[ 28 ] ARC 1 : TRANSMIGRASI

483 44 0
                                    

Trevor antusias dengan kembalinya Ran. Tidak terkecuali Felix yang begitu bahagia sampai-sampai menempeli gadis itu terus. Saat Ran baru datang pun, Felix lah yang paling lama memeluknya hingga gadis itu merasa sesak.

"Gue ga akan kabur, kok, Lix. Ga usah berlebihan meluknya." Ran tersenyum dibuat-buat, sambil lalu menggetok puncak kepala Felix agar melepaskan pelukannya.

Ran sudah melihat semua anggota Trevor. Masih lengkap, masih sama. Walau ada beberapa anggota baru yang bergabung. Tetapi, Ran merasakan masih ada yang kurang.

"Bos? Di mana dia?" Kini Ran tahu dimana kekurangannya. Yaitu ketiadaan Reinald, sang bos Trevor.

"Katanya, sih, ga ke sini malem ini. Mungkin besok," jawab Simon.

Ran mengesah pelan. "Yaah, padahal pengen ketemu dia. Bisa-bisanya sih dia absen dari markas."

Felix mendekati gadis itu, merangkulnya sambil tersenyum seperti biasa. "Masih ada gue, Ran. Ga usah kusut gitu mukanya."

"Btw, Ran, kok lo udah balik aja?" Pandu menanyai.

Ran menjawab bahwa dia sudah melaksanakan ujian lebih awal. Jadi, dia sekarang sudah lulus dari sekolahnya di luar negeri.

Esok paginya, Reja datang ke markas bersama Nicko. Ran sangat senang dengan kehadiran cowok itu. Dia tak membuang kesempatan untuk memeluknya sambil mencerocos tiada henti, menceritakan tentang apa saja yang ia alami akhir-akhir ini.

Felix mengerucutkan bibirnya melihat pemandangan itu. Ia berbalik badan karena merajuk, lalu melirik malas mereka lewat ekor mata. Bersidekap, ia berujar, "Huh, bikin cemburu aja."

Reja tak mengerti dengan situasinya. Tampangnya terlihat gugup, dia bingung harus bereaksi seperti apa.

"Rei? Kok lo diem, sih? Lo nggak seneng, ya, liat gue?" Ran menatap Reja dengan alis menukik.

Reja buru-buru menggeleng. Lagian, siapa gadis ini? Kenapa memeluknya seperti itu? Apa dia mengenal Reinald? Atau jangan-jangan, gadis ini adalah satu dari tiga perempuan yang tidak dibenci oleh Reinald?

"Stress lo. Gue benci sama cewek, selain, Zana, Dara dan ... Ran!"

Ya, Ran!

Reja ingat sekarang nama lain yang disebutkan Reinald waktu itu.

"Santai, Ran. Rei lagi pusing akhir-akhir ini. Tapi dia seneng kok lo udah balik ke sini." Nicko yang bicara, agar tak menimbulkan kecurigaan Ran. "Iya kan, Rei?" Dia menyenggol lengan Reja, mengodenya.

Reja mengangguk canggung. "Ya, bener. Gue seneng banget kok lo balik. Akhirnya Trevor lengkap lagi kayak dulu."

Semoga Reja tidak salah bicara. Dia hanya berkata apa yang ada di pikirannya.

Ran mengalah. "Iya-iya."

"Dia Ranza Shein, satu-satunya cewek di geng Trevor, termasuk anggota inti. Selama tiga tahun di luar negeri ngelanjutin sekolah SMA. Reinald dan dia saling mengenal baik. Cuma Ran cewek yang nggak Rei benci selain Dara dan Zana." Nicko menjelaskan pada Reja, ketika mereka berhadapan secara empat mata.

Reja memanggut paham. Ternyata benar dugaannya.

"Gue sama yang lain bakal berusaha jaga rahasia lo dari Ran. Kalo dia tau lo bukan Rei, gue yakin dia nggak akan tinggal diem," imbuh Nicko.

Ran terlalu menyayangi Reinald layaknya kakaknya sendiri. Seperti halnya inti Trevor yang lain, dia juga bertugas untuk melindungi Reinald dari musuh-musuhnya. Bagi Ran, tak ada yang lebih penting selain Reinald.

Sore harinya, Gisel datang ke markas Trevor. Melihat ada sosok gadis berambut panjang sedang duduk memunggunginya sambil asik mengobrol dengan Felix, Gisel mengernyitkan dahi.

TRANSMIGRASI MENJADI BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang