Hallooooo💋
Part kali ini sedikit 🔞
Seperti biasa jangan lupa putar playlistnya ya 🎶🎶
Ada Typo tolong koreksi ya, thanks you😘
Terus suport LIKU
Voth, Comen, Share, and Follow!Spam Spam spam!
Happy Reading ❤️
"You're never ending though"
~Fix You - Coldplay🎶
Seharian ini Shana tidak tenang, beberapa menit sekali dia menatap ponselnya walaupun tidak ada notifikasi dari siapapun. Ah ya, bisa jadi karena malam ini dia akan dinner dengan seorang pria untuk pertama kalinya selama tiga tahun lebih.
"Yang nggak sabar nanti malam mau dinner," sindir Mello entah yang keberapa kali. Risih juga melihat Shana seperti cacing kepanasan.
"Kak," rengek Shana, kesal bercampur malu karena Mello terus menggodanya.
Mello terkekeh. "Lagian kamu dari tadi uget-uget nggak bisa diem."
"Ck aku deg-degan Kak," gerutu Shana.
"Ya udah sih santai, lagian cuma dinner kan? Atau ada kegiatan lagi abis dinner, maybe kissing or mak—"
"Kak Mello!" Shana menutup wajahnya malu.
Mello tergelak, selalu menyenangkan kalau sudah menggoda keponakan Sean itu.
"Santai, jemput jam berapa Zelvin?" tanyanya.
"Katanya sih jam 8," balas Shana. "Kak Mello aku nggak punya baju gimana dong," lanjutnya dengan wajah melas.
Mello memutar bola mata malas. "Nggak punya baju gimana, terus itu yang dilemari apaan, kain pel?"
"Ish maksud aku tuh nggak punya baju bagus, masa aku mau pake terusan yang biasa aku pake jaga toko!"
"Baju kamu bagus-bagus, nggak usah cantik-cantik! Bahaya kalau Zelvin khilaf, Kakak nggak mau dilangkahin yaa," goda Mello.
"Kak Mello! Goda aja teruss," rengek Shana kesal.
Lagi-lagi Mello tertawa lalu mendorong kursi roda ke kamar Shana. Sesampai di kamar Mello membuka lemari baju.
"Pake dress simpel aja ya, nggak usah terlalu rame yang penting kelihatan elegan," ujar Mello mulai membongkar isi lemari Shana.
Shana hanya diam membiarkan Mello mengacak-acak isi lemarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKU (Hiatus)
Ficção Geral-Kita dan Lika-Liku Kehidupan- SEQUEL LUKA (Disarankan baca LUKA terlebih dahulu sebelum baca LIKU) Seperti hujan, rintiknya setetes demi setetes pasti berhenti. Sedih kemarin dan tangis hari itu. Semesta berkata, bukan waktunya menyerah. Pada akhi...