerin lagi.

                                   * * *

Haerin menemukan jalan pintas untuk pergi lebih cepat ke apartemen nya, dia tidak ingin terlalu sering lewat gang ini karena ia takut ada preman.

Haerin mulai menyebrang saat mobil hitam itu melaju dengan cepat.

TIN! TIN!

Suara yang terakhir ia dengar sebelum jatuh tak sadarkan diri.

Warga warga mulai berkerumun, ricky yang tidak sengaja lewat jalan itu penasaran dengan apa yang terjadi.

Ia menerobos warga dan melihat gadis yang merupakan sepupu gyuvin sedang berbaring tak sadarkan diri dengan luka yang mengerikan.

Satu hal yang ia pikirkan adalah menelfon gyuvin, ia mengambil ponselnya dan menelfon gyuvin.

"Angkatlah kumohon" gumam ricky.

Tbc.

𝐌𝐲 𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 𝐢𝐬 𝐠𝐥𝐨𝐰𝐢𝐧𝐠 𝐮𝐩 「 Kittyz 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang