14. Ciuman Yang Ganas

78.8K 689 0
                                    

" Bell, siapa mereka?" Tanya Daniel.

" Gue calon pacarnya Bella. " Ucap Joan tiba2.

" Heh... Siapa lu ngaku2. Bella tuh bebeb gue. " Teriak Yuda.

" Apaan si Lo ngaku2." Ucap Reyhan.

" Aduh kalian itu kenapa sih? Udah lah Nad ayo kita ke kelas." Ucap Bella sambil menarik tangan Nadia lalu pergi meninggalkan kantin padahal mereka belum sempat makan apapun.

" Tuh kan ini semua gara2 kalian." Ucap Reyhan.

" Justru ini gara2 Lo." Ucap Yuda sambil menunjuk ke arah Joan. Lalu mereka malah berkelahi sambil saling memukul dan memaki. Yang lain mencoba memisahkan dan melerai, namun mereka malah semakin menjadi dan semuanya malah ikutan berkelahi.

" Udah berhenti.... Kalo kalian pada suka sama Bella. Lebih baik kita bersaing dengan cara yang sehat. " Teriak Daniel menengahi lalu pergi begitu saja.

Sesampainya di kelas Bella langsung duduk di kursinya dengan memasang wajah muram.

" Bikin bt aja. Ngapain sih mereka ngerebutin gue. Dipikir gue barang." Ucap Bella protes.

" Wajar sih Bell, abisnya lo itu cantik lucu imut pinter. Pantes lah banyak cowok yang rebutin elo." Ucap Nadia.

" Tapi gue gak suka digituin."

" Emangnya Lo gak tertarik sama salah satu dari mereka? Pada kece2 loh."

" Gak. Gue udah ada yang gue suka. Tapi bukan salah satu dari mereka."

" Wuahhh... Beneran? Siapa tuh? Anak cowok mana?"

" Mmmm rahasia."

"Oh Lo mau maen rahasia2 an sama gue?"

" Mmmmm ntar deh gue kasih tau kalo gue udah siap. Sekarang gue belom siap."

" Yaelah buset dah so soan pake ga siap segala. Yaudah deh kasih tahu anak mana aja."

" Mmmm yang pasti dia seorang pria dewasa."

" What? Om om gitu?"

" Ih gak gitu juga. Menurut gue masih muda kok."

" Hmm... Udah gak sekolah gitu. Udah lulus?"

" Ya iyalah."

" Masih kuliah?"

" Enggak lah. Udah lulus ya berarti udah kerja."

" Idih... Udah tua tuh berarti menurut gue."

" Udah deh Lo gak bakalan tahu." Ucap Bella. Nadia hanya memutar bola matanya sambil mencebikan bibir nya kesal.

Tiba2 Daniel masuk dan menyodorkan 2 roti ke meja Bella.

" Makan lah. Gue tahun kalian pasti belom makan apapun." Ucap Daniel.

" Wuah lu tau aja gue laper." Ucap Nadia sambil membuka bungkus roti itu dan langsung memakannya.

" Lo juga makan Bell." Ucap Daniel.

" Gak usah. Gue gak laper. Nad, abisin aja dua duanya." Ucap Bella singkat. Nadia mengangguk girang. Daniel hanya menarik nafasnya dalam lalu memilih duduk di kursinya.

Singkat cerita waktu istirahat pun berakhir. Pelajaran pun kembali berjalan hingga waktu pulang tiba. Bella dan Nadia segera pergi menuju gerbang depan sekolahan, menaiki mobil jemputan Nadia lalu pergi ke mall besar yang terkenal dan letaknya tidak terlalu jauh dari sekolah mereka.

Leo pov

Setelah pulang kerja Leo melihat rumahnya sepi. Berarti Bella belum pulang. Leo pun segera mandi bersih2 dan berganti pakaian. Dia tidak memasak karena tadi sudah makan Bella juga pasti akan makan di luar bersama temannya. Setelah selesai, Leo hanya mengecek laptop nya di ruang tamu. Namun tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Leo pun segera menuju pintu dan membukanya. Setelah pintu terbuka, Leo melihat seorang anak laki-laki yang rasanya wajahnya tidak asing.

" Selamat sore om. Bella nya ada?" Tanya nya sambil senyum lebar.

" Kamu siapa ya?" Tanya Leo dengan pandangan penuh selidik.

" Oh saya Daniel om. Tetangga baru om. Kita pernah bertemu di depan gerbang rumah om ketika saya bersama orang tua saya."

" Oh iya, yang itu."

" Iya om. Kebetulan saya juga satu kelas dengan Bella." Ini om om apa gak bakalan ngajak gue masuk dulu gitu? Pikir Daniel.

" Oh gitu. Terus kamu mau ngapain datang ke sini?"

" Itu om saya mau ngajak Bella main. Mungkin jalan2 atau makan di luar."

" Oh. Gak bisa. Bella nya gak ada belum pulang."

" Kalau boleh tahu Bellanya ke mana ya om?"

" Gak tahu, katanya dia main dengan temannya. Yasudah saya ke dalam ya. Soalnya saya masih ada pekerjaan." Ucap Leo sambil langsung menutup pintunya.

Buset bener2 dingin dan cuek. Mirip sama si Bella. Pantesan dia kek gitu, ternyata turunan dari bapaknya. Pikir Daniel. Padahal dia masih ingin bertanya atau hanya sekedar di ajak masuk dan mengobrol. Namun ternyata tidak sama sekali. Daniel hanya menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan rumah Bella dan pulang ke rumahnya sambil berpikir kira2 Bella pergi bersama dengan siapa. Mungkin Nadia, pikirnya.

Bella POV

Setelah kenyang bermain, berbelanja dan makan, tidak terasa waktu pun sudah sore dan hampir gelap. Bella dan Nadia pun memutuskan untuk pulang. Sesampainya mobil Nadia di depan gerbang rumah Bella.

" Seru banget ya hari ini." Ucap Nadia.

" Iya gak kerasa kita malah ampe lupa waktu." Ucap Bella.

" Iya. Yaudah masuk rumah gih."

" Lo gak mampir dulu?"

" Aduh udah gelap. Ntar mom gue marah. Besok dah pulang sekolah gue mampir dulu."

" Beneran?"

" Iyaa..."

" Yaudah besok janji ya pokoknya harus mampir dulu."

" Iya bawael."

" Yaudah gue masuk ya. Bye."

" Okay bye...."

Setelah melihat mobil Nadia pergi meninggalkan rumahnya, Bella pun langsung masuk kedalam rumahnya dengan menenteng banyak barang belanjaannya. Ketika Bella masuk. Bella melihat daddy nya duduk di sofa ruang tamu sambil bertumpang kaki dan melipat tangan di dada dengan tatapan mata yang terlihat tajam namun malah semakin terlihat tampan di mata Bella. Terkesan semakin hot. Bella tersenyum lalu menyimpan barang belanjaannya di sembarang tempat dan berlari ke arah Daddynya lalu duduk di atas pangkuan Daddynya sambil memeluknya erat.

" Daddyyyy.... Aku kangen." Ucap Bella manja. Namun Leo malah diam saja tidak berkata apapun bahkan tidak membalas pelukan Bella. Bella yang merasakan itu mengerti pasti Daddynya sedang marah karena dia pulang nya sudah menjelang malam.

" Maaf ya daddy ku yang ganteng. Aku pulang nya lama. Itu soalnya tadi aku sama Nadia keasyikan belanja." Ucap Bella sambil menatap wajah datar daddy nya.

" Daddyyy.... Jangan marah dooonngggg...." Ucap Bella sambil menangkup kedua pipi Leo dengan kedua tangannya, dengan memasang ekspresi sedih dan melengkungkan bibirnya. Melihat ekspresi wajah imut Bella, Leo merasa gemas lalu segera ia mencium dan melumat bibir seksi Bella brutal. Bella langsung membulatkan kedua matanya terkejut sekaligus bingung. Tidak menyangka Daddynya akan mencium dan melumat bibirnya. Biasanya Daddynya akan mencium bibir nya kalau dia merengek atau memaksa terlebih dahulu. Tapi ini, apa-apaan ini? ini serangan mendadak. Pikir Bella. Namun entah kenapa Bella benar2 merasa bahagia. Bella pun segera membalas lumatan Leo malah lebih ganas dan liar. Bella memainkan lidahnya menusuk dan menjilat bibir Leo dan memasukkan lidahnya menelusup kedalam mulut Leo. Kini malah Leo yang terbelalak dan membulatkan matanya. Lalu segera ia mengakhiri ciuman panas itu. Dengan nafas terengah-engah dan pandangan menyelidik ia menatap wajah Bella yang sepertinya merasa kebingungan sekaligus kecewa karena Leo tiba2 menghentikan permainan mereka.

" Kamu. Belajar dari mana kaya gitu.?" Tanya Leo.

Stttt.... Bella tidak menjawab apapun dia malah mengarahkan jari telunjuknya ke bibir Leo mengisyaratkan untuk diam. Lalu tiba-tiba Bella kembali mencium dan melumat bibir Leo dengan ganas. Leo tidak bisa berkutik, iapun mengimbangi permainan Bella. Hingga tercipta lah suara decapan penyatuan bibir dan lidah mereka mengisi ruangan tamu yang sepi. Mereka benar2 menikmati dan terhanyut dalam ciuman itu.

AHH! DADDY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang