26. hancurnya negeri Constanta

4.3K 375 50
                                    

" Booommmm.....!!"

" Crashhhhh......!

" Blooommmm........!!

Suara ledakan terus menerus terdengar menggema di seluruh kota,amukan monster terus-menerus menyerang secara membabi-buta membuat semua penduduk berlari saling menyelamatkan diri.

" Kaliannn selamat kan penduduk terlebih dahulu." Teriak eliseo dengan kencang sehingga membuat para prajurit yang tersisa mematuhi perintahnya.

" Kei aku merindukan mu." Guman eliseo sambil memejamkan matanya sejenak.

" Zrakkk,,zrakkk.."

Dengan nafas tersengal-sengal Eliseo tanpa henti menebas setiap monster yang terus menerus bermunculan.ia terus melindungi seluruh penduduk dari serangan para monster walaupun tubuhnya penuh luka.

Disisi lain aberon dan Rainer kedua pria tersebut nampak saling beradu kekuatan satu sama lain.

" Cihhhh apa kau sudah gila hah!!" Aberon nampak murka sembari terus menangkis setiap ayunan pedang milik rainer.

" Syuttt..syuttt

" Swoosh,,,,swoosh."

"Jika kau tak menggagalkan ku aku Takan seperti ini." Balas Rainer dengan wajah jahatnya.

"Sringg,,,,,sringggg."

Tubuh aberon dan Rainer terpental mundur kebelakang  ketika pedang mereka saling bertubrukan.

" Cih." Rainer tersenyum menyeringai memandang tubuh aberon yang nampak tersengal-sengal.

Jika Rainer dan aberon saling bertarung satu sama lain,Felix dan Xavier yang melawan salah satu anak buah Rainer nampak kewalahan.

" Lemah!!" Ucap perempuan tersebut sambil tangannya memegang palu besar miliknya dan ia julurkan keatas sehingga muncul lah batu berlian yang begitu besar yang siap menghantam kedua pria tersebut.

" Cihhh." Xavier yang murka Langsung memanggil roh naganya.

" Xavi." Ucap Felix yang langsung diangguki oleh Xavier.

Felix yang melihat Xavier terpojok ia pun langsung berlari kedepan dengan pedang yang ia pegang menerjang dengan kecepatan tinggi.

" Sekarang!"

Xavier yang mendengar teriakkan Felix langsung mengeluarkan bola api berwarna hitam yang jumlahnya begitu banyak.felix yang melihat jurus Xavier langsung loncat kedepan.

" Fallen leaves adorn my night."

" Booommmm.....!"

Felix pun memutar pedangnya sehingga muncul lah pusaran angin yang begitu dahsyat sehingga membuat bola api Xavier menjadi bersatu menciptakan sebuah pusaran angin yang diselimuti oleh api dan langsung menghantam batu kristal milik perempuan tersebut sehingga membuat ledakkan yang begitu dahsyat.

" Tch!" Guman perempuan tersebut yang serangan nya berhasil digagalkan oleh Xavier dan Felix.

Semua orang yang melihat combo Xavier dan Felix nampak kagum dibuat nya bahkan eliseo yang dari jauh pun masih bisa melihat apa yang terjadi dengan kedua pria tersebut.

" Tuan kita harus pergi." Oniran yang melilitkan tubuhnya dileher eliseo pun merasakan kekuatan yang begitu mencengkam.

" Ada apa?" Eliseo yang tak tau apa pun mencoba bertanya.

" Dark Abbys laki-laki itu ingin memanggil dewa nanoks tuan,anda harus membantu kaisar aberon." Dengan kemampuan Indra pelacaknya oniran mampu merasakan dan melihat apa yang seharusnya tak bisa dilihat.

Eliseo yang mendengar ucapan oniran langsung mengarahkan pandangannya ke istana sehingga ia melihat ayahnya yang berjuang mati-matian menghalau kekuatan Rainer.

" Lihat lah betapa menyedihkan dirimu aberon!!"

Aberon yang terjebak dalam pusaran hitam milik Rainer dibuat tak berkutik,dirinya terus melindungi dirinya dari serangan bayangan hitam serigala milik Rainer yang terus menerus ingin mencabik-cabik tubuhnya.

Rainer yang melihat aberon tak berkutik langsung mengeluarkan tombaknya dan melemparkannya ke arah aberon secara cepat.

" Woooshhhh."

" Phoenix rise!!

Eliseo yang diberi pengelihatan oleh Oniran langsung berteleport ke istana dengan cepat ia mengaktifkan roh nya sehingga membuat burung Phoenix milik nya terbang menerjang kedepan menahan tombak milik Rainer.

" Syukurlah anda cepat tuan." Ujar oniran.

" Tchh sialan!" Murka Rainer.

" Seele selesai kan dengan cepat." Rainer nampak bertelepati dengan anak buahnya

Seele yang mendengar ucapan tuannya langsung terbang ke langit kedua matanya mengeluarkan cahaya ungu yang pekat bahkan pilar yang ia pasang di sudut kota bercahaya satu persatu sehingga membuat gumpalan awan hitam di atas langit.

Semua orang yang melihat kekuatan dahsyat tersebut hanya bisa pasrah sedangkan Xavier dan Felix langsung berteleport memindahkan sebagian penduduk yang masih tersisa.

" Boommmmm!"

" Baammm!!"

" Xavierrrrr." Teriak Felix ketika Xavier dengan pasrah melindungi anak kecil dengan tubuhnya sehingga tubuhnya mau tak mau terkena ledakan tersebut.

" Hiks hiks hiks bertahan lah." Felix langsung menghampiri tubuh Xavier yang tak berdaya Tubuhnya penuh luka bahkan darah terus keluar dari kepalanya.

Xavier hanya bisa melihat seduh wajah Felix tubuhnya terasa sakit bahkan untuk bergerak saja ia sudah tak mampu

" Kei ku mohon datanglah hiks hiks hiks." Felix terus menangis sambil merobek bajunya dan ia ikat dibagian kepala Xavier agar darah milik Xavier terhenti.

Aberon yang melihat serangan dahsyat yang menghancurkan sebagian negeri nya hanya bisa pasrah terdiam mematung tangannya mengepal erat

" Ha ha ha ha lihatlah aberon negeri mu telah aku luluh lantakan." Tawa Rainer begitu menggema mengusik telinga.

" Kau!!!."

" Uhuk,,,uhuk."

" Ayah." Eliseo yang melihat ayahnya terbatuk mengeluarkan darah menghampiri nya dan memapahnya untuk berdiri.

" Wahai dewa kegelapan nanoks aku Rainer pengikut setia mu memanggil mu dan membebaskan mu." Ucap lantang Rainer dengan diiringi pusaran hitam yang berputar-putar diatas langit.

" Kei." Guman eliseo yang nampak pasrah dengan apa yang terjadi.

" Disapper Among the sea butterfly delusion of the past."

" Slashhhhh."

" Bloommmmmm."

Eliseo yang melihat serangan tiba-tiba milik seseorang nampak terkejut dan seketika dirinya  tersenyum melihat sosok dihadapan nya bahkan tanpa ia sadari air matanya pun ikut terjatuh.












Transmigran Keiko sang dewa binal [ Bl ] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang