Bab 3

21 1 0
                                    


©©©©©

Thea memandang orang di depannya dengan datar.

"Ray, berhentilah melakukan semua ini. Apa kamu tidak kasihan dengan Jenny istrimu?". Ujar Thea yang sedikit emosi.

Raynier tetap berdiri di depan Thea sambil menatap gadis itu dengan penuh tatapan cinta.

"Untuk apa aku kasihan dengan perempuan yang membuatku kehilangan mu". Thea menatap Raynier tidak percaya. Bagaimana Raynier menjadi pria yang tidak memiliki hati, dulu Raynier yang Thea kenal tidak seperti ini, dia pria yang sangat bisa menjaga perasaan orang lain tapi sekarang semuanya telah berbeda.

"Ray, Aku tidak mengenal kamu lagi". Ucap Thea sambil menggelengkan kepalanya.

"Raynier yang kamu kenal dulu telah berubah jauh berbeda Thea. Raynier yang kamu kenal baik dan bisa menjaga perasaan orang lain, kini sudah berubah menjadi pria yang paling jahat dan tidak berperasaan".

Thea benar-benar tidak habis pikir dengan ucapan Raynier. Thea ingin melangkah pergi dari hadapan Rynier, harus terhenti ketika pria itu memegang tangannya.

"Ray, lepas!". Seru Thea yang berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Raynier.

"Tidak akan. Thea sudah 2 tahun aku melepaskanmu, jadi hari ini dan seterusnya aku akan menggenggam mu hingga tidak terlepas lagi seperti 2 tahun lalu". Thea yang mendengar ucapan Raynier terkejut. Thea tidak ingin menjadi perusak pernikahan Jenny kakak sepupunya dengan Raynier.

Thea masih tetap berusaha melepaskan genggaman tangan Raynier yang menggenggam tangannya. Tapi Thea tahu kekuatannya dan Raynier sangatlah berbeda. Sehingga Thea hampir menyerah untuk mencoba melepaskan genggaman itu.

"Jangan memaksakan kehendak anda Tuan!! Gadis ini sejak tadi sudah kesakitan, lihat pergelangan tangannya memerah". Ucap orang yang membantu Thea melepaskan genggaman Raynier.

"Thea maafkan ak...". Ucapan Raynier terhenti ketika Thea berdiri dibelakang orang yang membantunya.

Orang itu hanya bisa menatap Raynier dengan dingin.

"Lihatkan, apa yang kamu lakukan!? Dia saja takut di dekati oleh kamu. Jadi kamu sebagai laki-laki harus menghargai keputusannya, mengerti!". Seru orang itu dengan senyuman sinisnya. "Ayo kita pergi dari sini". Ajak orang itu sambil memegang pergelangan tangan Thea, untuk pergi dari hadapan Raynier.

Semua orang di restoran itu sejak tadi menontoni mereka. Raynier pun tersadar dan melihat sekitarnya. Raynier merasa terpojok dan dia pun pergi dari sana dengan perasaan malu, karena apa yang dilakukannya tadi pada Thea.

Di parkiran Thea dan orang itu berhenti di depan mobil orang yang menolong Thea dari Raynier.

"Terimakasih sudah membantuku". Ucap Thea dengan mengucapkan terima kasih pada orang tersebut.

"Iya sama-sama. Aku tidak suka saja ada seorang laki-laki menyakiti perempuan. Tapi kamu baik-baik saja kan?". Thea menatap orang itu dengan senyuman dan gelengan.

"Terimakasih sekali lagi sudah membantu dan mengkhawatirkan ku. Aku tidak apa-apa koq. Cuman pergelangan tangan ku memerah saja sedikit". Balas Thea sambil menunjukkan pergelangan tangannya yang memerah sehabis di cengkram oleh Raynier.

"Oh ya ampun!! Kamu bilang ini cuman memerah sedikit, lihat ini pergelangan tanganmu hampir membiru seperti ini. Kalau sekali lagi dia melakukan hal tersebut, kamu harus langsung berteriak atau memanggil polisi agar pria seperti dia di tangkap". Thea di buat tertawa dengan ucapan dari orang tersebut. "Kenapa kamu tertawa?". Thea tetap tertawa sambil menggeleng.

Cinta Untuk Az-Zahra S2: Kisah Cinta dan PengorbananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang