Bab 6 √

17.5K 1.4K 10
                                    

Selamat Membaca


Plak

Sebuah suara tamparan yang menggema di kantin menghentikan pekikan saat tau yang di tampar bukanlah objek yang sedari tadi selalu di gunjing.

Wisnu yang terkena tamparan tadi langsung jatuh tersungkur karena ia yang datang tiba-tiba menjadi tameng dari seorang gadis yang akan di tampar oleh seorang pemuda tampan di depannya.

"Ya ampun dek,, loe gak papa" Tanya si gadis yang hampir di tampar namun yang kena malah Wisnu.

"Aku ngak papa kok, kak" Kata Wisnu bangkit sambil mengelap ujung bibirnya yang berdarah.

"Heh bocil loe ngapain jadi tameng jalang itu" Tanya seorang pemuda yang merangkul seorang pemuda manis yang sesegukan.

Wisnu menatap pemuda mungil itu dan ia tau dia adalah si anak pungut namun kenapa dia ada disini, owh apa mereka pindah setelah ia mati dengan kedua abangnya itu yang kini cuma jadi penonton.

"Yah mau bagaimana lagi, aku paling ngak suka ama cowok yang suka nampar seorang cewek dan itu terliat banci dimataku" Kata Wisnu dan berbalik menatap gadis yang di tolong ya.

"Kakak ayo aku antar ke UKS" Kata Wisnu lembut ke gadis yang kini hanya diam menatap pemuda tampan tadi yang ingin menampar nya, dengan pandangan sendu.

"Heh bocah, jaga bicara loe" Kata si pemuda yang merangkul pemuda manis tadi.

"Apaan, apa aku salah" Kata Wisnu menatap remeh para pemuda tadi dan kini mereka makin di tonton oleh siswa yang ada di kantin.

"Kau" Kata pemuda itu terpotong oleh sebuah suara.

"Adek,,, " Teriak seorang pemuda yang berada di depan pintu kantin.

Wisnu yang mendengar suara sang abang pun menoleh dan dapat ia lihat yang tadinya Wisnu di kerubungi oleh siswa siswi, kini mulai minggir saat ada empat siswa most wonted dan lebih tepatnya mereka adalah inti di tim basket.

"Heh bocil, kenapa ngak nungguin kita sih" Kata ken kesal sambil melihat sang adek.

"Hehe,,, abisnya aku laper bang" Kata Wisnu dengan senyum manisnya dan itu membuat seluruh siswa yang melihat itu pun terpekik gemas.

"Kyaa,,, imut banget sih."

"Ya ampun senyumnya mengalahkan gula."

"Dek jadi adek gue yuk."

"Mamak pengen adek kayak itu."

Pekikan itu di hiraukan oleh Wisnu yang kini merasa merinding karena tatapan tajam dari seseorang dan ia menoleh ke samping.

Damn it

Tatapan tajam itu mengarah ke sudut bibir nya.

"Siapa" Tanya althan dengan nada dinginnya sambil menyentuh sudut bibir Wisnu yang kini terlihat masih mengeluarkan darah walau tak banyak.

"Shh,,, jangan di pegang abang" Kata Wisnu menepis tangan althan yang memegang ujung bibirnya.

"Sorry al, gara-gara gue adek loe jadi luka" Kata seorang gadis di sebelah Wisnu.

"Lo.." Kata althan menunjuk wajah gadis di samping Wisnu namun si gadis tak takut malah terlihat santai.

"Ngak usah nunjuk kakak gue, abang" Kata Wisnu kesal dan menepis tangan althan yang menunjuk gadis yang di tolongnya dan althan yang main tunjuk tunjuk itu makin mebuat Wisnu kesal.

"Kakak" Kata ketiga pemuda yang datang bersama althan.

Sedangkan althan menaikkan satu alisnya

"Kak salsa ini kakak aku, jadi jangan pernah ada yang ngelukain kakak aku jika tidak,,, " Kata Wisnu dengan tangan menggorok lehernya.

Bukannya terlihat seram malah jatuhnya ngegemesin banget si Wisnu dengan mata melotot lucu dan pipi chubby nya yg minta di gigit itu.

"Gue yang nampar, sorry ya" Kata pemuda yang nampar Wisnu tadi meminta maaf dengan tulus.

"Kakak kan ngak salah, yang salah tuh dia" Kata pemuda manis di pelukan pemuda tadi.

"Diam" Kata si pemuda yang menampar Wisnu dan ia menatap Wisnu yang tak asing di matanya.

"Wah siapa nih yang bicara" Kata ken sinis menatap anak pungut itu.

"Kalau tidak salah dia kan si ppb" Kata vero saat mengetahui siapa pemuda manis itu namun tak semanis adek mereka yaitu Wisnu.

"Ahh,,, kau benar sekali ver, kalau tidak salah,,," Kata vero di hentikan oleh Wisnu.

"Kak ken sama kak vero aku tinggal nih kalau ngak cepat" Teriak Wisnu yang kini sudah menggandeng tangan althan dan salsa di belakangnya ada Jeno.

Ken dan vero yang melihat mereka berdua di tinggal pun langsung pergi mengikuti Wisnu dan yang lainnya.

"Ck, kita di tinggal" Kata ken dan vero bareng.

Keributan tadi pun berakhir dan  semua siswa-siswi mulai beraktivitas seperti sebelumnya.

Sedangkan di UKS kini Wisnu mulai mengobati tangan salsa yang terkena pecahan mangkok bakso yang di bawanya tadi.

Sedangkan di sebuah kantor.

"Cari data remaja yang menghentikan tawuran di jalan xxx" Kata si bos ke asisten pribadinya.

"Baik tuan" Kata sang asisten.

"Kau mirip dengannya" Kata si pria tampan itu sambil melihat foto seorang remaja yang tersenyum dan foto itu terbingkai sangat indah, terletak di atas mejanya.

"Aku merindukanmu baby" Kata pria tampan itu lagi.

19 Mei 2023

Jangan lupa vote dan komen

Revisi Kamis, 13 Juli 2023

{END} Enrico Wisnu MahardikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang