"Sab, sini dulu. Gue mau ngomong."
Bel pulang sekolah sudah bunyi sejak lima belas menit yang lalu. Karena Sabrina ada jadwal piket, jadi dia memilih pulang lambat. Namun, ketika mau pulang, di depan pintu kelasnya sudah dihadang Hanni dan teman-temannya.
Sabrina biasa menemukan situasi seperti ini, tapi tidak pernah terbayangkan kalau nantinya dia yang akan merasakannya sendiri. Lantas Sabrina mengeratkan genggaman pada tali ranselnya, degup jantung yang sepadan saat bertemu Yohan, tetapi ini lebih parah.
"Kenapa, Kak?" Sabrina bertanya pada sisa-sisa keberanian, "Gue mau—"
"Lo suka Gavin, kan?"
Sabrina sudah menebak kemana arah pembicaraan mereka. Lantas Sabrina mendengus kecil, membuat Hanni mengernyit. "Jadi berhubung Kak Hanni ada di sini, gue cuma mau meluruskan aja. Gue nggak pernah sekalipun suka sama Kak Gavin. Dari dulu, bahkan semenjak MPLS Kak Gavin ngasih gue petunjuk siapa saja OSIS disini buat mempermudah gue dapet tanda tangan mereka. Cuma gara-gara temen sekelas gue sering menyimpulkan opini jelek sendiri, makanya sampe sekarang —tiap gue liatin Kak Gavin, mereka anggep kalo gue naksir sama dia. Padahal, nope. Jelas?"
Hanni cuma ngangguk paham. "Okey. Padahal niatnya gue mau ngasih Gavin ke elo, tapi pas tau lo nggak naksir Gavin ... yaudah."
"Kenapa lo malah ngasih gue Kak Gavin?"
"Simpelnya, karena Gavin suka sama lo." Hanni tersenyum, menepuk pundak Sabrina memberikan gestur tubuh semangat. "Btw, gue juga udah putus sama Gavin, kok. Tadi," Jeda, "kalau gitu, gue cabut dulu. Bye!"
Hanni benar-benar pergi bersama teman-temannya meninggalkan Sabrina sendirian.
Namun, ada yang tidak diketahui oleh mereka, pada tikungan menuju kelas—ada sepatu Converse kuning basic melangkah mundur setelah mendengar semuanya.
•••
"Adek udah pulang?"
"Jangan panggil Adek mulu, ih. Yohan udah gede, Ma!"
Lelaki 16 tahun itu menggembungkan pipi sembari mencopot sepatu dan menaruh pada tempatnya. Sementara Tari —Mama Yohan cuma ketawa kecil, melanjutkan kegiatan memasaknya dari balik dapur yang bersebrangan dengan ruangan televisi—dimana Yohan mendudukkan diri sembari memijat pelipis.
"Gimana hari pertama di sekolah baru, Yohan seneng?"
"Seneng," sahut Yohan tanpa ekspresi sembari mengambil remote dan menyalakan televisi. "Ada Kak Gavin di sana."
Diam-diam Tari tersenyum kecil, meskipun napasnya kini terasa sesak. "Jangan berantem sama Kak Gavin lagi, ya. Kalian harus berteman dekat."
"Ma."
Tari menoleh ke belakang sekilas dan kembali fokus menggoreng ayam, "Kenapa, Sayang?"
"Tadi Kak Gavin bilang kalau nanti malam ada acara relasi bareng rekan kerja Papa. Mama nggak ke sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Next Chapter
Romance[END SEASON 1] "See you in the next chapter!" Start: 21 April 2023 End: 27 Agustus 2023 Zerobaseone universe #1 Han Yujin ZEROBASEONE ft. Jung Ahyeon BABYMONSTER