He

12 1 0
                                    

Dia adalah super Hero yang tak pernah kelihatan di mata. Dia juga lelaki pemberani yang tak menunjukkan kekuatannya.

Dia seseorang yang membuatku banyak berfikir. Dia bukan sembarang tokoh disini, melainkan tokoh utama.

***

Siang semakin terik, melihat sedikit keluar jendela dengan jerjak berbentuk bunga. Masih tak terlihat juga yang sedang kuamati.

Sudah lama dia pergi meninggalkanku, bahkan saat aku sedang bersamanya sesaat dia tak segan meninggalkanku juga. Tak habis pikir sudah.

Sambil menunggu dan sesekali mengintip, aku menonton tv dan mengemil biscuit susu yang diberikan nenek.

Nenek berada dikamarnya sedang bobok, jangan berisik ya. Nanti nenek aku marah, dia galak. Tapi boong.

Bukan tak mau bersamanya, bahkan aku sudah mencoba. Tapi sama saja, aku tidak nyaman.

Kamar nenek kelihatannya nyaman, dingin, bersih, dan luas. Tapi bukan itu yang aku mau.

Jadi aku memutuskan buat sendirian di kamar yang panas, kecil, dan sedikit berantakan. Tak masalah, ini tak kalah nyaman kalau sedang bersama dia.

Televisi yang sedang menayangkan acara lucu, dan cemilan yang begitu sedap sudah menemaniku cukup lama. Sampai duniaku sangat sangat gelap dan brukkk, aku tidur.

***

"Sayang bangun," gugahnya.

"Lama banget sih, cape nungguin nya." Eluhku

"Maaf ya, kan kerjaa" ucapnya sambil menggendongku

"Kenapa ga di kamar nenek, kan enak pake AC?" Tanya nya.

"Ngga enak, enakan dikamar papa" jawabku tersenyum manis

"Ayo... Siapa yang mau jalan jalan angkat tangan tinggi tinggi," gurau papa merayu.

"Aku.. aku.. aku," jawabku.

"Ehhh, no no aku. Yang boleh awak saya," ingat papa.

Nah iya, di keluarga papa emang diajarkan tidak boleh bilang aku tau kau. Jadi kalau ada yang ucap kata itu mending langsung koreksi deh, gabaik kata nenek.

"Maaf papa," pintaku

"Tidak apa, kan masih kecil. Cuma harus dibiasakan ngomong yang lembut, okayy cantik?" Jelas papa sambil melaga hidup ku dengan hidungnya.

"Dahh, sekarang kita mandi terus jalan jalan dehh, yeayy" papa menggendongku sambil berjalan ke arah kamar mandi.

✨✨✨

Dia siap sedia menjaga dan mengajariku hal-hal kecil dengan waktu yang singkat, tapi selalu merekat. Tak banyak yang ia ajarkan padaku, tapi hal mana yang tak ku lekatkan pada diriku pada waktu itu.

Kami sedang berjalan jalan mengelilingi komplek rumah nenek. Dimana ya g dituju ada di blok bawah rumah nenek, ada taman bermain sore disana.

Sambil berjalan santai dengan baju kuning dan celana putih aku berjalan sambil menggandeng tangannya yang sangat besar.

Trauma In ChildhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang