Putus? Iyakah?

1.1K 170 16
                                    

"Pagi Kak, Rickynya ada?"

Jiwoong dengan sekantung cemilan serba strawberry menyapa Xiaoting yang masih belum selesai menyiram.

"Eh Jiung? Ada kok langsung ke atas aja sana," titah Xiaoting membuat Jiwoong menggeleng.

"Takutnya nggak sopan kak," ucapnya dengan senyum tipis.

Xiaoting menggeleng, "Nggak papa! Sana-sana bangunin tuh bocah." Pemudi itu mendorong bahu Jiwoong pelan.

"Ah, iya permisi."

Jiwoong naik ke lantai atas, sebelumnya dia sudah beberapa kali mampir ke rumah Ricky. Tepat di depan kamar Jiwoong sedikit heran karena tidak tertutup rapat. Ia melihat sedikit dan menyaksikan Gyuvin mencium Ricky.

Tadinya dia ingin masuk lalu meninju Gyuvin tapi melihat Ricky menerima ciumannya membuat Jiwoong kesal.

Sebelum mendengar kata-kata Ricky, pemuda itu beranjak dari sana sambil mengepalkan tangannya.

Dia kesal sekali.

Kenapa Ricky mau-mau saja dicium Gyuvin?

Pertanyaan itu terus terputar di otaknya. Ketika sampai di bawah Xiaoting bertanya kenapa kembali lagi.

"Ada yang ketinggalan kak, oh ini buat kakak aja ya. Saya permisi," ucap Jiwoong tetap sopan memberikan sekantung cemilannya.

Pemuda pergi menuju mobilnya dan melaju begitu saja.

Xiaoting terdiam.

Oh, shit. Jangan-jangan ... ? Pemudi itu menutup mulutnya.

Masa sih?

***

Besoknya. Jiwoong tidak menghubungi Ricky. Chatnya saja tidak dibalas sejak kemarin, telponnya terus ditolak. Sebenarnya kenapa dengan kekasihnya itu?

"Rick, ayo berangkat sama gue," ujar Gyuvin yang kini tengah menaiki motor ninja hitam.

Sedikit informasi, keduanya sudah berbaikan. Walaupun Gyuvin tetap masih menunggu Ricky jomblo.

Katanya, "Gue bakal tetep suka dia walaupun dia udah nikah."

Agak berlebihan. Tapi itulah Gyuvin.

"Boleh deh, bentar lagi telat soalnya." Ricky naik ke motor lalu memegang seragam Gyuvin.

"Peluk Ky, gue mau ngebut soalnya." Tentu saja ini modus.

Ricky melingkarkan kedua tangannya ke pinggang Gyuvin.

Selama perjalanan menuju sekolah Gyuvin tidak henti-hentinya mengoceh. Mengatakan bahwa dia merindukan kebersamaan mereka, traktiran Ricky, dan lainnya. Sesampai di sekolah, Ricky melihat Jiwoong sedang berkumpul bersama gengnya di area parkiran.

"Lah, si Jiwoong kok udah ada di sekolah. Harusnya kan jemput lo," kata Gyuvin setelah membukakan helm Ricky—padahal Ricky bisa sendiri.

Ricky juga heran, pemuda manis itu kemudian menghampiri Jiwoong diikuti Gyuvin.

"Kak Ji—"

"Gue duluan ya, ada urusan." Jiwoong pergi tanpa memperhatikan Ricky. Teman-temannya juga bingung dengan sikap pemuda itu.

"Anj, gue pukul juga tuh orang!" Gyuvin berniat mengejar Jiwoong tapi dihentikan Ricky.

"Jangan Vin."

Ricky mengikuti Jiwoong dengan tergesa. Dari arahnya, sepertinya itu rooftop. Sesampainya di sana Jiwoong membalikkan tubuhnya dan menatap Ricky dingin.

"Ngapain ngikutin gue?" tanyanya datar. Kedua tangan pemuda itu berada di saku. Ia bersandar di dinding pembatas.

"Kenapa kakak nggak bales chatku? Terus nggak jemput ..." Ricky menunduk enggan menatap Jiwoong.

Jujur Jiwoong terlihat sedang tidak dalam mood yang baik.

"Emangnya mesti selalu bales chat ya? Terus gue bukan supir lo," kata Jiwoong tajam. Ricky di depannya sedikit terkejut.

"Bukan gitu maksudku kak—"

"Kita putus aja deh, males gue punya pacar banyak mau."

Jujur Jiwoong tidak bermaksud untuk mengatakan ini. Dia, terlanjur dikuasainya rasa cemburu.

"Jadi... Kakak bener cuma main-main ya sama aku?" Setetes air mata turun di mata Ricky.

Ia menatap Jiwoong sendu, "Harusnya aku nggak nerima kakak waktu itu."

Tidak, bukan ini yang Jiwoong mau!

Dia hanya—

"Oke kita putus, makasih udah buat dua Mingguku jadi berharga kak." Ricky tersenyum lalu pergi dari rooftop meninggalkan Jiwoong.

"Arrgh! Sialan lo Kim Jiwoong! Bego banget sih jadi orang ...."

Jiwoong mengacak-acak kasar rambutnya.

Sepertinya keadaan menjadi semakin memburuk.

[.]

Double up!

Duh ...

Jadi ini gimana?

Btw... Masih baca cerita ini? Satu chapter lagi tamat loh ...

Seru nggak sih ceritaku???

Baibai ( ◜‿◝ )♡

[12] Love Scenario || WoongricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang