***
Selang 1 Minggu, luka yang di dapati oleh Kinar mulai mengering, hanya tersisa bekasnya saja. Motor crf Kinar masih berada di bengkel, ia enggan untuk membaiki, katanya karena sparepart crf yang lumayan mahal. Lagian, Kinar lumayan susah jika pergi sekolah memakai motor crf, ia lebih memilih meminta di belikan motor Scoopy, supaya apa? Biar cocok dengan penampilannya yang memakai helm Cargloss. Clara pun tak susah lagi untuk menaiki motornya.
Clara berhenti tepat di depan rumah Kinar, akibat luka Kinar ia jadi tak bisa menggunakan motornya, lebih ke arah Clara yang memaksa Kinar untuk pergi tak menggunakan motornya sendiri. Sebuah makanan yang baru ia beli ada di tangannya, ia membuka pagar rumah Kinar, dirinya masuk sembari mengetok pintu rumah Kinar.
Tok tok tok
Pintu rumah Kinar terbuka menampilkan Kinar yang sangat suka memakai baju Jersey bola.
"Kamu gak ada baju lain lagi kah?" Tanya Clara, ia masuk ke dalam.
Kinar menutup pintu rumahnya kembali, "ada. Tapi aku sukanya pake baju ini, yang."
"Yaudah lah, terserah kamu aja."
Clara duduk di ruang tamu, ia sempat mengambil piring dan minuman dari dapur Kinar.
"Beli apa?"
"Tahu tek-tek."
"Nanti pulangnya jangan kemalaman, ya." Peringat Kinar.
Clara hanya mengangguk. Kebetulan sekarang memang sudah jam tujuh malam, ia kesini karena teringat Kinar yang kelaparan. Tahu tek-tek yang ia beli ada dua, satu untuk dirinya, satu untuk Kinar.
"Tau gak."
"Gak." Potong Clara sambil memakan tahu tek-tek nya.
"Buset, yang! Belum juga aku ngomong."
Clara tertawa, "hahaha! Canda. Kenapa sih, kak?!"
"Bentar, tumben banget kamu makan sambil bicara?!"
"Demi kamu apa sih yang enggak?!"
Kinar tertawa pelan, ia sama sekali belum menyentuh makanannya, "bucin."
"Kamu juga!"
"Udah ah! Lanjutin aja sana makannya."
"Lanjutin dulu apa kata kamu tadi!"
Kinar menghela napas, "jadi, aku kan nyewa rental PS, nah PS nya tuh ada di rumah aku. Tau gak, maksudnya apa?"
"Enggak."
"Pokoknya ntar bakal ada temen-temen aku kesini!"
Clara langsung tersedak dari makanannya, buru-buru ia mengambil minumannya, "temen kamu!? Mending aku pulang deh!"
"Temen kamu juga, yang! Ntar yang kesini ada Kiya, Danar, Lana, Hani, Diva, sama satu tuh, yang pendiem."
"Nanda?" Tanya Clara.
"Iya! Ntar mereka kesini! Sekalian mau jenguk aku katanya, yang."
"Ya Tuhan, semoga gak ada kejadian main truth or dare kayak di rumah aku kemarin..." Doa Clara.
"Hahaha! Apa sih, yang! Ngakak aku tu kamu doa kayak gini!"
"Aku gak mau rumah kamu jadi tempat yang enggak-enggak! Udah cukup di rumah aku kemarin! Ntar ada yang cinlok lagi!" Sebal Clara.
Kinar berdiri dari duduknya, "ya udah! Bentar."
Kinar berlari ke arah kamarnya, ia mengambil sebuah kertas, spidol dan lakban bening. Dirinya kembali melewati Clara, lalu membuka pintu rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Pramuka Cantik!
Teen Fiction"Hani!" "Oy! Nape deh." "Kalonya gue bilang beneran suka sama kak Kinar lu gimana?" "HAH!? KAK KINAR PELATIH PRAMUKA KITA?!" Ucap Hani setengah teriak ke gue. Oh my God! Udah lah, malu banget gue dia teriak kayak gitu pas di cafe gini. Asu bet. "Iya...