CHAPTER 6

392 36 0
                                    

Part 6

" iya nez... suntuk gue... kita masih ada kelas ntar jam 2" kata marcel ke vinesa.
" ugh... mana kelas nya si killer lagi.gue bawaan nya mau cabut aja tau kalo class dia cel"
Marcel tersenyum mendengar keluhan inez.
" elo... temen nya inez ya... loe dri fakultas apa?? Gue marcel!!" Sapa ramah marcel coba menyqpa dinda dan mengulurkan tangan nya.
Dinda hanya menatap dingin.sedang inez udah mulai nyengir aja.
" nez... gue cabut dulu... pulang nanti temuin gue lagi" kata dinda ketus...langsung beranjakdan tidak menanggapi sama sekali usaha marcel.
Perlahan marcel menarik mundur tangan nya .kecewa... meski dia tau hal itu akan terjadi.
" emn...sory ya cel.... temen gue yang satu itu emang agak kurang suka bersosialisasi"
" aneh ya nez... gue cuma mau ngajak dia kenalan... dingin banget.... kayak fampir" canda marcel.
" hqhaha.... kayak yang udah ketemu fampir aja.... dongeng loe cel..."
" habis... gitu amat temen loe.... tapi dia cantikk ya...." kata marcel penuh makna.
" hayooo... loe naksir ya sama dia.... percuma cel...loe nggak bakal bisa macarin dia"
" kenapa gitu??"
" pokoknya dia nggak akan mau di dekati laki2."
" maksud loe... dia lesbian??"
" ck... nggak gitu juga lah.... inti nya dia itu cewek yang gak bisa di deketi laki2. "
" oh.... ada ya cewek seperti itu"kata marcel.penasaran di hati nya makin memuncak terhadap gadis bernama dinda itu.

**
" srius deh....ky...yang bener aja nilai gua anjlok kayak gini" keluh rangga yang sedang nongkrong di tangga kampus.
Rizky bersender di tembok sambil memikirkann sesuatu.menghafalkan tehnik2 karate dri oma nya.
" dri dulu juga nilai loe anjlok... ngapain loe syok kayak gitu..."jawab rizky.
" ini lebih dri anjlok ky"
" ya sudah... syukuri aja..." jawab rizky sekenanya.
Tiba2 dengan tampang bete dinda duduk di samping rizky.
" kenapa loe??" Tanya rizky.
" nggak apa2"
" loe pasti habis ketemu david..."
Dinda hanya diam tidak membalas kata2 rizky.
" hi dinda...." sapa rangga senyum2 gaje.
" apa loe.... nggak usah sok asik sama gue" jawab nya.
" ya elah ky... loe punya adik gitu amat sih ky... gue cuma nyapa"keluh rangga berexpresi seperti merengek.
" makanya loe diem aja" jawab rizky.
" like brother like sister.... kakak sama adek sama aja... sama2 ramah sih nggak apa2. Nah ini sama2 ketus"
Rizky agak tersenyum mendengar kata2 rangga tapi dinda tetap hanya diam dan kelihatan seperti agak murung.
" loe kenapa sih... ada yang buat loe nggak senang??"tanya rizky kemudian.
" gue cuma suntuk aja"
Rizky kemudian mengeluarkan sesuatu dri balik kantong nya.menyerahkan permen karet kesukaan dinda.
" ni.... biar suntuk loe ilang" kata rizky.
Dinda menerima nya dan seolah itu adalah obat mujarab.suasana hati nya agak membaik lagi.cuma rizky yang mengerti diri nya.
" yea....permen karet doang..... ni din gua kasih coklat..." kata rangga lagi .
" gue bilang ...loe nggak usah sok asik sama gue.... makan sendiri aja tu coklat"
Rizky memegang bahu dinda kemudian ...mengisyarat kan dinda agar tidak terlalu jutek.dinda langsung diam dan menunduk.
" rangga....kita cabut ...udah waktu nya class kita" ajak rizky.
" yoi bro.... ayuk din.... jangan galak2 dong sama gue... gue kan temen rizky"
Dinda hanya diam tidak menanggapi rangga lagi.
" banyak bacot loe ngga...cepet cabut......" rizky menarik baju rangga." Loe jaga diri baik2. Gue masuk kelas dulu" kata rizky kemudian. Dinda menganguk sekali.
Tapi baru beberapa langkah saja langkah rizky terhenti.
"Lepasin tangan gue.... gue nggak mau ribut" bentak dinda kepada seseorang yang memegang pergelangan tangan nya.siapa laggi kalo bukan david.
David tersenyum mengejek...
" mau sampai kapan loe jutek kayak gini hah!!"david tidak mau kalah.
Dinda siap melayangkan tinju nya pada david.langsung saja di tangkis oleh david.dinda menggunakan lututnya menyerang perut david.david agar tergeser mundur.
" sial..." david yang geram membalas dinda dengan melayani nya...keduanya baku hantam lagi.
Sampai pada saat rizky mendorong dua bahu david dengan kedua tangan nya.
" berhenti loe ganggu adik gue!!" Bentak rizky.
" waw.... kakak macam apa loe rizky.... gue cuma mau ngajarin kasih sayang sama adik loe.... kasih sayang lawan jenis.... atau....atau jangan2 loe suka adik loe sendiri.... loe macarin adik loe..."
" tutup mulut loe david"
" why.... kenapa...bukti nya loe terlalu protektif terhadap dinda.... loe nggak mau ada laki2 dekat dengan dia....apa alasan yang tepat lagi selain elo mau dinda jadi milik loe.ternyata otak loe udah konslet juga.adik sendiri di embat juga"
" jangan cerewet loe.... loe nggak tau apa2." Marah rizky dan menghajar david ...tapi david membela diri...dan akhir nya terjadi perkelahian diantara mereka.
Rangga hanya bisa diam.tidak bisa membantu... rangga memang tidak bisa bela diri.
" awas loe rizky.... ini belum selesai... gue bakal buktiin dinda bisa jatuh cinta sama gue" kekeh david memegangi perutnya yang kesakitan di tinju rizky.
" gue nggak bakal nyerahin dinda sama cowok macam loe.catat itu baik2 di kepala loe"
David akhirnya pergi juga.
" loe oke??" Tanya rizky ke dinda.
" maafin gue rizky..." kata dinda.
" maaf utk apa...."
" maaf karna keadaan gue....loe yang harus nanggung semua...." lirih dinda meski tidak menangis.
Rizky meraih dinda dalam pelukan rizky.
" loe nggak perlu merasa bersalah.... gue memang bertanggung jawab atas loe.dan loe... nggak perlu denger kata2 orang yang nggak ngerti tentang kita..."
" maaf .... karena gue kayak gini"
" sudah....jangan menyalahkan diri terus... lebih baik loe cari inez... loe lagi nggak tenang ini...gue harus masuk kelas dulu"

***
Beberapa hari kemudian... dinda berada di sebuah mall seorang diri.tepatnya sekarang dia lagi di dalam market.membeli beberapa keperluan nya.tepat di deretan syampo... secara bersamaan tangan dinda dan tangan seseorang meraih sebuah sampo botol itu.kedua nya kaget dan langsung saling memandang.dan lebih kaget lagi keduanya seperti tidak asing.
Dinda langsung menarik mundur tangan nya.
" emn...sory... gue nggak sengaja.ini buat loe" orang itu yang ternyata marcel menyerahkan sampo itu pada dinda.
Pada kebiasaan dinda tentu dinda tidak menanggapi dan langsung pergi.
Tapi marcel tidak menyerah dan mengikuti dinda ... malah sekarang berjalan mengiringi langkah dinda.
" kenapa sih loe... cuek banget sama gue.gue kayak punya salah gitu sama loe... salah gue apa sih" tanya marcel yang jalan cepat2 mengimbangi langkah dinda yang tidak menggubriz atau menjawab pertanyaan marcel.
" oke...kalo pun gue punya salah ...gue minta maaf.... sekarang gue boleh kan kenal sama loe" marcel masih tetap berusaha.dan dinda masih cuek bahkan seolah tidak mengganggap marcel ada.sibuk dengan keperluan nya sendiri.
° well...... misterius sekali loe ... loe bahkan nggak ngganggep gue ngomong dari tdi°
" muka nya jangan di tekuk gitu dong... loe itu cantik tau nggak.coba kalo senyum dikit aja. Pasti yang liat pada ngefly deh..." goda marcel yang hanya sia2.dinda masih sibuk dengan dirinya sendiri dan sekarang sudah di galeri kaset dan cd.
Dinda mengambil salah satu dvd film action.
" itu cerita nya seru... gue udah nonton dan gue ulang2 terus putar film itu" komentar marcel yang masih mengikuti dinda dan berusaha membuat cewek di depan nya ini bicara .dinda nampak bete dan kesal lama2 di ikuti.dinda sampai tidak konsentrasi jalan dan kepala nya terbentur ujung sebuah rak.tentu marcel langsung mendekat dan menolong dinda.hasil nya dinda langsung menepis tangan marcel yang mau menyentuh kening nya.bahkan menonjok perut marcel.
" jangan sentuh gue!!" Akhir nya dinda bicara tapi dg nada tinggi dan membentak.
" gue cuma mau bantu loe" kata marcel sambil memegangi perutnya yang kayak nya cukup sakit.
" gue nggak butuh bantuan loe..."ketus dinda.
" loe itu aneh banget ya.... gue baik2 sama loe...tapi loe ketus gitu sama gue...."
Dinda hanya membalas dengan tatapan sengit.dan kemudian pergi dengan memegangi kening nya yang agak lebam.

Dan sore ini marcel terlihat merenung jauh.... memikirkan cewek aneh bernama dinda yang membuat nya penasaran tingkat dunia.
" aneh banget sih loe.... loe seperti melihat monster kalo ketemu dengan laki2.emang laki2 itu monster apa??" Marcel mulai berbicara sendiri .dan tidak habis fikir dengan semua ini.
" gue akan tetap cari tau tentang loe...dan gue harus tau kenapa loe begitu"

**
" kenapa jidat loe??" Tanya rizky yang melihat kening dinda bertempelkan plester.
" gue nabrak rak di mall tdi"
" hahahaha..... udah merasa kuat non...rak rak juga di tabrak"
" rese loe... gue nggak sengaja ... gue kesel...ada yang ngikutin gue tdi.sok ngedeketin gue... anak kampus kita juga"
" dia pasti belum ngrasain tinju loe.... sampe nekad deketin loe"
" udah.... gue udah nonjok dia tdi"
" hahaha... pasti dia kapok besok2"
" tau...."
" dinda....."
" apa??"
" gue tau loe trauma dengan masa lalu kita.tapi sekarang gue harus bilang sama loe.loe nggak bisa terus2 an seperti ini.nggak semua laki2 itu brengsek din"
" nggak.... bagi gue... nggak ada laki2 yang baik di dunia ini." Bantah dinda." Kecuali loe" lirih nya kemudian.
" coba buka pikiran loe din.... loe cuma nggak mau aja mencoba mengenal laki2. "
" cukup.... gue nggak mau dengar... yang gue tau ...laki2 yang sayang sama gue di dunia ini cuma satu.... elo." Kata dinda menatap tajam rizky.
Rizky tau betul perasaan dinda.dan rizky harus sabar menghadapi adik nya ini.harus selalu hati2 dengan perasaan dinda.rizky memeluk dinda kemudian.
" dan cuma loe yang gue sayangi" lanjut dindaa dalam pelukan rizky.
Rizky menghela nafasnya.bingung bagaimana membuat pengertian pada adik semata wayang nya ini.

Sorry',DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang