[ 33 ] ARC 1 : TRANSMIGRASI

439 38 0
                                    

Reja merasa kacau. Baru saja ia mendapat kabar bahwa Gisel menghilang. Ada kemungkinan gadis itu telah diculik, atau mungkin kabur ke suatu tempat untuk menenangkan diri.

"Gisel bukan orang yang kek gitu. Dia ga butuh nenangin diri." Simon berucap, mengeluarkan opininya.

"Dari mana lo tau itu?" tanya Pandu penasaran.

Kepribadian Gisel yang membuat opsi kedua menjadi tidak mungkin. Dia seorang pembully, perenggut ketenangan orang lain. Lalu, untuk apa dia butuh ketenangan?

"Hm, bisa jadi, sih." Pandu manggut-manggut.

Reja tak dapat berkata-kata. Mukanya pucat pasi. Kalau memang Gisel diculik, kenapa? Apa motifnya? Siapa pelakunya? Bukankah tanggal 13 Mei masih satu bulan lagi? Artinya, bukan para protagonis lah yang melakukan penculikan itu.

Tetapi, jika Reja berhasil mengacak plot yang seharusnya berjalan, bisa jadi memang para protagonis yang melakukannya.

Dan itu lebih gawat!!

"Jangan gegabah dulu," ceplos Nicko saat melihat wajah panik Reja. "Seperti yang lo tau, Ja, Gisel itu antagonisnya, kan? Dia punya banyak musuh karena kelakuannya. Mungkin ada yang dendam dan dengan nekat nyulik dia."

Bergeming, Reja memikirkan itu baik-baik. Opini Nicko juga masuk akal.

"Tapi ..." Felix yang duduk bersila dan hanya nyimak akhirnya ikut buka suara. Keempat temannya menatapnya. "... bukannya selama ini Gisel deket sama Rei? Bisa jadi, dia dijadiin sandera sama geng lain yang ada dendam ke Trevor."

Mereka terdiam. Sama-sama belum kepikiran sampai ke situ. Namun, kalau itu benar, maka Gisel berada dalam bahaya.

Reja memerintahkan para anggotanya untuk mencari keberadaan Gisel sampai ketemu. Sementara dirinya pergi menemui orangtua gadis itu dan memberitahukan kabar buruk ini.

"Kalau gitu kita harus lapor polisi! Jangan sampe Gisel kenapa-napa!" Azana buru-buru mengambil gagang telepon untuk menghubungi polisi.

Adryan masih menatap Reja. "Kok bisa dia hilang? Awalnya itu gimana?"

Raut Reja menunjukkan penyesalan. "Sebelumnya, Rei sempet ngomong sama Gisel. Terus, dia bolos sekolah. Setelah itu, Rei dapet kabar kalo dia ngilang."

Adryan mengangguk-angguk. "Kalau gitu, ga usah khawatir. Gisel pasti ketemu, kok. Kita akan cari dia sama-sama."

Reja tak pernah menyangka akan ada plot semacam ini. Dia mana tahu kalau sebelum tanggal 13 Mei, Gisel juga pernah diculik. Apa mungkin karena dia terlalu banyak bertindak? Makanya plot ceritanya berubah?

Berita hilangnya Gisel juga telah menyebar di sekolah, khususnya Daisha dan kelompoknya. Meski demikian, Zion tak terlihat peduli sama sekali. Ia justru senang sebab akhirnya tidak perlu khawatir tentang keselamatan Daisha.

Karena selama tidak ada Gisel, Zion percaya Daisha-nya akan baik-baik saja.

***

Seorang pemuda berjaket merah dengan gambar kepala anjing berwarna hitam legam di punggungnya, berjongkok di pinggir rooftop menikmati semilir angin sambil mengamati pemandangan jalan raya di bawah sana.

Rambut belah duanya berumbai-umbai mengikuti irama angin, begitu juga dengan anting-anting bandul pedang di kedua telinganya.

Dua orang cowok yang merupakan bawahannya berdiri tegap di belakangnya, mengenakan jaket yang sama. Sedang berjaga kalau-kalau ada musuh yang tiba-tiba menyusup untuk menyerang sang bos.

Suasana hening.

"Bos, kami berhasil nyandera pacar ketuanya Trevor."

Setidaknya sampai dua orang cowok lainnya datang melapor. Keduanya berjaket merah, sama seperti mereka bertiga.

TRANSMIGRASI MENJADI BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang