Di balik jendelaKau tersenyum menatapku
Reaksi ku hanya tersipu
Di balik jendela
Kau mencoba menyapa
Malah gugup yang melanda
Di balik jendela
Kau curahkan perhatian
Hanya ku balas dengan senyuman
Bukan munafik!
Aku hanya terlalu udik
Untuk urusan cinta bagiku tak menarik
Tapi kini perasaan itu membelenggu
Entah mengapa jadi ambigu
Kosong di setiap minggu
Kau hadir dengan afsun mu
Mewarnai setiap lembar pirau
Kau hadir bersama harapan
Mengajarkan arti impian
Kau hadir dengan atma yang nyata
Menenangkan resah yang kian meronta
~12
KAMU SEDANG MEMBACA
Deru Waktu
PoetryHal apa yang bisa kukenang selain aksara? Juga nyata tak lagi ada artinya. Kau hidup dalam bait puisi yang terangkai. Kau akan mati dalam senandung yang kusyairkan. #50 Puisi - 20 Desember 2017