CHAPTER 9

350 32 0
                                    

Part 9

Rizky membawa dinda duduk di caffe campus dan memberikan segelas air mineral agar dinda agak lebih baik.di meja yang lain marcel juga nampak masih memperhatikan.
" loe udah ok"tanya rizky kemudian.
Dinda mengangguk pelan.
" apa yang terjadi sama loe.... kenapa tiba2 loe trauma gini lagi"
" gue nggak apa2. Gue cuma capek aja mungkin" jawab dinda singkat.
" apa yang di lakuin marcel sama loe..."
Dinda cuma menggeleng sedikit.
" ya udah.... gue harus masuk kelas... loe bisa jaga diri kan.?"
Dinda menggangguk mengiyakan.

**
Waktu berjalan dan marcel tetap tidak tau apa sebenar nya terjadi sama dinda sehingga begitu benci dengan laki2. Dari informasi yang dia cari marcel yakin dinda bukan lesbian.
" nggak mungkin kalo dinda suka sama rizky... yang benar aja... mana ada orang suka sama kakak nya sendiri" kata heran marcel yang tidak bisa mencerna semua ini.
" eitz .... panjang umur tu anak... bru juga gue pikirin.main lewat aja" kata nya lagi yang melihat dinda berjalan seorang diri.
Marcel memdekati dinda.
" loe mau ini nggak?? " tanya marcel tiba2 sambil menyodorkan permen karet kesukaan dinda.
Dinda kesal.... berulang kali dinda bilang ke marcel utk tidak mengganggu nya.tapi dia masih saja bertahan.
" apa sih mau loe sebenar nya??" Tanya dinda.
" gue mau loe terima permen karet ini... habis itu gue akan pergi kalo loe mau gue pergi"
Dengan kasar dinda merebut permen karet itu dari tangan marcel.kemudian melayangkan pandangan mengusir kepada marcel.marcel pun langsung pergi menepati janji nya.

-**
" ky.... kira2 hidup kita ini akan berapa lama lagi??" Tanya dinda duduk di sekitaran koridor kampus kepada rizky.
" loe ngomong apa... gue nggak paham!!" Jawab rizky .
" gue bosen sama hidup ini.... gue kepingin mati kayak ayah... kayak ibu " kata dingin dinda.
Expresi rizky mendadak kaget dan marah.
" ngomong apa loe.... loe pikir mati itu enak.... loe nggak mikir perasaan gue .loe nggak anggep gue apa??" Kesal rizky.
" apa beda nya gue hidup atau gue mati... nggak ada pengaruh nya juga kan buat loe. Gue hidup juga cuma nyusahin loe."
" gue pastiin loe bakalan di hukum habis2 an kalo oma denger loe bilang kayak gitu"
" hermh.... gue nggak punya tujuan hidup....gue nggak semangat lanjutin hidup ini"
" liat gue...liat gue betul2.... gue sayang sama loe... dan gue nggak akan biarin loe menderita"
" gue tau.... maaf"

Dinda baru saja duduk di bangku nya utk mengikuti kelas selanjut nya.dan dinda heran dengan sesuatu benda yang berada di atas meja nya.
Dinda mengambil mawar merah itu melihati nya dengan expresi biasa saja.dan di ambil nya kertas kecil yang beserta bunga itu.
" manis kan permen karet nya... tapi loe harus tau permen karet itu tidak lebih manis dri senyuman loe . Marcel"
Dinda tidak berexpresi apa2 dengan kata2 itu.

" gue nggak suka .... loe ganggu2 hidup gue" kata dinda sambil melempar mawar merah yang di berikan marcel tdi ke pemilik nya.
" siapa yang ganggu loe... perasaan loe aja gue ganggu loe..."
" apa maksud loe naroh bunga di meja gue. Dan pesan konyol itu"
" oh ... di baca juga...gue pikir loe cuma mau baca buku2 pelajaran aja.tertarik juga dengan hadiah kecil gue"
" buang2 waktu tau nggak gue ngomong sama loe"kata dinda berlalu.
" salah kalo loe bilang kalo loe buang2 waktu bicara sama gue...loe nggak nyadar bahwa setiap orang yang hadir di hidup loe itu adalah yang bikin hidup loe lebih menarik.... jangan tutup hati loe " teriak marcel kepada dinda yang makin menjauhi nya.

**
Seorang cewek seperti dinda berjalan dikoridor kampus.cewek yang berpenampilan tomboy seperti dinda.tapi badan nya lebih kecil.semua mata memandang nya ketika cewek itu dengan konfident melangkah kan kaki nya.
" ruang senat di mana??" Tanya cewek itu kepada rizky tiba2.
Rizky memandang sekejab wajah cantik gadis itu.
" di sebelah sana" jawab rizky datar.
Cewek itu meninggalkan rizky.rizky memandang cewek itu dri jauh... tatapan rizky berbeda sekali dengan tatapan2 biasa nya..

**
Di ruang santai itu dinda dan rizky sedang bermain game bersama. Kedua nya nampak serius melihat ke arah layar ps itu .terlihat orang baku hantam dalam layar itu.sedang dinda dan rizky seolah geram menekan memutar dan mainkan controling plastaytion itu.
Sampai akhir nya.
" " yeah ... gue menang " teriak rizky.
" loe main nya curang" kata dinda.
" curang apa an... jelas2 gue menang... ngaku aja kalo loe kalah"
" nggak seru main playstation... kita bertarung betulan .... gimana??" Tantang dinda
" wah ... nantangin gue nih" kata rizky langsung berdiri." Ok gue siap..ayo berdiri loe"
Dinda pun berdiri ... dan kedua nya sudah siap bertarung. Mengepalkan kedua tangan mereka .kedua nya bertatap menantang.
Dan terjadi lah duel itu
Mereka sama kuat... sama2 merasakan pukulan hebat.
Rizky melawan dinda menangkis.... dinda maju rizky bertahan... kedua nya saling mencari celah.sampai akhir nya dinda scak mat di tangan rizky.
Rizky mengunci pergerakan tangan dinda dengan tangan kiri nya.sedang pergelangan tangan kanan rizky menahan leher dinda yang sudah terbaring dan tak berkutik dengan badan rizky di atas dinda.waktu seolah berhenti berputar ketika mata mereka beradu.jarak nya memang sangat dekat sekali.dinda menikmati sekali wajah tampan kakak nya.dinda merasakan ada yang aneh pada diri nya. Rasa sayang yang dalam sekali terhadap rizky.

Sorry',DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang