Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
¤¤¤
Hari ini Sadewa dan Nakula akan Menikah, mereka bersiap dikamar. Nakual merasa sedih, karena yang akan Menjadi Saksi dipernikahannya hanya Nadif.
Iya, Hanya Abangnya yang akan Hadir menyaksikan Pernikahannya. Itu pun Seno yang Memaksa, karena Nadif awalnya terus menolak karena takut ketahuan Nino dan Nadia.
"Na..."
"Ya..."
"Lo Pasti lagi mikirin Ayah sama Bubun kan?"
Nakula hanya mengangguk, dia menunduk memainkan jari tangannya. Sadewa yang paham dengan perasaan Nakula pun membawa Pemuda Cantik itu kedalam Dekapannya, dan Mencium beberapa kali pucuk kepalanya.
"Gue tau perasaan Lo kayak Gimana, tapi Lo harus Yakin...Suatu saat Nanti, Ayah sama Bubun pasti akan Menerima Lo lagi"
Nakula Mengangguk, "Semoga Tuhan Melunakkan hati Mereka, Buat Nerima Gue, Lo dan juga Calon anak kita"
"Ameen, udah jangan nangis lagi"
Sadewa melepaskan Pelukannya, Tangannya menangkup kedua Pipi Nakula dan Menghapus airmata Kekasihnya itu.
"_Ini Hari Bahagia kita, jadi jangan Sedih lagi"
Nakula menggenggam kedua tangan Sadewa, dan Mengangguk.
Keduanya pun turun menuju lantai bawah, Seno dan Sinta sudah Siap.
"Kalian Sudah siap?" Tanya Sinta
Keduanya mengangguk, mereka pun menuju Mobil dan berangkat menuju Gereja. Nakula menatap Nanar Pagar Rumahnya yang masih tertutup, tangannya tak terasa meremat tangan Sadewa sehingga mengalihkan perhatian.
"Its Oke" ucap Sadewa mengusap tangan Nakula.
Pemuda Cantik itu menatap Sadewa, tatapan yang menyiratkan rasa sedih yang teramat dalam.
Tidak lama kemudian mereka sampai DiGereja, sudah ada Nadif dan teman-teman Sadewa disana.
"Abang..." lirih Nakula.
Nadif hanya tersenyum dan Mengangguk, itu pun sudah sangat cukup untuk Nakula, karena setidaknya Nadif bisa menjadi Saksi untuk Pernikahannya.
Mereka semua masuk kedalam Gereja, sudah ada Pastur disana. Sadewa dan Nakula berdiri didepan Pastur, dengan tangan yang saling bersahutan.
"Dihadapan Tuhan, Saya Sadewa Adytama McKnZie, mengambil Engkau Ananda Nakula Pradipta sebagai Istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan ataupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling menghargai dan mengasihi sampai maut memisahkan"
"Dihadapan Tuhan, saya Ananda Nakula Pradipta menyambut engkau Sadewa Adytama McKnZie sebagai Suami saya. Saya berjanji untuk tetap setia, mengasihi engkau dalam suka dan duka, rela berkorban, serta tidak akan meninggalkan engaku. Saya Berjanji akan memelihara engkau dengan Penuh Kasih Sayang"