1

1.5K 77 14
                                    

Saat ini di sebuah ruang putih.

"Hm? Dimana ini?"

Tanya seorang remaja laki-laki yang baru saja bangun.

Melihat ke sekitar ruangan, pandangannya tertuju pada sebuah meja bulat dengan dua kursi kayu.

Di salah satu kursi kayu itu, ada seorang bocah laki-laki yang sedang duduk di atasnya.

Menghampiri bocah laki-laki itu, remaja itupun bertanya.

"Dimana ini?"

Menaruh gelasnya ke meja, anak kecil laki-laki itu membuka matanya.

"Perkenalkan, nama ku adalah Zeratros, saat ini kita ada di perbatasan antara hidup dan mati"

Tampilan anak kecil itu terlihat imut dengan rambut emas pendeknya dengan kulit yang putih bersih dan terlihat lembut.

Di punggungnya juga ada sepasang sayap putih kecil. Tidak lupa di atas kepalanya, ada holo seperti malaikat.

"Perbatasan antara hidup dan mati ya? Kenapa aku bisa ada di sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perbatasan antara hidup dan mati ya? Kenapa aku bisa ada di sini?"

"Kau telah mati beberapa waktu lalu, seharusnya kau sudah di masukan kedalam surga ataupun neraka namun, karena keduanya seimbang jadi tidak ada pilihan lain selain memberikan mu kehidupan baru di dunia lain"

Jelasnya.

"Memberiku kehidupan baru dan dunia lain ya, aku sangat senang dengan itu. Jadi, di mana aku akan di hidupkan?"

"Aku harus tau kau lebih memilih jalur reinkarnasi atau transmigrasi?"

"Begitu, hm.... Biar ku pikirkan sebentar"

Anak kecil itu hanya diam dan melanjutkan minum tehnya.

Setelah beberapa saat, remaja laki-laki itu sepertinya telah selesai berfikir.

"Kelihatannya kau sudah memilih"

"Ya"

"Jadi, apa yang kau pilih?"

"Aku memilih jalur transmigrasi"

"Boleh aku tau alasannya?" Tanya anak kecil itu.

"Reinkarnasi mungkin akan menyenangkan namun... aku tidak ingin ada orang lain yang dapat menggantikan posisi orang tua ku sebelumnya"

"Alasan yang baik. Baiklah selanjutnya tulis lima permintaan di kertas itu, aku akan mengabulkannya"

"Mengabulkan permintaan ya? Itu seperti shenron dari dragon Ball dan jin aladin"

Anak kecil itu hanya menampilkan senyum yang di paksakan, meski dia tidak ingin di samakan tapi itulah kenyataannya.

"Baiklah beri aku waktu lagi"

...

"Ini dia! Aku telah selesai menulis permintaan"

Remaja laki-laki itu memberikan kertas permintaan pada anak kecil laki-laki itu dan anak kecil itu terlihat menghela nafas.

Gojo Satoru in dxdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang