Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enjoy with the Brandal's Dears...
***
"De"
"Iya Bun"
Nakula yang sedang mengerjakan tugas sekolah pun menghentikan aktivitasnya, saat ada Nadia masuk kekamarnya.
"Bubun mau tanya sesuatu!"
"Boleh, Bubun mau tanya apa?"
Nakula membetulkan duduknya, menjadi menghadap Nadia yang duduk ditepi ranjang.
"Kamu sudah ngapain aja sama Sadewa?"
"Gak Ngapa-ngapain"
"Jangan Bohong, jawab aja gak papa"
"Um...Ade beneran gak Ngapa-ngapain Bun"
"Terus kenapa Seprai Bau Sperma? Dan lagi ada Noda darahnya. Jujur aja sama Bubun De"
Nakula meremat kuat bajunya, matanya sudah memerah menahan tangis.
Karena tidak kuat, Nakula akhirnya menangis dan langsung bersujud di kaki Nadia.
"Maafin Ade..." Isaknya.
Nadia sendiri sudah menangis, haruskah dia kasar, tapi selama ini dia tidak pernah sekalipun kasar pada Nakula.
"_Ade tau Ade salah, Ade sudah bertindak sangat jauh"
Nakula terus terisak, apalagi menghadapi Nadia yang hanya diam saja.
"Kenapa De, Kenapa Ade melakukan ini semua. Gimana kalau Ayah tau?" Isak Nadia.
"Ade benar-benar minta maaf Bun" Isak Nakula.
"De, kamu itu ada keturunan Male Pregnant. Gimana kalau kamu Hamil?"
Nadia semakin terisak mengingat hal itu. Ya, Nakula ada Garis keturunan Male Pregnant, yang tak lain adalah Ibunya Nadia yang ternyata seorang Laki-laki.
Nakula menggeleng tidak percaya, dia tidak mengetahui tentang itu.
"Bun..."
"Bubun Kecewa sama kamu De, kenapa kalian bisa bertindak sejauh ini"
"Bun..."
"Kalian masih berstatus pelajar, tapi kenapa kalian melakukan itu"
"_Bubun tidak pernah melarang kamu bergaul dengan siapapun, tapi bukan untuk bertindak sejauh ini"