Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
¤¤¤
Hari ini adalah jadwal Operasi Nakula, dia sudah berada diruangan ditemani Sadewa tentu saja. Awalnya Dokter bersikeras tidak mengijinkan Sadewa masuk, tapi karena Sadewa juga Ngotot, akhirnya dia diijinkan masuk.
"Bubu tenang ya..."
Nakula mengangguk, tangannya menggenggam kuat tangan Sadewa.
"Operasinya akan segera dimulai. Ananda Nakula, anda sudah siap?"
Nakula menatap Sadewa sejenak, Sadewa menguatkan Nakula dengan tatapannya yang teduh. Nakula kembali menatap Dokter dan mengangguk, Nakula hanya dibius sebatas pinggang ke bawah, sehingga dia masih tetap sadar tapi tidak akan merasakan sakit.
Selama Operasi berjalan, Sadewa terus menguatkan Nakula yang terlihat sangat Ketakutan. Suara dentingan alat Operasi, membuat Nakula berkeringat dingin.
Cukup lama Operasi berjalan, Nakula dan Sadewa saling tatap saat mendengar Bayi Pertama mereka menangis, tidak lama kemudian mereka kembali mendengar suara tangisan Bayi yang diyakini anak kedua mereka.
Sadewa tak henti-hentinya mencium sayang kening Nakula, mengucapkan terimakasih hingga tak terhitung banyaknya.