Warna merah kini menghitamYang kecil meringkuk dengan asa mengkelam
Tapi tetap karma tak pernah padam
Membalas keji walau sangat terpendam
Dulu masih tenang
Dulu masih benderang
Yang lemah meringis
Terdiam menahan tangis
Sang petinggi terus mengais
Memasang wajah arogan nan bengis
Dulu masih tenang
Dulu masih benderang
Dimana kemanusian?
Apa menghilang terinjak zaman?
Apa terkontaminasi kecurangan?
Hanya nasib sendiri yang terpikirkan
Negeri ini diambang keruntuhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Deru Waktu
PoetryHal apa yang bisa kukenang selain aksara? Juga nyata tak lagi ada artinya. Kau hidup dalam bait puisi yang terangkai. Kau akan mati dalam senandung yang kusyairkan. #50 Puisi - 20 Desember 2017