26. Berpacaran 21+

107K 615 5
                                    

Kembali dulu ke Nadia dan Tommy

Setelah beberapa saat saling melumat, tautan bibir keduanya terlepas karena kehabisan nafas. Untuk beberapa saat mereka menyetabilkan nafas masing2 sambil saling bertatapan. Tommy sadar sepertinya Bella sudah melihat mereka tadi. Dan sekarang Bella malah meninggalkan mereka berdua seolah memberi waktu untuk mereka. Setelah nafas mereka sudah kembali normal tiba-tiba Nadia menarik kerah kemeja Tommy, membuat wajah Tommy dan wajahnya berjarak begitu dekat.

" Om aku masih mau." Ucap Nadia tepat di depan wajah Tommy. Tommy yang mendengar perkataan Nadia mematung seketika sambil membulatkan matanya.

" Om gak mau? Baiklah." Ucap Nadia sambil sedikit mendorong tubuh Tommy lalu melepaskan diri dari himpitan tubuh Tommy dan hendak pergi. Tapi tiba2 Tommy menahan tangan Nadia. Tommy menarik tangan itu lalu mendorong pelan tubuh Nadia hingga Nadia terbaring di atas meja makan dengan kaki yang menggantung ke lantai. Segera Tommy mengungkung tubuh Nadia.

" Kamu benar2 menginginkan nya lagi?" Tanya Tommy.

" Ya, sangat." Ucap Nadia sambil kedua telapak tangannya mengusap nakal dada Tommy.

" Aku tidak menjamin tidak melakukan hal lebih dari sekedar ciuman."

" Lakukanlah. Aku siap." Ucap Nadia sambil menatap lekat wajah dan melingkarkan tangannya di leher Tommy.

Tanpa ba-bi-bu lagi Tommy langsung melumat bibir Nadia bringas. Dia memasukkan lidahnya menelusup kedalam mulut Nadia. Nadia membalasnya tak kalah ganas. Ciuman Tommy turun ke leher Nadia. Tommy menghisap kulit leher Nadia kuat hingga meninggalkan bekas merah keunguan di sana. Tubuh Nadia meremang merasakan hisapan kuat Tommy.

" Awhh om.. mmhh..." Lenguh Nadia sambil meremas rambut Tommy

Tangan Tommy menggapai pengait bra yang berada di punggung Nadia lalu melepaskan nya. Tommy membuka kain penyangga dada itu  hingga tampak lah dua gundukan kenyal Nadia yang sedari tadi mengganggu pandangannya dengan puncak pink kecoklatan.

" Aku menginginkannya." Ucap Tommy sambil menatap wajah sayu Nadia. Nadia hanya mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya. Mendapat lampu hijau segera Tommy menjilat dan menghisap satu puncak benda kenyal Nadia dan meremas2 satunya lagi.

" Mmm aahh... Ommh...." Desah Nadia sambil meremas rambut Tommy menyalurkan sensasi nikmat yang ia rasakan. Tommy menghisap kedua puncak kenyal Nadia bergantian. Tangan Nadia mulai nakal, tangan itu menjalar ke area bawah tubuh Tommy. Mengusap2 benda keras yang berada di dalam celana Tommy. Tubuh Tommy mengejang ringan merasakan sentuhan lembut di benda perkasanya itu.

" Om aku menginginkannya." Ucap Nadia. Nadia bangkit, Tanpa aba2  Nadia membuka gesper Tommy lalu membuka kancing dan resleting celana bahan Tommy. Disingkapkannya celana dalam Tommy kebawah, hingga tampak lah benda panjang dan besar Tommy mengacung tegak. lalu Nadia mendorong tubuh Tommy hingga terduduk di atas kursi meja makan. Tommy membiarkan setiap perlakuan Nadia. Segera Nadia mengocok dan memasukkan benda itu kedalam mulutnya.

" Ahhhkk.... Nadia mulut kamu nikmat sayang." Racau Tommy saat merasakan hisapan kuat mulut Nadia. Tommy menekan kepala Nadia semakin memperdalam bendanya. Nadia merasa benda panjang dan besar itu masuk terlalu dalam. Rasanya sampai ke tenggorokan. Ia merasa ingin muntah namun ia tahan. Nadia mencengkram pinggang Tommy. Gerakannya semakin brutal hingga Tommy mencapai pelepasan nya dan keluar begitu banyak di dalam mulut Nadia. Nadia langsung terbatuk, krim putih Tommy meluber dari mulut nya jatuh kebawah hingga menetes di gundukan kenyal nya yang tidak terhalang apapun. Melihat pemandangan itu malah terlihat semakin seksi di mata Tommy. Rasanya Tommy ingin memasuki lubang kenikmatan Nadia sekarang juga. Tapi ia tahan. Tommy membenarkan kembali pakaiannya lalu membawa Nadia menuju wastafel. Tommy membersihkan krim putih nya yang berada di dagu dan dada Nadia dengan menggunakan air. Setelah bersih, Tommy memakaikan bra dan mengancingkan kembali baju seragam Nadia yang sudah cukup kering. Lalu Tommy menangkup kedua pipi Nadia dan mengecup singkat bibir Nadia. Setelah itu Tommy merapikan rambut Nadia yang sedikit berantakan. Nadia tersenyum mendapat semua perlakuan yang begitu manis menurutnya dari Tommy. Lalu Nadia memeluk erat tubuh Tommy.

" Om, sepertinya aku jatuh cinta kepada om." Ucap Nadia sambil membenamkan wajahnya di dada bidang Tommy. Tommy mengelus kepala Nadia lembut.

" Baiklah, itu bagus. Maukah kamu menjadi milikku?" Ucap Tommy. Seketika Nadia mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan Tommy.

" Tentu saja." Ucap Nadia sumringah sambil tersenyum manis.

" Mulai sekarang kamu milikku. "

" Benarkah? Kita berpacaran?" Tanya Nadia serasa tidak percaya. Tommy mengangguk yakin. Nadia tersenyum lebar langsung memeluk erat kembali tubuh pria dewasa yang sekarang sudah menjadi kekasih nya.

" Ayo kita kembali ke ruang tamu." Ajak Tommy. Nadia mengangguk, lalu mereka pun pergi sambil bergandengan tangan mesra. Sesampainya di ruang tamu mereka langsung duduk bersebelahan begitu dekat. Tommy melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Nadia. Menunggu kedatangan Bella dan Leo, mereka pun mengobrol ringan sambil memakan cemilan yang ada.

Sedangkan Bella dan Leo

Setelah selesai menari Leo pun kembali memeluk tubuh Bella dari belakang. Bella menyandarkan punggungnya di dada Leo dan menyilangkan kedua tangannya memegangi tangan Leo yang memeluk nya dari belakang. Mereka begitu menikmati suasana romantis mereka untuk beberapa lama.

" Daddy ayo kita kembali ke bawah." Ajak Bella.

" Ya, ayo." Mereka pun kembali ke dalam dan turun ke lantai bawah menuju ke ruang tamu.

Daniel yang melihat Bella dan Daddynya sudah kembali masuk ke dalam rumahnya, menghembuskan nafasnya kasar.

" Bagaimana caranya supaya gue bisa dapetin Lo Bell? Rasanya Lo susah banget dideketin. Terlalu banyak cowok yang ngejar Lo. Lo rasanya terlalu sempurna. Apa Lo bakalan milih gue?" Ucap Daniel pesimis. Setelah itu ia juga kembali ke dalam rumah nya.

Sesampainya Bella dan Leo di ruang tamu

Mereka melihat Tommy dan Nadia sedang mengobrol dan tertawa bersama sambil memakan cemilan.

Leo langsung duduk di sofa single. Diikuti Bella di belakang nya.

" Maaf ya ditinggalinya lama. " Ucap Bella yang baru saja datang sambil matanya menatap Nadia dan mengulum senyum nya ,lalu duduk di pangkuan Daddynya. Leo melingkarkan kedua tangannya di pinggang Bella. Nadia yang mengerti maksud Bella,mengulum bibirnya nakal mengisyaratkan kemenangan. Bella yang melihat itu tersenyum lebar. Sedangkan Leo, sedari tadi memperhatikan tanda merah di leher Nadia. Dan baju Tommy yang terlihat sedikit kusut. Leo pun tersenyum penuh arti ke arah Tommy sambil memasang tatapan yang seolah sedang mengejek. Tommy yang menyadari itu hanya berdehem lalu bersikap seolah tidak peduli dengan isyarat Leo yang terselubung itu.

" Gak papa kok santai aja." Ucap Nadia membalas perkataan Bella.

" Ini udah hampir gelap. Apa kalian mau makan malam di sini?" Tawar Bella.

" Ah ga usah. Kayanya gue musti pulang sekarang deh Bell. Ntar kapan2 mampir lagi deh." Ucap Nadia sambil mengedipkan sebelah matanya. Bella yang melihat itu langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya mengerti.

" Oh okay deh kalo gitu. Uncle tolong anterin sahabat aku pulang ya. Tadi dia kesini bareng sama aku dan Daddy." Ucap Bella sambil menatap kearah Tommy.

AHH! DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang