Apenih?

1.3K 213 49
                                    

"Ayok, kencan."

Ricky mengerjapkan kedua matanya tak percaya. Serius Jiwoong? Nggak lagi sakit kan? Jelas dia mau kencan!

Tapi sebelum menjawab, tangannya dicekal lalu tubuhnya ditarik ke belakang badan tegap Gyuvin.

Baru aja ditinggal beli milkshake strawberry eh udah digondol jelmaan setan aja. Heran Gyuvin tuh, sama pesona kucingnya.

"Lo gila bang? Katanya bukan tipe lo, kok ngajakin kencan?" Sarkasnya sambil tersenyum miring.

Jiwoong terkekeh kecil, cowok itu menatap datar kedua adik kelasnya lalu berkata, "Bukan kencan kok, lagian gue cuman bercanda ... Ricky, lo nggak nganggep serius kan?" ujarnya sambil menunjuk Ricky dengan dagunya.

Ricky merasa hatinya tersentil, apa yang dia harapkan dari Jiwoong yang dari awal nggak suka dia. Tangannya mengepal, dia gigit bibirnya, matanya sudah berkaca-kaca. Sakit, banget ...

Sementara itu Gyuvin udah misuh-misuh dalem hati. Ditariknya Ricky menjauh dari siluman rombeng itu. Tak lupa Gyuvin memberikan milkshake strawberry ke Ricky. Dia sedikit berbalik kemudian memberikan jari tengah pada Jiwoong.

Shibal, Gyuvin kesal sekali. Pengen nonjok muka sok gantengnya.

***

Setelah kejadian itu udah tiga hari Ricky nggak nyamperin Jiwoong. Jujur dia masih sakit hati. Hari ini pun dia lebih mood buat diem di kelas aja. Banyak pelawak soalnya.

Gedubrak!

"Ahahaha! Ahahaha! Anjir lo kenapa Pin, kurang obat?" Seungeon ngetawain Gyuvin yang jatoh nabrak meja.

Gyuvin sabar, Gyuvin anak ganteng.

"Bukannya bantuin malah ngetawain, dasar teman bangsat," ujarnya nggak lupa buat nendang bokong Seungeon.

Ricky ketawa kecil. Diliriknya lagi ke sudut ruangan ada Doha, sama Mingyu yang lagi nyanyi rumah biru merah. Terus ada Seunghwan yang jailin Woonggi, btw mereka udah pacaran kemarin.

Ada juga yang solo konser di depan papan tulis, Junhyeon. Gapapa sih soalnya suara dia bagus. Tiba-tiba ada cowok pendek dateng ke kelas mereka, itu Taerae.

"Jun, gue cariin taunya masih disini. Ayok ngantin bareng!" Dia langsung nyeret Junhyeon sampe anak itu hampir kecekek.

"Ikut bang!" Gunwook yang lagi tiduran di atas meja langsung mengikuti keduanya.

Agaknya ada yang terlibat cinta segitiga.

Ricky menguap kecil, tapi ada tangan yang menutup matanya. "Tebak siapa?"

Dari suaranya aja udah jelas ini Gyuvin. "Ih, gelap Pin," rengeknya sambil melepaskan tangan Gyuvin.

"Hehe, abis gemes sih."

Ricky berdiri, padahal Gyuvin baru duduk loh. Dasar.

"Mau kemana meng?"

Ricky mengangkat bahunya, "Kemana aja, jangan ikut aku Pin. Mau sendirian."

Mau nggak mau Gyuvin ngangguk.

🍓🍓🍓

Ricky pergi ke taman waktu dia nangis. Dia nyenderin kepalanya ke sandaran bangku taman. "Cuacanya bagus banget buat suasana hati aku yang lagi jelek gini ...." Gumamnya lalu memejamkan matanya menikmati angin menerpa wajahnya.

"Ekhem, sendirian aja nih?"

Ricky membuka kedua matanya, mendapati seorang cowok dengan jaket bomber hijau. Wajahnya tampan, rahangnya tegas, dia tersenyum. Kenapa agak familiar ya? Oh salah satu jametnya Jiwoong, tapi versi berkelasnya.

"Eh iya kak? Ada apa ya." Ricky memasang wajah herannya.

Cowok itu tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut blonde Ricky. "Ternyata lo nggak inget gue, cowok bermasker yang nganterin lo pulang."

Mata kucing itu mengerjap. "Ah! Kakak baju ijo! I-itu kakak? Maaf aku nggak sadar," katanya dengan nada bersalah.

Jeonghyeon. Iya, Lee Jeonghyeon—dia duduk disebelah Ricky menyodorkan handphonenya. "Gue Lee Jeonghyeon, minta nomornya dong, cantik."

Manis sekali mulut jamet ini.

"Aku cowok kak." Ricky mengambil handphone tersebut lalu mengetikan nomornya. Tak apa kan? Lagipula Jeonghyeon sudah menolongnya.

Jeonghyeon berseru ria setelah mendapatkan nomor Ricky. Namun tiba-tiba saja cowok itu mendekatkan wajahnya ke perpotongan leher Ricky. "Ada daun," ucapnya sambil mengambil daun kering di rambut si blonde.

Yeorobun, Ricky dag-dig-dug ser. Soalnya dia baru pertamakali diginiin.

"Nih, buat lo. Jangan sedih terus! Gue duluan ya," kata Jeonghyeon setelah memberikan Cokelat dan satu batang permen rasa stroberi ke Ricky.

Cowok itu dadah-dadah dulu sebelum pergi. Lucu banget.

Ricky menatap cokelat dan permen di tangannya lalu tersenyum tipis.

[.]

Udahlah makin bingung akuuuu!

Pengen punya cowok kayak Lijong^^

Nanti aku bikin JeongRi deh.

Thanks buat kalian yang udah mau baca cerita gajelas ini hehe. Lopyuuu sekebon ♥╣[^3^]╠♥

Ran_

[12] Love Scenario || WoongricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang