8. Tetangga Baru

147K 697 2
                                    

Bella merasa ada suara daddynya memanggilnya dan ada yang mengelus lembut pipinya.

" Sayang.... Sayang....."

Bella pun mengerjapkan matanya dan memfokuskan pandangannya. Dilihat sekelilingnya Bella berada di kamarnya sendiri. Dan ternyata benar yang memanggil dan mengelus pipinya adalah Daddynya.

" Hmmmmm Daddy? "

" Ayo bangun sayang, ayo kita sarapan. Kamu tidurnya nyenyak banget. "

" Hah? Bukankah semalam aku tidur di kamar Daddy? Dan kita juga udah mandi. Kenapa sekarang aku baru bangun?"

" Semalam? Mmmm enggak deh. Kamu tidur disini. Gak ada tuh semalem kamu di kamar Daddy. "

" Oo ya? Bukankah kita sudah... Sudahhh ...."

Bella mencoba bangkit dan bergerak- gerak. Tapi tidak ada rasa sakit sedikit pun di bagian intim nya. Hah? Bukankah tadi sakit? Apa aku cuman mimpi? Tapi, tapi kenapa rasanya benar-benar nyata. Ouuhhh tidak mungkin. Itu tidak mungkin hanya mimpi. Fikir Bella.

Bella menapar dan mencubit2 pipinya. Sakit.

" Kenapa sayang? " Leo kebingungan melihat tingkah putri mungilnya itu.

"Ammm... Eeee... Tidak tidak. Aku abis mimpi panjang. Rasanya nyata banget hehe"

" Pantesan tidur kamu keknya nyenyak banget. Mimpi apa?"

" Ah? Emmmm? Itu.... Ituuu.... Mimpi jalan-jalan sama Daddy hehe."

" Oooh ya udah ayo sarapan terus siap-siap. Abis itu kan kita mau ke rumah opah sama omah. " ( Orangtua Tommy)

" Eh iya... Okay deh ayo dad. Bentar aku cuci muka dulu."

Ya, memang setiap satu bulan sekali mereka selalu berkunjung dan berkumpul di rumah orang tua Tommy, yang sudah di anggap orangtua sendiri bagi Leo.

Selama sarapan Bella terus saja melamun. Sibuk bergelut dengan pemikirannya sendiri.

Sumpah demi apa? Jadi tadi tuh cuma mimpi? Tapi rasanya nyata banget deh. Gak mungkin kalo cuma mimpi. Tapi kok sakitnya ilang ya? Daddy juga bersikap biasa aja. Apa emang cuma mimpi gitu? Yaelah buset.... Terserah dah pusing. Lupain.... Lupain..... Okay Bella... Bella..... Itu cuma mimpi, udah lupain. ( Batin Bella)

Leo yang melihat anaknya hanya melamun ketika sarapan heran.

" Kenapa sayang? Kok kamu ngelamun gitu? "

" Ah? Eee.... Enggak papa Dad, aku cuma lagi mikir omah sama opah lagi apa ya? Udah lama kita gak kesana hehe.... " ( Bohong nya )

" Oh.... Jangan terlalu dipikirin bentar lagi juga kan kita ke sana. Mending cepet abisin sarapannya, abis itu siap2. Terus kita langsung berangkat ke rumah omah opah."

" Iya dad. Oh iya, uncle Tommy juga udah lama gak ke sini. Aku gak pernah ketemu lagi sama uncle Tommy. "

" Oh iya, uncle kamu sibuk. Dia lagi nanganin proyek baru di luar kota. Awalnya Daddy yang mau pergi ke sana. Tapi Daddy gak mau ninggalin kamu sendirian di rumah. "

" Oooo gitu... Iya syukur deh aku gak di tinggalin sendiri. "

Sesudah sarapan mereka pun pergi mandi di kamar masing2 dan bersiap.

" Udah siap sayang? "

" Udah, ayo berangkat dad. Aku tunggu di depan gerbang aja ya dad, sambil liat jalanan sama hirup udara pagi. "

" Yaudah tunggu daddy d depan ya. "

Bella pun hanya mengangguk tanda mengiyakan dan langsung pergi menuju gerbang depan rumah.

Sesampainya di depan gerbang rumah, Bella melihat ada truk besar yang membawa banyak barang. Orang2 sibuk mengangkut sebagian barang, sepertinya ada yang baru pindahan. Soalnya memang rumah sebelahnya kosong. Sepertinya sudah ada yang beli dan sekarang dia punya tetangga baru. Tiba2 Bella di kejutkan dengan teriakan seseorang.

" Haiiiii.... Neng Bellaaaa.... "

" Eh Tante Dian, kirain siapa kaget.... Hehe... "

Tante Dian adalah tetangga sebelahnya lagi. Dia adalah seorang janda yang belum punya anak. Dia datang berteriak heboh seperti biasanya. dengan menggunakan pakaian olahraga seksi hingga menampilkan lekuk tubuh bahenol nya. sepertinya tante Dian sedang joging.

" Ih cantik pisan sih neng Bella calon anak aku teh. Mau kemana atuh catik? Pagi2 gini meni cantik pisan kaya yang mau kondangan. " Tante Dian memang menyukai Daddynya Bella. Dan selalu genit juga terang-terangan mencari perhatian dari Daddynya juga selalu mengaku2 bahwa Bella adalah calon anaknya.

" Emmm itu mau berkunjung ke rumah omah opah aku, Tante hehe... " Cengir kaku.

" Ooo sama mas Daddy ganteng ya? "

" Iya Tante, hehe..." Cengir jijik.

" Eh jangan panggil Tante dong. Panggil mommy aja. Kan aku calon istri Daddy kamu hihihi..." Cekikikan

" Hah? Lebih nyaman tan-" tiba2 Leo datang. Tante Dian si janda bahenol pun langsung heboh.

" Eeee.... Mas Daddy ganteng ku.... Pagiiii.... Makin ganteng aja. " Klepek2.

Leo hanya melirik dan bersmirk.

" Daddy? Mana mobilnya? Bukankah tadi katanya Daddy mau ngeluarin mobil dulu? "

" Itu sama pak Tono ( satpam rumah ) Daddy juga mau menghirup udara pagi di luar gerbang. "

" Ooo, baiklah. "

Tiba2 datang sepasang suami istri dan seorang anak laki-laki dari arah rumah yang sebelahnya lagi. Sepertinya mereka tetangga yang baru pindahan itu.

" Selamat pagi, saya Anton, ini istri saya Nina dan ini putra saya Daniel. Kami baru pindahan ke sini. Senang bertemu kalian. Sekarang kita tetangga. " sapa si bapak nya sambil memperkenalkan dirinya dan keluarganya full senyum.

" Ooo tetangga baru, perkenalan saya Dian Ratnasari si janda bahenol asoy geboy paling cantik membahenol hehe.... Itu rumah saya di sebelah sana. ( Menunjuk rumahnya ) Dan ini calon su- " belum selesai bicara Bella segera memotong.

" Ah ini Daddy saya hehe... Dan saya Bella. " Lion hanya diam dan senyum tipis ke arah tetangga baru mereka.

" Oh daddy nya Bella tampan sekali. Seperti aktor luar negeri. Halo daddy nya Bella... Saya Nina. Nama Daddynya Bella? " Mengulurkan tangan dan mengedipkan mata centilnya. Uluran tangannya langsung di tepis pak Anton suaminya.

" Mamah apaan deh. Kebiasaan, liat yang ganteng dikit langsung kecentilan. "

" Ihhh papah sirik aja. Bilang aja cemburu. Dasar posesif. "

Bella langsung memotong.

" Leo, daddy Leo. " Sedangkan Leo hanya diam seolah males meladeni tingkah para tetangganya. Rasanya seperti ingin pindah rumah saja.

" Oooo pak Leo. Terlihat seperti kakak kamu. Bukan Daddy kamu. Awet muda hehe... " Ucap Bu Nina.

" Bella kamu cantik sekali, kecil2 imut. Mau masuk SMP ya,? " Tanya pak Anton.

" Sok muji2. Sama aja. Liat yang muda2 langsung kegatelan. Dasaarrrr...." Bu Nina ngomel.

" Saya mau masuk SMK om tante hehe... "

" Oh mau SMK. Badan nya imut jadi salah faham hehe..." Ucap pak Anton.

" Sama dong kaya anak Tante. Daniel juga mau masuk SMK. Bella mau masuk SMK mana? " Tanya Bu Nina.

" Rencananya sih SMK 17 Tante. " Jawab Bella.

" Oh sama juga dong." Ucap Bu Nina. Bella hanya senyum kikuk.

Bella melirik sekilas ke arah Daniel anaknya Bu Nina itu. Bella melihat Daniel menatap kearahnya sambil bersmirk entah apa maksudnya itu.

~••••~••••~•••••~••••••~••••••••

Maaf kalo banyak typo ya guys. Atau ceritanya kurang menarik. Pemula. Mohon kritik saran dan tanggapan nya ya pemirsa..... Hiihiii

AHH! DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang