Ku sebut kau kopi
Meskipun pahit terasa pasti
Tetap saja ku nanti
Ku sebut kau rumah
Berjalan tak tentu arah
Tempat kembali saat ku lelah
Ku sebut kau senja
Membawa ribuan duka
Tapi buatku ingin berjumpa
Ku sebut kau angan
Yang merebak dalam kabut impian
Terjebak fatamorgana kehidupan
Bukan kah begitu, 'teman'?
14 Agustus 2016
RayhanDeanisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Deru Waktu
PoetryHal apa yang bisa kukenang selain aksara? Juga nyata tak lagi ada artinya. Kau hidup dalam bait puisi yang terangkai. Kau akan mati dalam senandung yang kusyairkan. #50 Puisi - 20 Desember 2017